BAB 47

793 50 0
                                    

Seminggu sudah berlalu,belum ada bentakan atau amarah yang terdengar dari rumah mewah itu.terkecuali Ashel,gadis itu selalu mencari amarah adik nya ini.ia selalu banyak tanya di saat Zee baru saja pulang ntah dari mana.

Seperti hari ini,ia tadi malam tidak pulang. gadis berlesung pipi itu menginap di apartemennya karena ia harus menolong temennya yang sangat mabuk dan hampir ingin di lecehkan.ia tidak tau rumah wanita itu.bahkan, mereka juga baru berkenalan tadi setelah sarapan pagi.

Mobil Zee sengaja ia tinggal di unit,teman baru nya ini bersikeras ingin mengantar kan nya pulang.mau tidak mau ia harus menurut saja.

"Ini beneran rumah lo?" Tanya wanita yang umurnya tidak beda jauh dari Zee.mereka sudah berhenti tepat di pinggir jalan depan gerbang hitam yang menjulang tinggi itu.

"Hm"

"Gede banget.bahkan rumah gue cuma setengahnya dari rumah lo".ucap nya.

"Bukan rumah gue ini,tapi rumah bokap" ucap Zee.

"Sama aja"

"Ya udah gue turun dulu ya.makasih atas tumpangannya".

"Makasih juga lo udah nyelametin gue dan ngajakin buat tinggal di apart lo".

"Iya sama sama".gadis berlesung pipi itu keluar dari mobil silver milik teman barunya.ia masih menunggu kepergian gadis itu.

Ashel yang tengah berjemur menikmati matahari pagi di taman depan rumah, melihat mobil asing itu.kalau pun itu mobil Adel,ia sangat tau kalau Adel tidak memiliki mobil yang berwarna silver dan bermerk ayla.

Saat adiknya sudah mulai mendekat,ia ingin bertanya.

"Itu tadi siapa?"

"Adel".

"Ajiji bego,gue tau betul ya kalau Adel gak punya mobil yang kaya gitu,itu tadi mobil siapa Ji?"

"Apa urusannya sama lo sih?" Suara adiknya itu sudah mulai meninggi.

Ashel diam saja,ia tau kalau emosi adiknya ini tidak stabil.

Ia mengikuti Zee dari belakang.saat di ruang tv,disana Gre tengah bersantai, menikmati cemilannya sambil menonton.

"Eh,baru pulang Zee.abis dari mana?".

"Nginep di apart".

Gre menganggukkan kepalanya saja,ia tidak ingin ikut campur dengan urusan pribadi adiknya.

Zee kembali berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai dua,Ashel terus mengekorinya sambil bergumam sendiri "itu tadi mobil siapa ya?,Bukan mobil Adel pasti".

Azizi yang mendengar gumaman dari kakak nya itu menjadi kesel sendiri,di tambah emosinya yang belum stabil,ia langsung mendorong kedua bahu Ashel hingga membentur tembok cukup keras.ia memepetkan tubuhnya hingga Ashel tidak bisa bergerak.

"Udah gue bilang sama lo, jangan pernah ikut campur dengan urusan gue".

"Gu-gue cuma khawatir sama lo...".

Wajah mereka sangat dekat,hembusan nafas mereka saling beradu.Zee memperhatikan wajah kakaknya dengan sangat tajam,sedangkan Ashel sudah sangat ketakutan melihat wajah Zee yang seperti ingin menerkam nya.

"Gue capek,mau istirahat" ucap gadis itu membanting tubuhnya di kasur.

Ashel masih mencoba mengatur nafasnya yang sempat tercekat akibat ulah adiknya yang menakutkan itu.

"Lo gak kuliah?" Tanya Zee tiba tiba yang masih memejamkan matanya.

"Eng-enggak,hari ini libur kampus,kak Gre juga"

SADNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang