Puk
"Eh ayam-ayam!" Latah Haechan terkejut karena tepukan pada bahu kiri nya yang menyadarkan nya dari acara 'nostalgia masa lalu'
Jeno terkekeh tanpa dosa, "ngapain lo?"
Haechan yang melihat sang pelaku pun mendengus kesal, "ngepet!"
Jeno ikut mendudukkan diri di samping Haechan, "pasti nginget-inget pas kita tawuran dulu kan?"
"Anjim, malu-maluin banget cok! Sampe sekarang masih kezel sama bapack-bapack nya! Padahal waktu itu senjata kita dah yang paling keren!"
"Iya sayang iya. Kamu tenang aja oke, nanti malem kita jadi jalan kok."
"Chelsea, kita putus."
Renjun yang sedang rebahan di sofa hanya menatap datar Jaemin yang sedang mondar-mandir berbicara dengan orang di seberang sana.
"Jem, Dian yang kemaren lu kemanain?" Tanya nya pada Jaemin yang sudah duduk di single sofa.
Jaemin mengeluarkan cengiran andalan nya, "Udah gue putusin tadi malem."
"Itu cewe yang ke berapa?"
"Kalo gak salah yang ke 54, Njun."
Puk
Jisung menutup mulutnya menahan tawa saat melihat Felix dengan mata yang tertutup yang terlihat mengendus-endus kaki Hyunjin yang berada di atas wajah nya.
Lalu lelaki itu tidak kuasa menahan tawa nya saat melihat ekspresi Felix yang mulai berubah saat berhasil menangkap aroma kejanggalan. Bahkan ia sampai memukuli paha Seungmin yang duduk di samping nya.
Felix membuka kedua mata nya lebar-lebar. Dan Hyunjin yang menangkap sinyal bahaya segera bangkit dari tidurnya lalu berlari menjauhi lokasi.
"DASAR DUGONG! KURANG AJAR BET LU! KAGAK GUA RESTUIN SAMA EUNCHAE MAMPUS!"
Hyunjin melebarkan matanya panik, "Haduh Lix, jangan baperan gitu lah~ Masa cuman gara-gara cium aroma sedap kaki gue lo permainin masa depan cerah gue sama ayang Chae?"
Jisung memasang wajah julid seketika. "Idih, najis."
Buk
"Diem lo kembaran sandy chicks!"
Jisung mengaduh pelan saat merasakan salah satu bantal sofa mendarat di wajahnya, lelaki mirip tupai itu menggerutu kesal sembari menyumpah serapahi kawan bermata sipit nya itu.
"Sialan!"
Sedangkan Seungmin yang paling waras hanya bisa menggeleng pelan karena tingkah laku para kawan nya yang memang sudah seperti itu dari orok, dan lanjut menulis jawaban tugas matematika yang tadi ia kerjakan.
"Seperti mati lampu ya sayang!"
"Seperti mati lampu~~"
"Taraktaktak taraktakdung!"
"Cinta ku tanpa mu ya sayang!"
"Bagai malam tiada berlalu~~"
"AZEKKKK!!"
Yoshi memijat kedua pelipisnya pelan saat melihat kedua kawan nya mereog menggunakan remote tv untuk mikrofon dan dua sulak yang digunakan untuk penyemangat.
Dari ujung ruangan dapat ia lihat Yoonbin yang sedang duduk bersila dengan kedua tangan di taruh di atas kedua lutut yang masing-masing jari jempol dan telunjuknya menempel, disertai dengan kedua mata yang tertutup.
Praktek semedi ceritanya;)
"HOY! YOSHI! IKUTAN SINI! GUE KASIH SATU SULAK NYA!" Ajak Junkyu.
Yoshi menggeleng dan menghela napas lelah. Sebelum akhirnya ikut berdiri dan menggoyangkan badan nya.
"SEPERTI MATI LAMPU YA SAYANG!"
"SEPERTI MATI LAMPU ~~"
"CINTAKU TANPA MU YA SAYANG!"
"BAGAI MALAM TIADA BERLALU~~"
"AZEKKK!!"
Yang satu ini kayaknya semua member nya sama aja;)
Tebece
Gimana? Aneh gak sih😭 gak pede aku;(
Dimohon tinggalkan vote dan komen yaa, soalnya berarti bangettt buat aku <33
Daaaaaahhh
KAMU SEDANG MEMBACA
The Big Three | 00 Line
Fanfictionɴᴇᴏ, ꜱᴛᴀᴠɪᴏɴ ᴅᴀɴ ᴍᴀɢɴᴜᴍ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴛɪɢᴀ ɢᴇɴɢ ᴘᴏᴘᴜʟᴀʀ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴀᴋᴜʀ ᴅᴀʀɪ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴘᴇʀᴛᴀᴍᴀ ʜɪɴɢɢᴀ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴀᴛᴀꜱ. ʙᴇʀᴀᴡᴀʟ ᴅᴀʀɪ ᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴊᴇʟᴀꜱ ʏᴀɴɢ ʙᴇʀᴀᴋʜɪʀ ᴘᴀᴅᴀ ᴛᴇʀᴜɴɢᴋᴀᴘɴʏᴀ ꜱᴜᴀᴛᴜ ꜰᴀᴋᴛᴀ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʟᴀʜ ᴛᴇʀᴋᴜʙᴜʀ ʟᴀᴍᴀ ᴅɪ ᴀɴᴛᴀʀᴀ ᴍᴇ...