Sekarang keempat anggota Neo sudah berkumpul di markas, sesuai ucapan Renjun pada Jihoon kemarin, bahwa mereka akan menjenguk Junkyu. Sebagai bentuk permintaan maaf dan terimakasih karena telah menyelamatkan Jeno.
Lagi pula Renjun juga tidak enak pada Jihoon yang kemarin bersedia mengantarnya, jika ia tidak menjenguk teman Jihoon, bahkan ia memperbolehkan nya untuk singgah sebentar di rumah cowo itu.
"Dah siap semua kan?"
Setelah di rasa semua sudah siap, mereka pun berangkat menuju rumah sakit sesuai alamat yang sempat di berikan oleh Jihoon kemarin.
Begitu mereka sampai di rumah sakit, mereka segera bergegas mencari ruang inap Junkyu melalui resepsionis.
"Assalamualaikum! Halo gais! Nak Neo dateng ni, mana sambutan nya?!" Teriak Haechan membahana, membuat Jihoon melemparkan kulit jeruk yang tadi ia kupas tepat di wajah Haechan.
"Aw! Sakit goblog. Kejam amat lu ama tetangga sendiri." Gerutu Haechan sembari mengusap-usap dahi nya yang terkena lemparan.
Yang lain, kecuali Yoonbin, sudah meledak kan tawa nya melihat Haechan yang baru saja datang sudah dinistakan oleh Jihoon.
"Salah sendiri, ngapain tereak-tereak di rumah sakit? Lo pikir hutan?" Sinis Jihoon lalu lanjut menyuapi Junkyu jeruk yang ia kupas.
Sedangkan Haechan hanya bisa mengerucutkan bibir nya tanda kesal. "Udah-udah, kalian berempat duduk sini di sofa." Ajak Yoshi yang diangguki keempat nya.
"Eh ini ada roti bakar banyak, ntar di makan ya, gue ikhlas kok beli nya." Renjun yang mendengar ucapan Jaemin pun segera melirik sinis kawan nya itu.
"Idih. Sok-sokan bilang ikhlas, padahal beli nya pake duit gue." Sedangkan Jaemin hanya menyengir mendengar balasan dari kawan galak nya itu.
"Oh iya, hampir lupa gue. Ini gue bawa boneka koala buat lo, thanks ya waktu itu udah selametin gue." Ucap Jeno diiringi senyum ganteng nya, yang buat Junkyu pun juga balas pake senyum juga.
"Iya, sama-sama. Boneka nya lucu banget! Makasih ya."
Jihoon yang melihat kawan sepersatwaan nya diberi boneka koala pun memicingkan mata nya sinis ke arah Jeno. "Darimana lo tau Junkyu suka koala?"
"Eh, emang beneran Junkyu suka koala? Gue tadi cuman asal aja beli nya." Balas cowo itu.
Junkyu yang mendengarnya pun tersenyum lebar. "Iya, gue suka koalaaa. Thanks ya, Jen."
"Iya, sama-sama."
"Eh btw, thanks ya, udah mau jengukin Junkyu. Mana pake bawain roti segala lagi." Ucap Yoshi yang merasa tidak enak karena ia merasa juga menikmati pemberian Renjun dan teman-teman nya.
Jihoon yang mendengar nya pun memutar bola mata nya malas. "Harus nya malah bukan cuman bawa roti bakar, bawa pizza kek, bakso apa mie ayam gitu. Inikan buat rame-rame, ntar kurang gimana?" Tanya nya tak tau diri.
Haechan yang mendengarnya pun kesal. "Yee si bagong, engga bersyukur lu dibeliin roti bakar. Tinggal makan doang, kagak usah beli, duit nya juga masih utuh. Masih aja request ini itu."
"Udah heh diem. Buat lo Yosh, santai aja. Kita kan bawa buah tangan juga biar di makan bareng-bareng pas disini. Masa jenguk orang engga bawa apa-apa? Malu lah." Terang Renjun agar Yoshi menghilangkan rasa tidak enak nya itu.
"Lah gue engga malu tuh?"
"Elo mah mana punya urat malu, Chan." Sahut Jihoon yang membuat mereka tertawa melihat raut sebal Haechan.
"Urat malu Haechan udah habis ke makan pas makan bakso urat kemarin." Timpal Jaemin sambil ngakak.
"Diem lu, Dilan kw!"
Hyunjin berdiri di depan gerbang rumah seseorang yang beberapa hari ini tidak pernah menampakkan batang hidungnya nya di mana pun.
Tanpa mempedulikan seluruh tubuhnya yang sudah basah kuyup terkena hujan, bahkan bibir nya yang mulai membiru sesekali bergetar kedinginan.
Ia senantiasa menunggu orang yang berada di dalam sana keluar dan mau untuk berbicara dengan nya, meskipun sudah sedari tadi ia menunggu, kalau tidak salah sudah hampir dua jam ia berdiri di sini, dan sudah selama itu pula satpam di sana berkali-kali menyuruhnya untuk pulang.
Namun Hyunjin tak mau. Karena lelaki itu percaya, Felix, sahabat nya akan memunculkan diri dari dalam rumah nya. Ia ingin memohon kepada lelaki berkebangsaan Australia itu untuk memberitahu nya di mana Eunchae sekarang berada.
"LEE FELIX! GUE MOHON SAMA LO! KASIH TAHU DI MANA EUNCHAE SEKARANG!"
"GUE JANJI BAKAL JAGAIN EUNCHAE KAPAN PUN DAN DI MANA PUN DIA BERADA!"
"GUE MOHON SAMA LO, LIX! CUMAN ELO YANG TAHU DI MANA EUNCHAE SEKARANG!"
"KASIH GUE SATU KESEMPATAN LAGI BUAT LINDUNGIN EUNCHAE! GUE MOHON!"
Lelaki itu, Felix Lee, berdiri menatap datar sosok lelaki yang sudah lama menjadi kawan nya selama ini dari celah jendela.
Ia kecewa. Ia kecewa kepada Jisung yang berani berbuat bejat terhadap adik nya, ia juga kecewa kepada diri nya sendiri karena gagal menjaga adik tersayang nya.
Karena itu, ia memilih untuk menjauhkan Eunchae dari kehidupan mereka semua, setidaknya sampai psikis adiknya sudah kembali seperti semula.
"Sorry, Jin. Tapi gue gabisa."
Tbc.
Like and komen nya dong sayangkuuu, biar nanti makin gercep update nya😍
Papayyy sist💅
KAMU SEDANG MEMBACA
The Big Three | 00 Line
Фанфикɴᴇᴏ, ꜱᴛᴀᴠɪᴏɴ ᴅᴀɴ ᴍᴀɢɴᴜᴍ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴛɪɢᴀ ɢᴇɴɢ ᴘᴏᴘᴜʟᴀʀ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴀᴋᴜʀ ᴅᴀʀɪ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴘᴇʀᴛᴀᴍᴀ ʜɪɴɢɢᴀ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴀᴛᴀꜱ. ʙᴇʀᴀᴡᴀʟ ᴅᴀʀɪ ᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴊᴇʟᴀꜱ ʏᴀɴɢ ʙᴇʀᴀᴋʜɪʀ ᴘᴀᴅᴀ ᴛᴇʀᴜɴɢᴋᴀᴘɴʏᴀ ꜱᴜᴀᴛᴜ ꜰᴀᴋᴛᴀ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʟᴀʜ ᴛᴇʀᴋᴜʙᴜʀ ʟᴀᴍᴀ ᴅɪ ᴀɴᴛᴀʀᴀ ᴍᴇ...