Lee Jeno itu ketua osis. Ditambah, tampang nya yang rupawan begitu pula dengan nilai nya yang selalu memuaskan menjadikan nya salah satu siswa kesayangan guru.
Bila Renjun dan Shotaro bersaing di Ipa 2 untuk menjadi juara kelas, maka Jeno adalah seorang pemilik juara satu seangkatan.
Para anggota Neo, Stavion maupun Magnum memang sebagian besar berada di kelas yang berbeda.
Di Neo, Jeno dan Haechan lah yang duduk di Ipa 1, sedangkan Jaemin dan Renjun di Ipa 2. Untuk Haechan, anak itu berhasil satu kelas dengan Jeno karena jawaban yang ia pilih dengan cap cip cup itu ternyata benar:)
Bahkan kawan-kawan nya yang lain pun tak percaya bahwa Haechan yang kelakuan macem satwa lepas itu berhasil duduk di bangku tempat anak-anak ambis berada.
Di Stavion, Felix dan Seungmin lah yang berhasil masuk di kelas Ipa 1, sedangkan Jisung dan Hyunjin masuk Ips 3.
Yah, memang sudah tidak heran lagi. Soalnya kelas yang Jisung dan Hyunjin tempati itu adalah kandang nya para monyedh yang menyamar menjadi murid;)
Sedangkan di Magnum, semuanya berada di Ips 3. Awalnya sih Yoshi dan Yoonbin berhasil masuk kelas Ipa 1, tapi karena Yoshi yang tidak rela berpisah dengan kedua teman nya akhirnya ia memilih pindah kelas, lain lagi dengan Yoonbin yang pindah atas dasar pemintaan yang ketiga teman nya pinta sembari merengek.
Akhirnya karena ia tak sanggup lagi menahan muntah karena hal menjijikan yang ketiga teman nya lakukan terus menerus itu, Yoonbin berakhir pindah kelas juga_-
Dan sekarang, ketua osis kita ini sedang melaksanakan perintah dari guru bk untuk menggantikan nya berkeliling sekolah mencari siswa yang terlambat.
Katanya sih capek gitu, si Jeno juga percaya-percaya aja soalnya badan si ibu guru yang galaknya super duper ngeri ini emang gede, pantesan gampang capek. Lagian kalo nolak pun gak mungkin, nanti image nya di depan guru jadi menurun dong;(
Jadi meskipun diselingi rasa kesal, Jeno tetap menjalankan tugasnya dengan senyum lebar😍
Begitu ia sampai di belakang sekolah untuk mengecek apakah ada siswa yang datang terlambat dan berakhir memanjat dinding seperti di wetpet-wetpet yang sering di baca Jaemin itu.
"Woi!"
Orang itu, Felix yang baru saja menapakkan kakinya di tanah seusai memanjat pohon pun membeku panik.
"Duh, kenapa ada si jengkol babu guru sih?! Gosong dah gue dipanggang di lapangan." Gerutu nya kesal dengan nasibnya hari ini.
Jeno segera menarik kerah belakang Felix saat pemuda itu terlihat akan kabur. "Mau kemana lo?"
"Ke kelas lah! Lepasin tangan lu, dasar babu! Ini namanya mengganggu murid yang hendak masuk kelas, anjir." Protes Felix kesal karena ia kesusahan bernapas akibat cekalan Jeno pada kerah belakang nya.
"Dih! Kalo gue babu terus lu apa dong?"
"Pa--
"Pelayan?"
"Anjing!" Umpat Felix geram.
"Ikut gue! Lo harus di hukum!" Kata Jeno sambil menarik kerah belakang Felix agar anak itu mengikuti nya.
"Gue tau, pasti dijemur di lapangan lagi kan?"
"Enggak. Sekarang lo harus sapu ini halaman belakang sekolah." Balas nya sambil menyodorkan sapu lidi yang ia ambil di pojokan halaman pada Felix.
"DEMI APA?!"
"Dasar kingkong!"
"Babu guru!"
"Berani-berani nya nyuruh gue yang bau duit ini nyapu panas-panas."
"Sialan emang."
Brukk
"Sorry ga sengaja." Ujar Yoonbin dengan santai lalu pergi begitu saja setelah menabrak tong sampah berisi sebagian dedaunan yang disapu oleh Felix, hingga daun-daun kering itu berhamburan lagi di tanah.
"MAKANYA KALO JALAN TUH MATANYA DIBUKA LEBAR! JANGAN CUMA SEGARIS TOLOL!"
Tebeceh...
Haiiiii, double up niiii, voment nya jangan lupa yaaaa.
See youu<3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Big Three | 00 Line
Fanfictionɴᴇᴏ, ꜱᴛᴀᴠɪᴏɴ ᴅᴀɴ ᴍᴀɢɴᴜᴍ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴛɪɢᴀ ɢᴇɴɢ ᴘᴏᴘᴜʟᴀʀ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴀᴋᴜʀ ᴅᴀʀɪ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴘᴇʀᴛᴀᴍᴀ ʜɪɴɢɢᴀ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴀᴛᴀꜱ. ʙᴇʀᴀᴡᴀʟ ᴅᴀʀɪ ᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴊᴇʟᴀꜱ ʏᴀɴɢ ʙᴇʀᴀᴋʜɪʀ ᴘᴀᴅᴀ ᴛᴇʀᴜɴɢᴋᴀᴘɴʏᴀ ꜱᴜᴀᴛᴜ ꜰᴀᴋᴛᴀ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʟᴀʜ ᴛᴇʀᴋᴜʙᴜʀ ʟᴀᴍᴀ ᴅɪ ᴀɴᴛᴀʀᴀ ᴍᴇ...