heboh

100 13 0
                                    

"RENJOONNNNNNN!!!!"

UHUK!

Renjun yang sedang meminum ale-ale pun tersedak karena teriakan Jaemin yang menggema di sepanjang koridor.

Lelaki itu menatap tajam kawan bodohnya itu kesal. "Apasih woe?!"

Jaemin mendudukkan diri di samping Renjun dengan senyum yang sangat lebar. Melihat hal itu, Renjun langsung bergidik ngeri.

"Sera, Njun, Sera!"

Pekik cowok bermarga Na itu sembari mengguncang badan Renjun berkali-kali. Renjun mendengus kesal. "Sera nya kenapa sih anjir?!"

"Dia... nerima gueee!" Teriak Jaemin membahana membuat Renjun menyumpal mulutnya dengan bungkus ale-ale yang telah habis.

"Kok bisa sih?"

Jaemin mengernyit tak mengerti. "Kok bisa apanya?"

"Sera nerima elo? Perasaan gak ada yang menarik, apalagi lo dah di cap playboy jembatan ancol. Mungkin pas Sera bilang mau nerima lo, dia lagi ada masalah kali, makanya bilang iya."

"Si anjing!"

Renjun tertawa, meskipun dalam hati ia ikut bersyukur, karena kawan nya yang berasal dari ras buaya itu memang sudah bersungguh-sungguh memperjuangkan perempuan bernama Sera itu.

Bahkan lelaki itu rela memutuskan hubungan nya dengan para perempuan yang ia pacari. Semoga saja baik Jaemin maupun Sera sama-sama bisa menjaga hubungan mereka.

Ia pun tak menyangka dunia akan sesempit ini. Dan Jaemin akan menyukai Sera yang notabene nya--

"Jaem."

"Apa?"

"Jagain Sera yang bener, kakak nya galak soalnya."

--mantan pacar Renjun.




























"Jiii."

"Apa?"

"Bantuin gue yuuuu..." ucap Junkyu dengan ekspresi yang dibuat sememelas mungkin.

Jihoon menghela napas, kalo sudah begini artinya akan ada hal penting yang diminta oleh Junkyu. "Bantuin apa?"

"Lo tau gak lowongan kerja sekitar sini? Kafe tempat gue kerja mau ditutup soalnya, makan apa gue kalo gak kerja." Balas Junkyu sembari memajukan bibirnya ke depan.

Jihoon membuat pose berpikir, dan selang beberapa menit ia terlihat menjentikkan jari. "Oh iya! Gue inget! Om gue punya kafe juga, tapi diurus sama anaknya. Lo kalo mau bisa gue bilangin langsung ke anaknya. Kan sepupu gue, pasti dicariin bagian lah."

Junkyu mengembangkan senyumnya bahagia, kemudian bergerak memeluk Jihoon erat. "Huwaaaa!! Jiun!! Makasi banyak!!"

Baru saja Jihoon bergerak hendak membalas pelukan Junkyu, soalnya jarang banget nih anak beginian, malah dikejutkan dengan suara benda jatuh dari dapur basecamp mereka.

Gedubrak

Baik Jihoon dan Junkyu segera berlari untuk melihat apa yang terjadi. Begitu pula dengan Yoonbin, meski diwajahnya terlihat jelas dengan ketidakpedulian dan hanya berjalan santai.

Brak

Junkyu membuka kasar pintu dapur dan memperlihatkan Yoshi yang terduduk di lantai dengan seluruh tubuh yang berwarna putih akibat terkena tepung.

"BWAHAHAHAHAHAHAHA!"

"NGIK! NGIK! NGIK! HAHAHAHAHA!"

Yoonbin memijat pangkal hidungnya pelan, melihat keadaan Yoshi dan Junkyu dengan Jihoon yang malah lesehan di lantai berdua sambil bengek gegara ketawa.

"Macem tak betul lah ni budak." Gumam nya dengan nada kak ros.



















"HYUNJIN BANGKEEEE!"

"BALIKIN KOLOR SANDY GUEEEE!!"

Jisung yang sedang minum jus jambu langsung tersedak dan ngebug sebentar sebelum akhirnya ia berdiri.

"Sandy? Wah, gak bener nih! WOE FELIX! LO MAU NIKUNG GUE YA?!"














Tebeceh...

Mianhae kawan-kawan, bila setiap chap sangat-sangat garing, gaje dan pendek, karena otak saya sekarang sangat buntu alias kehabisan ide🙏🙏🙏

Btw, bentar lagi dateng konflik lohhh, pantengin terus yaaaa🤗

Jangan lupa voment yaaa<3

See youuuu

The Big Three | 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang