"Woah!"
Eunchae tak henti-henti nya berteriak kagum saat melihat villa yang akan dihuni oleh nya, sang kakak dan teman-teman kakak nya.
Iya, Eunchae ikut. Atau lebih tepatnya di ajak, sebab di rumah tidak ada siapa-siapa karena kedua orang tua nya sedang pergi ke luar kota. Dan Felix tak tenang bila meninggalkan adik perempuan nya itu sendiri di rumah.
Jadi ia ajak saja sekalian, para kawand nya pun tak masalah, lagipula Felix percaya jika mereka tidak akan berani macam-macam kepada Eunchae.
Kalopun macam-macam, Felix pun sudah jaga-jaga bawa golok;)
"Kak! Nanti kita jalan-jalan dulu yuk di sekitar villa!" Ajak Eunchae antusias.
Felix tersenyum lalu mengusap rambut adiknya sembari mengangguk. "Iya, nanti di temenin sama kak--
"Hyunjin!" Potong Hyunjin dengan senyum tanpa dosa nya tanpa sedikitpun melirik ke arah Felix yang sudah bersiap ingin mengeluarkan suara menggelegar nya.
"HYUN--
"Udah kak, jangan marah-marah, nanti cepet tua loh. Lagian jalan-jalan sama kak Hyunjin juga seru kok, kak Hyunjin orang nya asik!" Sahut Eunchae tiba-tiba yang membuat Felix seketika ingin mengheningkan cipta.
Perasaan ini kok pada hobi banget motong omongan gue? - Piliks2k23;(
Lain hal nya lagi dengan Hyunjin yang sudah tersenyum selebar jalan raya setelah mendengar pujian Eunchae untuk nya😍
"Tapi kan bahaya, dek. Hyunjin tuh orang nya mesom, nanti kalo kamu di apa-apain gimana?" Tanya Felix tak rela, karena sebenarnya nya ia ingin menemani adik nya itu jalan-jalan.
Ya selain ingin melihat keadaan sekitar, Felix kan juga malas nanti kalo disuruh Seungmin beres-beres baju;(
"Tenang, Lix. Gue juga ikut kok, bukan Hyunjin sama Eunchae doang. Ya gak?" Ujar Jisung tiba-tiba menaruh lengan nya pada bahu Hyunjin dan menatap lelaki Hwang itu dengan alis yang dinaik-turunkan.
Awalnya Hyunjin hendak menolak namun Jisung berbisik. "Udah lo turutin aja, daripada ga jadi jalan kan? Nanti gue minggir kok."
Maka dengan penuh keterpaksaan Hyunjin mengangguk dengan senyum yang dibuat selebar mungkin namun tak menutupi rasa jengkel nya karena gagal berduaan dengan sang calon pacar, eak.
Felix mengalihkan pandangan nya kearah Seungmin yang dari tadi sibuk menata pakaian mereka. "Seung, gimana ni?"
Seungmin mengangguk tanpa menoleh. "Yaudah sih, bolehin aja. Lo nanti di sini bantuin gue beres-beres."
Mendengar itu Felix menurunkan kedua bahu nya pasrah. "Yaudah deh, kakak izinin kamu sama mereka. Tapi kalo nanti ada apa-apa, atau mereka aneh-aneh, macem-macem, nyakitin kamu atau---
"Iya-iya kakak! Tenang aja okey!" Potong Eunchae yang merasa kesal sendiri pada kakak nya yang sangat protektif pada nya ini.
Felix menghela napas lalu menatap kedua kawan nya yang lain. "Lo berdua! Jaga baik-baik adek gue! Kalo sampe Eunchae pulang ada yang lecet, awas aja. Gak gue bolehin makan malem!"
Baik Hyunjin maupun Jisung meneguk ludahnya kasar mendengar ancaman yang Felix tujukan pada mereka berdua. Mereka mengangguk kaku.
"Yaudah, Eunchae pergi dulu ya kak. Besok kita jalan-jalan bareng-bareng, sama kak Seungmin juga!"
"Siap! Hati-hati, dek!"
"Kak Ji, itu bunga nya cantik banget."
"Iya, kayak Eunchae."
"Eunchae suka gak, liburan ke sini?"
"Suka!"
"Kak Ji, kupu-kupu nya ada yang warna merah kak!"
"Eh iya, mau ditangkapin ngga?"
"Engga deh, nanti pasti susah, kasian kak Jisung nya."
"Hahahahaa!"
Di belakang, kepala Hyunjin sudah mengeluarkan asap. Memang sialan sekali kawan sepersatwaan nya itu, katanya tadi bakalan minggir, gak bakal ganggu. Lah ini?
Memang tahi sekali;)
Brukk
"Kak Jisung!"
"MAMPOS LU NYET!"
Pagi-pagi sekali, Seungmin terbangun dari tidur nya, akibat suara gaduh yang dihasilkan dari luar.
Ia berjalan dengan mata yang sedikit tertutup, perlahan membuka pintu kamar nya.
Seketika kedua matanya membola terkejut saat melihat Hyunjin yang sedang memukuli Jisung membabi buta di depan pintu kamar Eunchae yang terbuka lebar, menampilkan sang pemilik kamar yang terus menangis tersedu-sedu sembari melempari segala benda di sekitarnya. Dan Felix yang sibuk menenangkan nya. Apa yang sedang terjadi?
Sepertinya liburan mereka kali ini menghasilkan sebuah petaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Big Three | 00 Line
Fiksi Penggemarɴᴇᴏ, ꜱᴛᴀᴠɪᴏɴ ᴅᴀɴ ᴍᴀɢɴᴜᴍ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴛɪɢᴀ ɢᴇɴɢ ᴘᴏᴘᴜʟᴀʀ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴀᴋᴜʀ ᴅᴀʀɪ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴘᴇʀᴛᴀᴍᴀ ʜɪɴɢɢᴀ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴀᴛᴀꜱ. ʙᴇʀᴀᴡᴀʟ ᴅᴀʀɪ ᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴊᴇʟᴀꜱ ʏᴀɴɢ ʙᴇʀᴀᴋʜɪʀ ᴘᴀᴅᴀ ᴛᴇʀᴜɴɢᴋᴀᴘɴʏᴀ ꜱᴜᴀᴛᴜ ꜰᴀᴋᴛᴀ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʟᴀʜ ᴛᴇʀᴋᴜʙᴜʀ ʟᴀᴍᴀ ᴅɪ ᴀɴᴛᴀʀᴀ ᴍᴇ...