"Seungmin gak masuk sekolah."
Yoshi segera menolehkan kepala nya ketika mendengar salah satu anggota Stavion itu tidak masuk sekolah. Padahal baru kemarin mereka berdua berbincang di rooftop, ada apa dengan lelaki itu?
"Kenapa?" Tanya nya pada Jihoon yang memang selalu memiliki berita terkini mengenai orang-orang disekitar nya.
"Katanya sih sakit, tapi ya gatau juga." Balas Jihoon mengangkan kedua bahu nya acuh. Yoshi pun mengangguk meskipun ia merasa aneh dan kurang puas dengan jawaban yang diberikan.
Pantas saja daritadi ia tidak menemukan Seungmin dimana pun.
"Woy! Jadi nggak ke rs nya?" Teriak Yoonbin menyadarkan Yoshi dari lamunan nya. Mereka memang berencana untuk ke rumah sakit setelah pulang sekolah, untuk menjenguk Junkyu setelah insiden kemarin.
"Jadi dong! Bentar, gue sama Yoshi ambil motor dulu." Sahut Jihoon seraya menarik lengan Yoshi menuju tempat parkir.
"Hm."
Brummm brumm
Tak lama datanglah Jihoon dan Yoshi yang menaiki motor ninja mereka masing-masing dan tak lupa pula mengenakan helm.
"Sekarang aja yok, udah gerimis ini!" Ajak Jihoon yang diangguki kedua teman nya.
Namun baru saja ia menutup kaca helm nya, siluet seseorang justru menghalangi motor nya dengan berdiri di hadapan nya.
"Ngapain lo?" Tanya nya ngegas pada orang di depan nya.
Renjun.
"Gue boleh nebeng nggak?" Tanya nya hati-hati kalau saja nanti Jihoon menjawab nya dengan perkataan pedas, mengingat kebiasaan lelaki itu.
"Gak bis--
"Udah, anter aja, Hoon. Nanti tinggal nyusul gue sama Ben." Potong Yoshi yang merasa kasihan dengan Renjun yang seperti nya sudah kedinginan karena baju nya yang basah kuyup terkena hujan.
"Ck! Yaudah, buru!" Ujar Jihoon kesal, namun tetap memberikan tumpangan pada Renjun.
Yoshi mengulas senyum. "Kalo gitu kita duluan, lo hati-hati." Ingat nya yang diangguki oleh Jihoon.
Setelah itu Yoshi dan Yoonbin pun segera berlalu dari sana menuju rumah sakit.
"Udah belom?" Tanya Jihoon pada Renjun yang sekarang sudah siap di boncengan nya.
"Udah."
"Pegangan, gue abis ini ngebut." Ucapnya yang segera dilaksanakan oleh Renjun.
Di perjalanan kedua nya sama-sama tak mengeluarkan sedikit pun suara. Hingga akhirnya Renjun memilih untuk membuka topik.
"Makasih, Hoon."
"Hm." Dan setelah mendapat balasan seperti itu, Renjun pun terdiam, bingung harus berkata apa lagi. Karena ia pun juga merasa aneh, bukan kah Jihoon itu orang nya banyak bicara? Kenapa sekarang hanya diam saja? Apa karena ia yang membuat nya tertinggal oleh kedua teman nya?
"Kemana?" Tanya Jihoon yang membuat Renjun bingung.
"Hah?"
"Kemana lo dianter nya?" Tanya nya mengulang pertanyaan nya dengan lebih jelas.
"Kalo ke rumah lo dulu boleh nggak, Hoon?"
"Hah?! Ya--
"Plis! Gue lagi males sama orang rumah." Mohon nya yang menimbulkan decakan kesal dari lelaki di depan nya.
"Ngeselin banget sih lo." Sinis nya namun tetap mengantarkan musuh nya itu ke rumah nya.
Setelah keheningan menyapa, Renjun pun kembali bertanya ketika teringat sesuatu. "Hoon, tumben kok Junkyu tadi enggak bareng kalian?"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Big Three | 00 Line
Fanfictionɴᴇᴏ, ꜱᴛᴀᴠɪᴏɴ ᴅᴀɴ ᴍᴀɢɴᴜᴍ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴛɪɢᴀ ɢᴇɴɢ ᴘᴏᴘᴜʟᴀʀ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴀᴋᴜʀ ᴅᴀʀɪ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴘᴇʀᴛᴀᴍᴀ ʜɪɴɢɢᴀ ꜱᴇᴋᴏʟᴀʜ ᴍᴇɴᴇɴɢᴀʜ ᴀᴛᴀꜱ. ʙᴇʀᴀᴡᴀʟ ᴅᴀʀɪ ᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴊᴇʟᴀꜱ ʏᴀɴɢ ʙᴇʀᴀᴋʜɪʀ ᴘᴀᴅᴀ ᴛᴇʀᴜɴɢᴋᴀᴘɴʏᴀ ꜱᴜᴀᴛᴜ ꜰᴀᴋᴛᴀ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʟᴀʜ ᴛᴇʀᴋᴜʙᴜʀ ʟᴀᴍᴀ ᴅɪ ᴀɴᴛᴀʀᴀ ᴍᴇ...