16. Chess Player

239 37 2
                                    

- 16 -

Zuo Hang terkenal dengan julukannya 'si jenius yang nakal', dan tidak mungkin dia mendapatkan julukan itu tanpa sebab kan? Zuo Hang benar - benar membuktikannya sekarang.

Saat itu Jiaxin meminta bantuan Zuo Hang untuk membantu Zeyu melarikan diri tanpa sepengetahuan Zeyu sendiri, Zuo Hang tentu menyetujui nya, dia menganggap ini sebagai hal yang menyenangkan.

Karena balasan yang dia dapat adalah nyawa Deng Jiaxin. Saat Jiaxin mengalami kecelakaan, pelaku sebenarnya bukanlah Zhang Ji, tapi Zuo Hang, dia yang memberi pesan ke Jiaxin untuk keluar dari restoran dan membuat Jiaxin tertabrak.

Langkah pertama yang di ambil Zuo Hang untuk membantu Jiaxin dan Zeyu, adalah berurusan dengan Junhao.

Zhang Junhao, Zuo Hang langsung mengetahui kelemahan Junhao dalam sekali lihat, kelemahan Junhao adalah takut akan perasaan Zeyu yang terus tumbuh untuk Zhang Ji.

Jadi saat dia bilang akan membantu Junhao mendapatkan Zeyu itu adalah kebohongan belaka, dia sengaja membuat Junhao berpikir lebih lama agar lengah terhadap Zeyu.

Tidak hanya itu saja, Zuo Hang juga sengaja menyuruh Zeyu dan Jiaxin pergi saat Zhang Ji dan teman - teman nya sedang tampil di atas panggung.

Sesuai yang di katakan Zhang Ji, hanya itu waktu bagi Jiaxin untuk membawa Zeyu pergi.

Karena Zhang Ji dan Zhang Junhao sama - sama memiliki kuasa terhadap Zeyu, tidak ada pilihan lain bagi Zuo Hang selain membuat kedua nya lengah.

Sesuai dugaan Zhang Ji dan Zhixin, jatuh ke dalam jurang yang curam dan dalam juga termasuk dalam rencana, tetapi Zuo Hang lebih pintar menutupi nya.

Saat kedua nya jatuh Zuo Hang membawa Zeyu dan Jiaxin dengan kapal pribadi milik nya, dan dia yakin tidak meninggalkan jejak apapun, sehingga setiap orang pasti mengira Zeyu dan Jiaxin sudah hanyut terbawa arus sungai.

Zuo Hang memang lebih licik dari yang di bayangkan, seorang anak berusia 17 tahun dengan imajinasi di luar pemikiran.

Bahkan masa lalu antara Zhang Ji, Zhang Zeyu, Zhang Junhao, dan Mu Zhicheng. Zuo Hang mengetahui hal itu, bisa dikatakan tidak ada rahasia di antara teman-teman nya yang tidak diketahui oleh Zuo Hang.

Mungkin, jika Zhang Ji dan Zhang Zeyu adalah bidak catur, maka Zuo Hang adalah pemain catur yang mengatur jalan takdir mereka sesuai keinginannya.

Sekali lagi, Zuo Hang melakukan ini hanya untuk bersenang-senang. Dia mungkin lebih gila dari siapapun.






























Zeyu mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba mengatur cahaya yang masuk ke matanya. Sebuah suara mulai terdengar samar. Zeyu melirik dokter di sampingnya, Zeyu tidak peduli dengan kondisinya, jadi dia mengubah posisi tidur nya menjadi duduk.

"Kamu masih belum bisa bangun," ujar sang dokter, menyuruh Zeyu tidur kembali, tapi Zeyu menolak.

"Di mana Jiaxin?" Zeyu bertanya dengan lemah.

"Siapa Jiaxin? Aku tidak melihat ada orang yang ikut denganmu. Kamu ditemukan tergeletak di depan rumah sakit."

Kepala Zeyu menjadi semakin pusing, tubuhnya seperti remuk, dan lukanya tampak serius.

"Kamu harus menghubungi wali mu dan di rawat selama beberapa hari, luka mu cukup serius, jadi apakah ada nomor yang dapat di hubungi?"

Zeyu tidak menghiraukan ucapan sang dokter, dia mulai berpikir menyusun rencana untuk pergi. "Bisakah aku meminta air minum?"

"Tentu saja." Dokter itu tersenyum, meninggalkan Zeyu untuk mengambil segelas air.

Adapun Zeyu, dia mengambil kesempatan untuk pergi dan keluar dari rumah sakit dengan tubuh yang lemah.

Berjalan tanpa alas kaki, Zeyu merasakan dinginnya jalan musim gugur tepat di telapak kakinya. Tubuh Zeyu sedikit gemetar, dia bahkan tidak memiliki mantel yang dapat membalut tubuh nya dengan hangat.

Tangan kirinya diperban, namun masih ada beberapa luka dari pecahan kaca yang belum kering sepenuhnya.

Zeyu merogoh sakunya agar tetap hangat, dan tanpa sengaja menemukan selembar kertas di dalamnya.

Zeyu mengambil kertas itu untuk melihat apakah ada tulisan di sana, dan sepertinya alamat rumah seseorang tertulis di atas kertas itu.

Karena Zeyu sama sekali tidak tahu di mana dia berada, dan tidak mungkin dia berjalan tanpa tujuan dengan luka di sekujur tubuh nya, akhirnya Zeyu memilih untuk mengunjungi tempat yang tertulis di kertas itu.

Tak disangka, tidak butuh waktu lama untuk sampai di tempat tujuan, dan Zeyu sudah ada disini, di depan sebuah rumah kecil yang tidak diketahui pemilik nya.

Zeyu mengetuk pintu rumah tersebut, namun tidak ada jawaban dari dalam. Melihat lampu di dalam rumah padam, Zeyu mengira tidak ada orang di dalam.

Zeyu menghela nafas tak berdaya, meringkuk dan berjongkok, membenamkan kepalanya di lengannya.

"Zhang Zeyu ..." Sebuah suara yang akrab terdengar, dan Zeyu mendongak, melihat seseorang yang sudah lama tidak dia lihat, matanya sedikit memanas.

"Tong Yukun?..."

































Tong Yukun, pemuda itu, wajar jika dia merasa kesal dengan Zeyu karena meninggalkannya tanpa kabar sama sekali, tetapi Yukun juga tidak mungkin mengusir Zeyu di malam yang dingin dengan luka di sekujur tubuh nya. Jadi tidak ada pilihan bagi Yukun selain membawa Zeyu masuk ke dalam rumah nya.

"Apakah sesuatu terjadi dengan mu?" Yukun memberi Zeyu selimut dan segelas air hangat.

"Kamu masih terlihat sama Yukun ge." Zeyu mengganti topik pembicaraan, tapi Yukun bukanlah seseorang yang bodoh, jadi dia menekankan pertanyaan yang sama sekali lagi.

"Apakah ada sesuatu terjadi dengan mu?"

"Maaf, aku pergi tanpa meninggalkan kabar." Zeyu menundukkan kepala dengan rasa bersalah yang menggerogoti diri nya.

"Aku masih belum mengerti sampai sekarang, tapi tidak apa-apa, itu hanya masa lalu, yang penting adalah masa sekarang."

Mata Zeyu berbinar saat mendengar kata-kata itu, dan sudut mulutnya terangkat lagi. "Terima kasih, ge."

"Bagaimana kamu tahu alamat rumahku?" tanya Yukun.

Zeyu juga bingung dan tidak tahu harus menjawab apa, karena dia tidak tahu siapa yang memasukkan kertas itu ke sakunya, tapi itu sudah pasti Jiaxin kan?

"Entahlah." Mengingat Jiaxin, senyum Zeyu memudar.

"Kamu tahu, Zeyu? Hidupku berubah saat kamu meninggalkanku saat itu, semua nya terasa sepi, dan mimpi yang kita bagi bersama hancur. Tapi aku masih yakin, pasti ada alasan bagi mu meninggalkan ku, dan juga — ... " Yukun menghela nafas sejenak sebelum kembali berbicara.

" ... meninggalkan Zhang Junhao."

Zeyu mengulum senyum nya. "Memang ada alasan, itu adalah kesalahan aku karena terlalu bodoh, aku sangat merasa bersalah kepada mu dan juga Junhao ... "

" ... Aku melihat Junhao, dia kembali ke China, saat itu dia lupa ingatan dan tidak bisa mengingatku, tapi sepertinya baru - baru ini ingatannya pulih."

Yukun masih tidak berbicara, dia masih menunggu penjelasan lengkap dari Zeyu. Tapi Zeyu sepertinya tidak berniat menjelaskan lebih lanjut.

"Tiga tahun lalu, bisakah kamu menceritakan kepadaku? Apa yang sebenarnya terjadi saat itu, Zhang Zeyu."

- Chess Player -







Survive In Chess - [Zhang Ji x Zhang Zeyu] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang