11. Choice

244 38 3
                                    

- 11 -

Zhang Ji, membawa beberapa kantong plastik di tangannya, menaiki tangga perlahan, dan tidak sabar untuk bertemu Zeyu. Dia mengerjapkan mata saat melihat sosok familiar berdiri di depan apartemen Zeyu.

Zhang Ji tahu siapa dia, itu adalah Zhang Junhao.

Zhang Ji terus berjalan ke depan, tetapi ketika dia sampai di pintu Zeyu, dia tidak mengetuknya, hanya berdiri di sana dengan kepala tertunduk.

Mungkin Zhang Ji harus membiarkan Zeyu membuat pilihan saat ini, apa pun yang mereka lakukan di dalam, Zhang Ji memilih untuk tidak peduli.

Dia meletakkan kantong plastik dan bersandar di dinding dekat pintu, hatinya tenggelam, mencoba membayangkan apa yang akan terjadi di dalam.

Tapi Zhang Ji tidak bisa lagi egois, Zeyu juga punya pilihan, entah itu dia ataupun Zhang Junhao.

Pada inti nya, Zhang Ji tidak berhak lagi mengatur pilihan Zeyu.

" ... —Tolong, kembalilah padaku," bisik Junhao dengan lirih, memeluk erat pinggang Zeyu.

Rupa nya, ini tidak membuat Zeyu lemah, mendorong Junhao lebih keras dan menendang perut Junhao, menyebabkan Junhao jatuh dan membentur meja di belakangnya.

"Zhang Junhao, apakah kamu pernah memikirkan mengapa aku meninggalkanmu?"

Junhao tersenyum, dia benar-benar tidak berharap Zeyu menolak nya begitu banyak. "Karena Zhang Ji?"

"Tidak, itu karena aku tidak mencintai mu lagi." Zeyu menatap Junhao dengan tatapan meremehkan. "Sebaiknya kau pergi."

"Jadi kamu memilih untuk mencintai Zhang Ji?"

Saat mengatakan itu Junhao hanya berharap takdir akan memihak nya, walaupun sekarang rasa nya sangat mustahil, tetapi dia diam - diam menyiratkan harapan pada kejam nya sosok Zeyu.

Zeyu tidak menjawab, dia menatap Junhao yang masih terbaring di lantai. "Aku tidak akan mencintai siapa pun," jawab Zeyu dengan tegas.

"Jika kamu tidak mau pergi, aku yang akan pergi." Zeyu bangkit dari tempat itu, membuka pintu, berbalik dan pergi.

Tapi begitu dia membuka pintu, dia melihat Zhang Ji bersandar di dinding di samping pintu. Tidak ada jejak kekecewaan di sorot mata Zhang Ji, sebaliknya dia menyapa Zeyu dengan senyuman hangat.

"Apa yang terjadi?" Zhang Ji menoleh untuk melihat Zeyu, dia mengerutkan kening, seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kapan kamu datang?" Zeyu menatap Zhang Ji yang masih bersandar di dinding dan bertanya.

"Kamu tahu Chongqing sangat dingin sekarang, kenapa pakaianmu basah?" Mengabaikan kata-kata Zeyu, Zhang Ji melepas mantelnya dan mengenakannya di tubuh Zeyu.

Pakaian di tubuh Zeyu agak basah, mungkin karena Junhao memeluknya dalam keadaan basah tadi.

"Aku bertanya Zhang Ji, kapan kamu datang?"

"Kamu tidak perlu tahu, oke? Aku sudah menyiapkan makanan untukmu di sini. Lain kali kamu keluar, pakailah mantel tebal. Jangan tidur terlalu larut. Jika kamu merasa pusing, minumlah obat yang kuberikan padamu, la— ... "

Sebelum Zhang Ji selesai berbicara, dia dikejutkan oleh reaksi Zeyu.

Zeyu memeluk Zhang Ji dengan erat. "Aku ingin pulang, Zhang Ji, ayo pulang." Zeyu semakin mengeratkan pelukan nya.

Zhang Ji dengan lembut membelai punggung Zeyu, "Oke, ayo kita pulang sekarang." Dia berkata sambil memegang erat jari Zeyu, dan membawa Zeyu keluar dari area apartemen.

Mungkin saat itu Zhang Ji masih bingung dengan pilihan Zeyu, meskipun dia merasa Zeyu memilihnya, dia tidak ingin berharap lebih, karena kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan.


























Deng Jiaxin, pemuda itu mengeratkan mantel nya dengan lebih kencang, angin malam yang di sertakan dengan hujan membuat udara semakin dingin malam ini.

Jiaxin tidak langsung pergi ke rumah nya, tapi dia memilih untuk mengunjungi seseorang terlebih dahulu, kali ini dia berdiri di depan pintu kelas nya.

"Kenapa kamu bisa di sini?" tanya Jiaxin dengan gugup.

Zuo Hang, yang masih dengan seragam lengkap sekolah nya duduk dengan tenang di salah satu kursi, menatap Jiaxin dengan senyum yang terpatri di wajah nya.

"Apa lagi yang ingin kamu lakukan?" tanya Zuo Hang, masih dengan senyum di wajah nya.

"Aku ingin Zeyu lepas dari Junhao dan Zhang Ji." Jiaxin berjalan mendekat ke arah Zuo Hang.

Zuo Hang tampak berpikir, dia memasang raut wajah serius dan menjentikkan jari nya saat otak nya selesai berpikir.

"Jadi, kamu butuh bantuan aku untuk membawa Zeyu pergi dari Junhao dan Zhang Ji?"

Jiaxin mengangguk dengan antusias, dia benar - benar hanya bisa mengharapkan Zuo Hang sekarang.

"Tapi aku akan menganggap ini sebagai permintaan terakhir mu," lanjut Zuo Hang kembali tersenyum.

"Aku tidak keberatan, selama Zeyu bisa lepas dari Zhang Ji dan Junhao."

- Choice -









Survive In Chess - [Zhang Ji x Zhang Zeyu] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang