"Kamu harus yakin dengan ucapanmu, Zhang Zeyu, karena aku akan membuat hidupmu lebih menyedihkan daripada kematian."
02Bertemu Zhang Ji bagi Zeyu adalah takdir tanpa duri tak berujung, di mana dia tidak punya pilihan untuk pergi, Zeyu bahkan tidak ingin mengingat bagaimana kisah antara dia dan Zhang Ji dimulai, tetapi satu dalam benak Zeyu sekarang, Zhang Ji sekarang menjadi pusat sekaligus lukanya.
Flashback On
-13 Februari, Chongqing-
Dalam kesunyian malam yang dalam, embusan angin dingin menerpa wajahnya yang rupawan dan mengacak-acak surai hitam nya yang legam. Seorang pemuda berdiri di pintu masuk supermarket dengan tas gitar di bahunya.
Perlahan mengencangkan mantel di tubuhnya, dia melihat banyak orang melewatinya. Saat ini, banyak dari mereka yang masih merayakan tahun baru dan menikmati waktu panjang bersama keluarga.
Tapi Zhang Zeyu, dia tidak bisa melakukannya, bekerja dan bekerja lagi, itu adalah sesuatu yang harus dia lakukan setiap hari.
Saat itu sudah jam 10 malam, dan Zeyu sedang menunggu bus di halte dekat supermarket, dia baru saja selesai bekerja di sebuah supermarket kecil. Zeyu tidak memiliki waktu luang dalam hidupnya dan selalu disibukkan dengan pekerjaan dan belajar.
Zeyu mendesah kasar saat menyadari bahwa pemberhentian bus terakhir ternyata sudah berakhir 30 menit yang lalu, berjalan kaki adalah pilihan satu - satu nya, dengan badan lunglai Zeyu berjalan dengan di temani lampu yang menggantung menerangi. Semakin dia melangkah, semakin dia merasa hawa dingin di sekitarnya.
Zeyu adalah seseorang yang selalu waspada terhadap setiap hal, seperti sekarang, Zeyu langsung dapat merasakan ada seseorang yang mengikutinya sedari tadi. Memutar otak untuk kabur, Zeyu berlaga bersikap santai.
Jarak yang di tempuh dari supermarket hingga apartemen Zeyu bisa di jangkau dalam waktu sekitar 20 menit jika berjalan kaki, dan semakin lama berjalan, Zeyu terpaksa harus melewati jalan yang sepi.
Memasuki area tak berpenghuni, dan kegelapan malam tak berujung, Zeyu mempercepat langkahnya dan mulai berlari, benar saja, orang-orang di belakangnya juga menyusul.
Mendengar langkah kaki di belakangnya, Zeyu langsung menyadari bahwa bukan hanya satu orang yang mengejarnya, melainkan lebih dari satu orang, dan walaupun Zeyu tak tahu jumlah pastinya, Zeyu tetap berpikir untuk kabur sekuat mungkin.
Dalam perjalanan, Zeyu dipukul di kepala oleh seseorang yang mengikutinya dari belakang, meskipun Zeyu pusing, tapi tetap menjaga kesadarannya, dia tetap menopang tubuhnya dengan sekuat tenaga dan menatap orang itu dengan tajam.
"Siapa kamu?" Zeyu bertanya dengan pelipis yang sudah mengeluarkan darah.
"Kamu tidak perlu tahu, sialan." Salah satu dari mereka berkata, semua ini terlihat mengerikan, bahkan jika Zeyu melawan sekarang, sepertinya dia akan kalah, karena sekarang dia menghadapi lima orang besar.
"Aku yakin kita tidak punya masalah," kata Zeyu dengan percaya diri, sambil berpikir keras tentang siapa yang mencetuskan kejadian ini.
"Hei, Nak, jika kamu baik-baik saja, bagaimana kamu bisa berakhir dalam situasi ini?" saut yang lain dengan kekehan kecil di akhir kalimat.
"Hidupmu sungguh menyedihkan sekarang."
Itu adalah kalimat terakhir yang dapat Zeyu dengar sebelum kepalanya kembali dipukul dari belakang. Pada saat itu, hidup Zeyu berubah drastis dan dia jatuh ke dalam kegelapan yang lebih dalam.
Zeyu terbangun dari tidur panjangnya, hal pertama yang dilihatnya adalah kegelapan, dan Zeyu masih bisa merasakan kulitnya langsung tersengat hawa dingin di sekitarnya.
Pada saat ini, suara pertama yang dia dengar adalah Zhang Ji yang berbicara lembut padanya. "Selamat datang, Zhang Zeyu."
Zeyu tetap di tempatnya, berjuang untuk mencerna dengan kepala terluka di kepalanya, Zeyu tidak tahu suara siapa itu, tapi hati Zeyu berdesir merombak merasa bahwa dia sangat mengenal suara itu.
Pada saat yang sama, Zhang Ji berjalan ke arah Zeyu, mengelus surai hitam Zeyu, dan menyentuh mata Zeyu. Zeyu berkedip, dan apa yang terjadi selanjutnya adalah sesuatu yang tidak pernah diharapkan Zeyu.
Zhang Ji berbalik dan membelai leher Zeyu, mencengkeram lehernya dengan erat. Zeyu merasa tercekik dan nafas nya tersengal - sengal, lalu suara penuh amarah Zhang Ji kembali menyapa pendengarannya.
"Kamu pasti tidak mengingatku, hidup mu pasti berjalan dengan baik karena tidak mengingatku." Zhang Ji mengeratkan cengkraman pada leher Zeyu, dia bahkan tidak peduli dengan suara tercekat minta tolong yang keluar dari mulut Zeyu.
"T-tolong ... " Zeyu meraih tangan Zhang Ji dan berusaha melepaskan cengkraman di lehernya, tapi hasilnya nihil, tubuhnya lebih lemas dari yang di harapkan.
"Tolong? Senang mendengarmu meminta tolong, dulu juga aku meminta tolong kepadamu? Tapi apa? Kamu justru malah meremehkan ku dan menghancurkan ku berkali - kali, Zhang Zeyu kamu sialan!" Zhang Ji melepaskan cengraman di leher Zeyu, mengambil pistol di saku kananya dan menekannya di pelipis Zeyu.
"Permohonan terakhirmu," ujar Zhang Ji dengan penuh penekanan di setiap katanya.
"Aku ingin hidup." Zeyu memohon dengan penuh belas kasihan, "Aku berjanji akan melakukan apa pun yang kamu inginkan, tolong, aku ingin hidup."
Zhang Ji dengan segera berubah pikiran, rencana awalnya untuk menghabisi Zeyu langsung hilang dan di gantikan dengan rencana baru.
"Apapun yang aku ingin kan?" Zhang Ji menyeringai dan semakin menekan pistol di pelipis Zeyu.
"Apapun."
"Kamu harus yakin dengan ucapanmu, Zhang Zeyu, karena aku akan membuat hidupmu lebih menyedihkan daripada kematian."
Setelah mengucapkan itu Zhang Ji mengambil tongkat pemukul dan memukul perut Zeyu dengan keras, tidak berhenti sampai di situ saja Zhang Ji juga menendang dan menekan kaki kiri Zeyu dengan kuat.
Zeyu mengerang kesakitan di bawah, berharap Zhang Ji berhenti menyiksa nya, mulut dan pelipisnya sudah mengeluarkan banyak darah. Suara Zeyu semakin tercekat dan fokus nya mulai hilang.
"Sekarang, kamu bahkan tidak bisa mati jika bukan aku yang membunuhmu." Tepat setelah selesai berbicara, Zhang Ji berjongkok dan mencengkram kedua pipi Zeyu.
Zhang Ji menatap lekat pada manik berair milik Zeyu,."Hidupmu yang menyedihkan tidak akan pernah berakhir."
Flashback Off
Mungkin dendam adalah penyulut bagaimana mereka berdua terjebak dalam perasaan benci yang terikat, kesalahan masa lalu Zeyu dan perasaan benci Zhang Ji menjadi satu bersatu padu mengalahkan percikan cinta di antara kedua nya, bagaimana kisah mereka berakhir adalah pilihan tanpa suara.
-Voiceless choice-
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive In Chess - [Zhang Ji x Zhang Zeyu] [END]
DiversosPertempuran batin antara Zhang Ji dan Zeyu, dengan keduanya yang seolah - olah menjadi bidak catur. Menutupi perasaan dengan kebohongan belaka yang hanya ingin sekedar untuk di percayai. [COMPLETED] • • • Pair : JiYu Ji dom Yu sub BxB area • • •...