03. Start Game

295 35 1
                                    

"Permainan telah di mulai, Zhang Zeyu."

03

Cairan merah pekat mengalir dari pisau di tangannya, bau amis darah bercampur menjadi satu dengan debu yang beterbangan. Di bawah cahaya redup, jeritan wanita itu memenuhi ruangan yang gelap dan sunyi.

Zhang Zeyu menatap seorang wanita yang terbaring lemas di bawah nya, netra nya sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan.

"Di mana bukti nya?" Zeyu berjongkok dan berucap dengan datar, sekali lagi menekan sisi pisau yang dingin ke arah leher wanita itu.

"Aku-aku tidak tahu ... tolong." Wanita itu berlutut di depan Zeyu dengan seluruh kekuatannya.

"Ini kesempatan terakhir, di mana buktinya?" sentak Zeyu dan secara sengaja melukai leher mulus wanita itu.

"Semua kejahatan bukti itu berada di tangan Li Yun langsung, dia menaruhnya di salah satu brankas di kamarnya," jawab wanita itu dengan tergesa - gesa.

Zeyu menatap wanita itu untuk waktu yang lama, dan menemukan bahwa dia tidak bermaksud berbohong, jadi Zeyu mengangguk mengerti. Zeyu berdiri dari tempatnya berjongkok, berbalik dan berjalan keluar pintu.

Siksaan berlumuran darah sudah menjadi hal yang biasa bagi Zeyu, sejak bertemu Zhang Ji, dia telah melakukan segalanya, bahkan jika dia memasuki kegelapan yang tak berujung, Zeyu pasti akan melakukannya.

Tangannya tidak hanya digunakan untuk memainkan musik, tetapi juga untuk menyiksa orang, Zhang Ji mungkin tidak pernah memerintahkan Zeyu untuk membunuh, tetapi rasa bersalah tetap akan menggerogoti jati diri Zeyu.

Dan inilah sisi nyata Zeyu, dengan segala pekerjaan kotor yang dia lakukan untuk Zhang Ji. Zhang Zeyu, yang bahkan tidak berani membunuh semut, diubah menjadi monster tak berperasaan oleh Zhang Ji. Jadi jangan salahkan Zeyu, jika Zhang Ji berulang kali terluka oleh pesona Zeyu, yang di buat dengan tangannya sendiri.














Melihat Zeyu membuka pintu kamar nya. Zhang Ji mau tidak mau melirik Zeyu dari kaca besar di depannya, mengernyitkan dahi saat bau darah amis menyengat indra penciumannya.

"Kamu membunuh seseorang?" Zhang Ji menghentikkan kegiatan nya yang sedang menata dasi dan berbalik menatap Zeyu yang setia berdiri di ambang pintu.

"Kamu tidak akan pernah membiarkanku membunuh siapa pun," Zeyu menjawab dengan tenang, dan berjalan menuju sofa besar di sudut ruangan.

Singkat cerita, Zhang Ji menugaskan Zeyu tugas penting, Zhang Ji ingin Zeyu menemukan bukti yang dapat menghancurkan keluarga Li, saingan keluarga Zhang.

Dan wanita yang baru saja disiksa Zeyu adalah salah satu tangan kanan keluarga Li. Dengan kecerdasannya, Zeyu dapat melakukannya dengan baik, tetapi dapat dilihat bahwa Zhang Ji tidak akan pernah puas dengan hasil ini.

"Jadi, apakah kamu sudah menemukan bukti yang kuat?" tanya Zhang Ji yang kembali berbalik menghadap kaca, dan melanjutkan menata dasi nya.

Zeyu tidak menjawab, menyipitkan mata ke arah Zhang Ji yang sedang kesulitan mengenakan dasi, Zeyu hampir tertawa jika dia tidak sadar dengan situasi nya sekarang.

"Tidak bisakah kamu mengikat dasi?" Zeyu bertanya dengan nada mengejek.

Zhang Ji menyerah dan melepas dasi yang melingkar di kerah lehernya. "Brengsek, ini kelemahanku," umpatnya, melempar dasi itu ke sembarang arah.

Zeyu beranjak dari duduk nya, mengambil dasi yang baru saja di lempar oleh Zhang Ji, tubuh ramping itu perlahan mendekat dan jemari nya yang kasar secara perlahan melingkarkan seutas kain dasi di kerah leher Zhang Ji.

Zhang Ji meneguk saliva nya kasar, terpesona dengan perlakuan Zeyu. Meskipun penampilan Zeyu tampak kacau, dengan kemeja putih yang sepenuhnya hampir di penuhi bercak darah dan surai hitam berantakan yang berkali - kali di terpa angin, tapi Zeyu tetap terlihat menawan. Dan seperti yang di rasakan, Zhang Ji jatuh cinta lagi dengan pesona Zeyu.

"Jika ingin tampil hebat di depan saingan mu, kamu harus terlihat mempesona— .... " Zeyu mengikatkan dasi di leher Zhang Ji dengan telaten.

" ... —wanita itu bilang kalau seluruh bukti kejahatan keluarga Li, berada di tangan Li Yun,putra sulung mereka. Menurutmu aku harus bagaimana? Haruskah aku menyelinap masuk ke mansion keluarga Li." Tepat setelah Zeyu selesai berbicara, dasi itu juga sudah selesai terpasang rapi di tempat nya.

Zhang Ji tertegun melihat Zeyu dari jarak yang cukup dekat, tinggi mereka tidak berbeda jauh dan jika mereka berdiri dengan lebih dekat, dapat di pastikan Zeyu bisa merasakan detak jantung Zhang Ji yang berpacu dengan cepat.

Melihat Zhang Ji berdiri diam, Zeyu tersenyum dan berkata, "Zhang Ji, kamu sangat menawan."

Tipu muslihat, itu semua bohong, Zhang Ji tidak akan sebodoh itu untuk tertipu oleh kata-kata manis Zeyu.

"Leluconmu sangat bagus," jawab Zhang Ji sinis.

"Kamu tidak percaya?" Zeyu memiringkan kepalanya dan bertanya dengan nada kekanak-kanakan.

"Besok adalah hari ulang tahun Junhao, aku ingin kamu datang." Zhang Ji mengabaikan kata-kata Zeyu.

"Kenapa?" Wajah Zeyu berangsur-angsur menjadi muram.

"Dia baru saja kembali ke China, apakah kamu tidak menyambutnya?" Melihat ekspresi Zeyu kali ini, Zhang Ji terkekeh.

"Zhang Ji, jangan main-main denganku." Zeyu mengepalkan jari di tangan kanannya dan menatap Zhang Ji.

"Sudah lama sekali, dia pasti sangat senang melihatmu, meski sekarang berbeda, karena kamu masih belum bisa bersamanya."

Zeyu yang amarah nya tidak terbendung, menarik kerah kemeja Zhang Ji dengan kasar. "Jangan pernah berpikir untuk menyakiti Zhang Junhao," peringat Zeyu.

"Ya." Hanya satu kata yang keluar dari mulut Zhang Ji, tapi Zeyu segera mengetahui bahwa larangan yang di peringati Zeyu adalah perintah bagi Zhang Ji.

Ya, Zhang Ji akan beraksi, menyakiti Zhang Junhao, mantan kekasih hati Zeyu.

"Sudah kubilang, aku akan membuat hidupmu lebih buruk dari kematian, kenapa tidak mulai dengan Junhao? Sepertinya cukup menyenangkan jika memulai dengan dia." Zhang Ji menyeringai kecil, mampu membuat Zeyu kesal setengah mati.

"Zhang Ji!" Tubuh Zeyu gemetar hebat. Dia benar-benar ingin meninju wajah Zhang Ji, tetapi dia tidak bisa karena dia tahu posisinya.

Zhang Ji tersenyum, dan dengan ringan menepuk pipi kanan Zeyu. "Permainan telah dimulai, Zhang Zeyu." Zhang Ji berjalan melewati Zeyu sembari bersiul.

Permainan telah dimulai untuk Zhang Zeyu, dan sekarang Zeyu akan menuju kesengsaraan yang paling menggores penderitaan.

- Start Game -


Survive In Chess - [Zhang Ji x Zhang Zeyu] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang