" ... Itu kamu dan kesalahan bodoh mu."
06
Deru malam, awan gelap menutupi langit yang indah, memantulkan cahaya pekat dari jendela besar di sudut ruangan. Zhang Ji berlama-lama di kursinya, sudut mulutnya terangkat, dan jari-jarinya yang ramping dengan terampil mengetuk tuts, menunggu sesuatu dengan sengaja.
Suara pintu besar kayu bercorak yang di buka dengan kasar menggema beriringan dengan alunan piano, dan di sana Zeyu dapat melihat Zhang Ji sedang duduk di depan piano nya.
"ZHANG JI, APA MAKSUDMU?" sentak Zeyu.
Tapi Zhang Ji terlihat tidak peduli, bahkan jari-jarinya yang ramping masih menekan tuts, memainkan piano dengan tenang, seolah tidak ada masalah di hatinya.
Zeyu mendekat, mengepalkan tangannya erat-erat, dan tidak bisa lagi menahan amarahnya. "Aku bertanya, Zhang Ji!" Zeyu menekankan kata demi kata.
Saat ini, Zhang Ji tidak lagi bermain piano, tetapi menatap Zeyu dengan polos, seolah dia tidak tahu apa yang terjadi.
"Ada apa? Apakah ada yang salah?" Zhang Ji masih menatap Zeyu dengan provokatif, bahkan Zeyu bisa melihat senyum tipis di sudut mulut Zhang Ji.
"Kenapa kamu melakukan ini? Kenapa harus Jiaxin?" Zeyu masih bertanya ragu-ragu, meski pasti sia-sia.
Zhang Ji terkekeh, kali ini dia benar-benar tidak bisa menahan tawa. "Aku tidak menyukainya, dia selalu membuatmu tertawa, membuat mu lupa bahwa kamu bukanlah orang yang pantas untuk bahagia, aku tidak menyukainya, karena — ... "
Bugh
Sayangnya, sebelum dia selesai berbicara, Zhang Ji mendapat pukulan keras di pipi kanan nya.
"Gila, kamu gila Zhang Ji." Nafas Zeyu memburu, dan dia tidak tahan lagi, dia benar - benar ingin menghabisi Zhang Ji dan menutup mulut Zhang Ji dengan segala alasan bodoh nya.
"Ya, aku gila, tapi tidakkah menurutmu siapa yang membuatku gila?" Zhang Ji menjeda ucapan nya, mengusap sudut bibir nya yang mengeluarkan sedikit darah. "Yang membuatku gila, itu kamu dan kesalahan bodoh mu, Zhang Zeyu."
Zeyu terdiam, dan tidak bisa lagi menjawab sepatah kata pun. Apa yang dikatakan Zhang Ji tidak semuanya salah. Zeyu dan kesalahan bodohnya adalah alasan mengapa Zhang Ji menjadi gila.
Tapi Zeyu hanya ingin menyingkirkan bayang-bayang masa lalu, dan tanpa sadar dia berusaha mengelak. "Tapi aku telah menyerahkan segalanya ..." Suara itu terdengar lirih, pedih, dan menyakitkan.
" ... Aku meninggalkan Junhao, aku tidak pernah melihat Yukun lagi, aku meninggalkan kehidupan lama ku, bukankah itu cukup?"
Dan Zeyu lelah, Zhang Ji selalu menggunakan pernyataan itu sebagai alasan, sekali saja, Zeyu ingin mengelak.
"Tapi aku kehilangan nyawa seseorang karenamu. Aku kehilangan seseorang yang sangat ingin hidup, tapi mati karena mu, anak laki-laki yang naif dan bodoh." Zhang Ji meninggikan suara nya, sekarang berbalik Zeyu yang menundukkan kepala nya.
"Apakah kamu pikir kamu memiliki hak untuk membela diri sekarang? Ingat ini Zeyu, sampai kapanpun, bahkan sampai kamu mati pun, dia tidak akan kembali. Jadi jangan pernah berpikir untuk bisa melupakan masa lalu yang kelam itu."
Zhang Ji benar - benar kehilangan akal nya sekarang, dan tidak ada satupun dari mereka berdua yang bisa berpikir jernih.
Melihat Zeyu setia berdiam diri, menutup mulut seribu bahasa, Zhang Ji di tarik kembali ke akal sehat nya, dia memilih beranjak pergi menaiki anak tangga menuju kamar tidur, meninggalkan Zeyu dengan kehampaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive In Chess - [Zhang Ji x Zhang Zeyu] [END]
DiversosPertempuran batin antara Zhang Ji dan Zeyu, dengan keduanya yang seolah - olah menjadi bidak catur. Menutupi perasaan dengan kebohongan belaka yang hanya ingin sekedar untuk di percayai. [COMPLETED] • • • Pair : JiYu Ji dom Yu sub BxB area • • •...