30 ; berhenti mendamba rumput tetangga

573 76 15
                                    

"Jadi abis libur dua minggu besok, itu dua minggu terakhir kalian di sini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi abis libur dua minggu besok, itu dua minggu terakhir kalian di sini?"

Ashilla mengangguk bersamaan dengan Daniar dan Chandi setelah Hansel bertanya pada mereka bertiga kala keempat karyawan tersebut makan siang di kantin site. Siang itu mereka tengah menyantap bebek goreng lagi, setelah merasa bosan makan bakso terus-terusan. Saling duduk berhadapan di bangku tak terlalu besar yang muat empat orang.

"Perpisahan perlu nyiapin apa, nih?" Chandi bertanya pada rekan kerjanya. Gigi tak berhenti mengoyak daging bebek dari tulangnya. 

"J.Co?" Daniar mengusulkan. "Beli di kota?"

"Emangnya mau resign?" Chandi menolak mentah-mentah, tipe-tipe karyawan yang cinta mati dengan perusahaannya. Apalagi karena dipekerjakan di sini ia jadi bertemu dengan Kalila.

"Mirip-mirip lah, ya."

Chandi menggeleng heboh ketika Hansel tampak memberikan dukungan pada Daniar. Sedang Ashilla hanya tertawa sambil melahap makanannya, tak mengerti ada apa gerangan dengan Chandi versus J.Co.

Kala Ashilla mendongak untuk berbincang dengan Daniar di depannya, mata cewek itu mendapati Wildan muncul dari balik tangga. Tengah berjalan sendirian menuju kantin dengan tampilan ekstra rapi seperti biasa. Mata mereka bertemu dan Ashilla segera merentangkan tangannya.

"Wildan!" Yang dipanggil berjalan mendekat tanpa suara, dua tangan masuk ke dalam saku. Ashilla segera menarik kursi dari meja lain di antara Daniar dan dirinya. "Udah makan?" tanya si cewek ketika Wildan tampak sudah dekat, sambil menepuk dudukan kursi beberapa kali hingga Wildan mengisyaratkan ia akan duduk di sana.

Cowok itu meletakkan pantatnya pada kursi yang Ashilla bawa sambil menggeleng. Kemudian menarik sebuah kertas besar berisi menu makanan kantin yang telah dilaminating, bersiap makan bersama yang lain.

Ashilla tersenyum melihatnya. Selama dua minggu mereka di site, cowok itu sudah mulai membuka dirinya kembali. Tak begitu menghindari Ashilla lagi, tak memilih diskusi dengan Chandi dibanding dirinya kala join meeting bersama, bahkan mau diajak makan bersama tim Ashilla lagi.

Tampaknya yang lain juga ikut selebrasi dalam hati. Ashilla bisa melihat Daniar, Chandi, dan Hansel tersenyum menahan tawa kala Ashilla akhirnya melirik mata mereka satu-satu. Maklum, ketiga rekan kerja sekantor Ashilla itu yang menjadi saksi mata cintanya pada Wildan yang bertepuk sebelah tangan lain hari.

Di minggu terakhir libur dua minggunya di Jakarta, cowok itu bahkan sudah mulai mau datang ke rumah orang tua Ashilla dan mampir untuk sekedar ngobrol singkat bersama Ashilla beserta orang tua si wanita. Walaupun Rianita yang memintanya untuk memberikan parsel makanan pada Iriani, dan kebetulan Ashilla tengah berada di rumah orang tuanya saat itu terjadi.

Ashilla yang hari itu terlampau kaget kala Wildan datang ke rumah orang tuanya, sempat salah memasukkan garam pada teh sang pria yang tengah kehausan, hingga teh tersebut menyembur dari mulut Wildan sedetik setelah ditegak cepat. Teh yang tersisa di gelas pun ikut tumpah kemana-mana sehingga mereka berdua harus mengepel lantai bersama.

✅️ Crush Me Lovingly | wonwoo×sanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang