Dua minggu tanpa Wildan, Daniar, dan Chandi adalah dua minggu paling membosankan di site. Selain karena Ashilla sudah akrab dengan ketiga rekan kerjanya itu, Fauzi dan timnya memiliki dinamika yang sangat aneh dan membuat Ashilla seringnya diam karena tak tahu harus berkata apa. Nampaknya kepala tim itu juga berpikiran serupa Ashilla, karena Ashilla pernah sekali mendengar percakapan mereka di hari pertama Ashilla masuk timnya.
"Lo nggak stress apa, kerja sama mereka berdua?" cewek itu bertanya setelah makan siang, ketika mereka berempat sudah berada di ruang meeting. Di depan, Dikta dan Sangga—anak buah satu tim Fauzi—tengah menyanyi-nyanyi heboh, mempertunjukkan segala atraksi aneh untuk menyambut Ashilla yang hanya akan dua minggu bekerja bersama mereka sebelum kembali lagi ke timnya.
"Stress banget," Fauzi menjawab cepat. Ashilla terbahak dibuatnya karena ia mengerti maksud si pria.
"Bong, kok gitu, sih? Kerja gue kan excellent, Bang!" itu Sangga dengan telinganya yang peka, tengah protes pada Fauzi..
"Kerja gue juga suuuuper~ excellent," Dikta menambahi.
Fauzi mengangguk-angguk menyetujui, tidak menampik sedikitpun fakta itu. "Gue harap, selain kerja kalian, kelakuan kalian juga excellent."
Ashilla terbahak lagi di tengah protes Dikta dan Sangga yang semakin menjadi, menanyakan pada Fauzi bagian mana dari kelakuan mereka yang tidak excellent.
Bu Rima memang agak memiliki kelainan. Bisa-bisanya beliau mengirim Ashilla sendirian selama dua minggu untuk membantu tim Fauzi karena dua minggu ini tim konsultan akan mengadakan audit eksternal. Padahal selama ini Ashilla selalu berkoordinasi dengan Daniar dan Chandi dalam rangka memperkenalkan kolaborasi yang ciamik dalam satu tim. Ashilla sendirian tandanya ia hanya sekedar kepala tambahan untuk tim Fauzi yang apes karena harus berurusan langsung dengan tim audit kali ini.
Untung saja Ashilla diberi jatah bonus tambahan yang lumayan jumlahnya. Bisa digunakan untuk membalaskan dendamnya healing sepuas hati di Villa kemarin lima kali—karena terlampau dadakan. Balasan yang cukup setimpal, karena pekerjaan ini menggagalkan acaranya untuk melakukan makeout paling seru di kolam versi 2023.
"Shil, ikut makan ke bakso depan, gak?" Fauzi mendatangi kursi Ashilla setelah join meeting dengan tim konsultan hari itu selesai. Sejak mulai bekerja bersama dengan Fauzi seminggu yang lalu, Ashilla memperkenalkan bakso langganan Wildan pada si pria. Cowok itu dan antek-anteknya selama seminggu penuh selalu makan siang di sana. Terobsesi.
Ketika Ashilla mengangguk menyetujui, cewek itu tak tahu kalau maksudnya ikut adalah bukan ikut makan dengan Fauzi, namun ikut makan dengan Fauzi, Dikta dan Sangga. Sudah seminggu Ashilla di sini, dan cewek itu masih belum memahami alasan Fauzi selalu diikuti kedua makhluk halus yang gemar tertawa di belakangnya. Ashilla dengan Daniar dan Chandi saja nggak gitu-gitu amat.
Namun meskipun begitu, walaupun tidak masuk ke dalam selera humor garing ketiga pria rekan kerjanya, Ashilla sering menyanjung kekompakan ketiga pria itu. Bagaimana bisa mereka santai-santai saja—bahkan tampak bahagia—terdampar jauh dari rumah bertiga, laki-laki semua? Dimana letak keseruan hidup mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ Crush Me Lovingly | wonwoo×sana
Hayran KurguAshilla menariknya mendekat, kemudian memintanya menjauh pergi setelah menyadari ia pria baik hati. Sedang Wildan yang naif, hanya jatuh hati.