Chapter 26 - Back at One

493 96 18
                                    

Kievara melangkah dengan sedikit tergesa, kedua tangannya sibuk menenteng benda-benda yang sudah disiapkan sebelumnya. Lelaki itu sengaja memilih setelan kemeja dan celana bahan untuk pakaian ke kampus hari ini, sebab katanya, hari ini akan ada perayaan hari ulangtahun kampus. Memang tidak ada ketentuan khusus, tapi, Kievara memang selalu punya inisiatif sendiri.

Menjadi bagian yang diminta salah satu dosen untuk membantu sedikit banyak terkait acara yang dilaksanakan di main atrium itu, membuatnya jadi kelimpungan sendiri. Bergerak dari sana kesini, membawa ini itu, dari satu tempat ke tempat lainnya. Kievara tidak pernah benar-benar diam, seakan menjadi seorang yang populer di hari ini.

Dan lelaki itu tidak sendiri. Disisi lain, Anya ikut wara-wiri bersamanya. Prestasi dan kecerdasan keduanya membuat baik Kievara dan Anya memang cukup diingat oleh beberapa dosen yang mengajar kelas mereka. Mahasiswa dan mahasiswi favorit lah, istilahnya. Mau tak mau, keduanya jadi banyak berinteraksi, saling membantu satu sama lain.

Dan hal itu membuat aura di sekeliling seseorang yang memperhatikan mereka dari jauh jadi muram. Sejak tadi, Celine tak melepaskan pandangannya dari Kievara dan Anya. Alisnya saling bertaut dengan bibir yang ditekuk kebawah. Ekspresi yang akhir-akhir ini sering sekali ia munculkan saat Kievara berdekatan dengan Anya.

"Dilihat-lihat, Kivkiv sama si cewek kacamataan itu cocok ya? Kayak vibenya tuh mirip.. Mereka tuh deket ya?". Komentar Lunar bak menyiram bensin, membuat Celine sontak menoleh.

Belum sempat Celine ikut menimbrung, Akio sudah ikut berkomentar. "Sama-sama cupu ya maksud lo?".

"Cupu.. Tapi lucu gitu, loh, Ki. Ya, gak sih? Si cewek kacamataan itu juga sebenrnya cantik gak sih? Cuma dandanannya aja kurang oke". Balas Lunar seru sendiri.

Celine menaikkan satu alisnya. "Yang begitu lo bilang cantik? Really, Lun?".

Lunar mengerutkan kening, merasa risih dengan sahutan sentimen dari Celine. "Why? Kenapa, Cel? Emang cantik kok menurut gue".

Celine lantas memutar bola matanya, jelas tak menyukai topik pembicaraan itu. Sang gadis kemudian mengipasi dirinya sendiri dengan lembaran yang sudah dibagikan sebelumnya. "Lama banget sih nih acara dimulainya, gerah gue".

Mendengar itu, Akio menyodorkan sebotol minuman yang sudah dibuka tutupnya. "Mau minum?".

Netra Celine sempat bertemu dengan Akio, dan entah mengapa, Celine menemukan keanehan di sorot milik Akio. Melihatnya, Celine jadi teringat akan misteri tempo hari, perihal apakah Akio benar menciumnya atau tidak. Rasanya, Celine harus menemukan jawabannya segera, sebab tidak ingin terlalu lama membiarkan hal sebesar itu menggantung. Namun, gadis itu bingung bagaimana caranya.

Celine menggeleng, kemudian memutus kontak matanya dengan Akio. Gadis itu sempat terdiam sejenak, sebelum pada akhirnya mengeluarkan suaranya. "Gue pengen ngobrol sama lo kalau ada waktu".

Suara Celine sengaja dijaga rendah, hanya agar Akio dan Celine yang mendengar, sedangkan Lunar dibiarkan tak mengetahui. Mendengar hal itu, Akio menelan saliva, seakan tak mengantisipasi Celine akan meminta demikian. Lelaki itu memilih membenahi duduknya agar tak menghadap Celine, namun menjawab dengan nada yang dijaga sama rendahnya. "Terserah, ngobrol aja kalo lo mau".

"Berdua, Kio". Balas Celine lagi.

Akio makin yakin, bahwa sebentar lagi, akan ada perubahan besar dengan pertemanannya dan Celine. Lantas, lelaki itu berkata dengan lebih mantap. "Iya. Terserah, Cel. Pilih aja kapan waktunya".

———

"Anya".

Suara berat milik Kievara membuat Anya menoleh. Gadis yang tengah beristirahat di belakang stage setelah acara dimulai itu terhenyak sendiri saat menemukan Kievara duduk disebelahnya, membawakan sekaleng soda dingin untuknya. Cocok sekali untuk menyegarkan diri setelah keduanya sibuk bekerja ekstra hampir setengah hari ini. Jadilah, Anya menyambutnya.

YOU & US Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang