Pasar malam

184 8 0
                                    

Follow Ig:
@hsnl_mst
@fiksi.by_nana

Tik Tok:
@fiksi.by_nana

"laki-laki yang benar-benar mencintai perempuannya, maka ia tidak
akan pernah mengajaknya untuk berpacaran"

__Arshaka Aditya Bagaskara
Al-hafidz__


"Lagi mikirin apa, hm?" Tanya bagas. Pasalnya dari tadi istrinya itu hanya diam dan melamun.

Nadhira menggeleng pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Bagas.
"Kamu sudah suci kan?" Tanya bagas.

Sementara Nadhira hanya diam sambil menggigit bibir bawahnya. Ia takut jika Bagas meminta haknya, sedangkan ia dalam keadaan yang belum siap untuk memberikan hak itu pada suaminya.

"I-iya" jawab Nadhira, ragu.

Bagas tersenyum, kemudian mengangguk. "Ayo solat ashar berjamaah" ajak Bagas.

Nadhira bernafas dengan lega setelah mendengar itu, "kirain mau ngapain" omel Nadhira dalam hati.

"Aku ambil wudhu dulu".

Nadhira sudah berdiri di belakang Bagas dengan menggunakan mukenah. Mereka berdua melaksanakan sholat ashar berjamaah dengan khusyuk.

Setelah melakukan salam, dan berdzikir, kini Bagas membalik badannya dan menghadap ke arah Nadhira. Ia mengulurkan tangannya, kemudian Nadhira mengecupnya. Bagas mengusap-usap pelan kepala Nadhira yang masih tertutup mukenah.

Nadhira tersenyum ketika ia mendapatkan perlakuan manis dari suaminya itu.
"Kenapa liatin saya sambil senyum-senyum gitu?, Ganteng ya" Nadhira membuang muka.

"Ngantuk" Nadhira menguap, sementara Bagas terkekeh geli melihat Nadhira yang seperti itu.

"Buka mukenah nya dulu, pas tidur ya" Nadhira mengangguk sambil melepas mukenah nya dan melipatnya.

Lalu setelah itu, Nadhira berjalan menaiki kasur dan merebahkan tubuhnya disana. Begitu pun dengan Bagas yang juga ikut menaiki kasur dan membaca buku sambil duduk dengan bersandar pada kepala ranjang.

"Kenapa gak tidur?, Katanya ngantuk" ucap Bagas ketika melihat mata istrinya itu masih terbuka dan menatap langit-langit kamar itu

"Kamu cinta gak sama aku?" Tanya Nadhira secara tiba-tiba.

"Gausah nanyain sesuatu yang sudah pasti" Bagas tetap membaca buku.

Nadhira yang semula berbaring, sekarang ia merubah posisinya menjadi duduk dan bersandar di kepala ranjang.

"Boong banget!" Nadhira bersedekap dada.

Bagas menghela nafasnya sebelum menghentikan kegiatan nya. Kemudian ia menoleh dan menghadap kearah Nadhira.

lintasan cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang