Teriakan di pagi hari

269 8 0
                                    

Follow ig:
@hsnl_mst
@fiksi.by_nana

Tik Tok
@fiksi.by_nana

by_nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“aaaaa. Ayah!” teriak nadhira yang barus saja bangun dari tidurnya. Dan hal itu langsung membuat hendra panik serta langsung mengetok pintu kamar nadhira.

“nadhira, ada apa nak” hendra cemas. Nadhira berlari membuka pintu kamar dan berjalan keluar. Di saat itu pula nadhira langsung memeluk ayahnya dengan erat.

“ayah, ada laki-laki di kamar nadhira yah” nadhira menunjuk kearah bagas yang sedang tertidur di bawah selimut.

“astghfirullah nadhira!, itu bagas nak, suami kamu” nadhira menggeplak kepalanya sendiri.

“oh iya, nadhira lupa kalo nadhira  sudah punya suami” ucap nadhira dengan begitu lugu dan polosnya.

Hendra geleng-geleng kepala melihat tingkah konyol putri nya itu, “kamu ini ada-ada saja. Sana bangunin bagas hari ini ada apel pagi” nadhira mengangguk dan masuk kembali kedalam kamarnya.

Baru saja nadhira berniatan untuk membangunkan bagas tetapi ternyata lelaki itu sudah bangun terlebih dahulu sebelum di bangunkan.
Bagas berjalan kearah kamar mandi, sementara nadhira duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

Berselang 10 menit, kini bagas sudah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang hanya dililitkan di pinggangnya. Dan disaat itu pula nadhira menelan salivanya dengan susah payah ketika melihat perut sixpex milik bagas terpampang dengan jelas.

Bagas berjalan dan mendekati lemari untuk mengambil seragamnya, “ngapain masih disini?, mau ngeliat saya ganti baju,hm?” nadhira langsung berjalan memasuki kamar mandi.

Saat ini nadhira berada tepat didepan cermin. Ia menggunakan hijab pashmina lalu ia lilitkan jilbabnya pada lehernya tak lupa ia juga mengoleskan lipstick pada bibirnya.

Setelah dirasa sudah siap semua, kini nadhira berniatan membuka pintu kamarnya untuk berjalan menuju meja makan. Namun dengan cepat bagas menahan pintu itu agar tidak terbuka.

“awas! aku mau sarapan”.

“ganti jilbabmu itu!” titah bagas dengan tatapan penuh dengan keseriusan.

“apaan sih, aku udah biasa gini”.
Bagas mengulangi perkataannya.

“cepat ganti jilbabmu itu”.

“kalau aku gak mau emangnya kenapa?” dan tanpa aba-aba bagas langsung berjalan mendekati nadhira, sementara nadhira terus memundurkan langkahnya karena bagas semakin dekat padanya, namun sialnya dibelakang nadhira ada tembok sehingga membuat langkah nadhira terhenti. Sementara bagas semakin dekat, hingga kini jarak diantara keduanya hanyalah setipis tisu.

Nadhira sudah mulai pasrah, “iya-iya aku ganti” bagas memundurkan langkahnya dan menarik tangan nadhira menuju meja rias.

Bagas melepaskan lilitan jilbab itu, ia mengubah model atau gaya jilbab nadhira yang semulanya tidak menutup dada menjadi menutup dada.

lintasan cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang