Sampai saat ini nadhira masih kepikiran dengan apa yang diucapkan oleh temannya tadi.
"Apa bener ya dia gak normal" Batin nadhira.
"Kalau iya, ngeri dong gw nikah sama dia".
"Nadh" Panggil bagas.
Nadhira langsung menoleh kearah bagas yang berada di depan pintu.
"Apa?" Tanya nadhira.
"Kamu dari tadi melamun terus, lagi mikirin apa, hm?" Tanya bagas, lalu menghampiri nadhira dan duduk bersamanya di sofa kamar.
"Gak mikir apa-apa kok" Elak nadhira karena tidak mungkin juga ia bakalan jujur kepada suaminya.
"Ya sudah kalau gitu, saya mandi dulu" Ucap bagas lalu pergi ke kamar mandi.
"Pokoknya malam ini gw harus bener-bener mastiin dia itu normal atau enggak. Tapi gimana caranya" Batin nadhira.
Malam hari.
Bagas duduk di sofa dengan laptopnya. Tampaknya ia sedang fokus mengerjakan sesuatu.
"Astaghfirullah" Ucap bagas, kaget. Ketika nadhira langsung memeluk lengannya.
"Saya lagi nyelesain tugas kantor nadh, jangan gini saya jadi susah buat ngerjainnya".
Nadhira mencebik bibirnya, " Tega banget si kamu malah memprioritaskan pekerjaan dari pada istri kamu" Kesal nadhira.
Bagas menghembuskan nafas lelahnya, dan membiarkan nadhira memeluk lengan kirinya. Ia mengetik menggunakan tangan kanannya.
"Tumben kamu manja gini" Ungkap bagas.
Nadhira mendongakkan kepalanya, menatap sang suami. "Emang gak boleh manja ke suami sendiri?" Tanya nadhira.
"Boleh kok, boleh" Balas bagas.
"Yaudah".
"Kapan kamu selesai?" Tanya nadhira.
"30 menit lagi, kalau kamu ngantuk tidur duluan saja. Nanti saya nyusul".
Nadhira turun dari atas sofa, ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Di kamar mandi, nadhira mengganti bajunya. Malam ini ia sengaja memakai baju tidur yang agak sedikit terbuka.
Setelah selesai berganti baju, nadhira naik ke atas tempat tidur. Ia masih setia menunggu sang suami menyelesaikan pekerjaannya.
"Belum tidur?" Tanya bagas, yang baru saja menyelesaikan perkerjaan nya.
"Nunggu kamu".
Setelah itu bagas pergi ke kamar mandi untuk siap-siap tidur.
"Kenapa pakai baju yang kayak gitu, nadh?" Tanya bagas ketika menyadari baju yang di kenakan oleh sang istri berbeda dari biasanya.
"Gapapa, cuma suka aja, lagian malam ini gerah".
Bagas mengangguk, lalu naik ke atas kasur dan memakai selimut. Dan bagas berusaha untuk memejamkan kedua matanya.
"Dia gak tertarik?, berarti bener dia gak normal" Batin nadhira.
"Mas".
"Hm?".
"Lihat aku" Pinta nadhira.
"Saya ngantuk".
"Mas, apa benar kamu gak normal?" Tanya nadhira, secara tiba-tiba.
Bagas langsung membalikkan badannya dan menghadap kearah nadhira.
Nadhira takut ketika bagas menatapnya. Seketika ia menjadi gugup, dan ia menyesali pertanyaan yang ia lontarkan tadi.
"Kata siapa, hm?" Tanya bagas, dengan suara serak.
"Habisnya kamu gak tertarik".
"Jadi kamu mau membuktikan saya itu normal apa enggak?, dengan memakai pakaian sedikit terbuka malam ini" Nadhira diam tak menjawab pertanyaan dari bagas.
"Ayo kita buktikan sekarang" Ucap bagas.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
lintasan cinta
SpiritualNadhira faradita Zulaikha Terpaksa harus menerima perjodohan dari orang tua nya, dan menikah dengan seorang perwira polisi yang bernama Arshaka Aditya Bagaskara Al hafidz. adapun yang melatarbelakangi Nadhira menyetujui perjodohan ini yaitu karena i...