lamaran kedua.

182 9 1
                                    

Follow Ig:
@hsnl_mst
@fiksi.by_nana

Tik Tok:
@fiksi.by Nana.

"tidak semua pergi untuk kembali dan tidak semua kembali untuk melunasi"

__nana musta__

Akhirnya Nadhira bisa bernafas dengan lega setelah ia selesai mengirim tugas UAS nya itu kepada dosennya dengan tepat waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhirnya Nadhira bisa bernafas dengan lega setelah ia selesai mengirim tugas UAS nya itu kepada dosennya dengan tepat waktu.

"Huh, selesai juga nih" Nadhira menutup laptopnya setelah ia mengirimkan tugasnya melalui email kepada dosennya.

Ceklek....
Pintu kamar terbuka.

Nadhira tersenyum kearah Bagas, "gimana sudah selesai?" Tanya bagas, dan Nadhira mengangguk.
"Aku tidur ya".

Bagas melirik kearah jam yang terletak diatas nakas, "masih jam 10, nadh".

"Tapi aku ngantuk" Nadhira merebahkan tubuhnya dan menarik selimut sehingga menutupi separuh badannya.

Bagas mengambil laptop nya yang terletak diatas sofa kamarnya. Baru saja ia ingin membuka laptop tapi ia urungkan karena di luar terdengar suara bel yang menandakan ada tamu.

"Yah, udah tidur" ucap Bagas pada Nadhira yang sudah terlelap sebelum ia keluar kamar.

Bagas berjalan santai melewati ruang tamu, di ruang tamu itu terdapat Iqbal yang sedang bermain handphone.

"Adik ipar bukakan pintu yaaa" Bagas tak menjawab perkataan Iqbal, ia terus berjalan menuju arah pintu.

Cklekk..

Pintu telah terbuka, dan pertama kali yang Bagas lihat adalah seorang mahasiswa yang sedang memakai almamater Dongker.

Bagas mengerutkan keningnya, "temannya Nadhira?" Tanya bagas.

"Iya, cuma beda jurusan" jawab putra.

"Ada perlu sama Nadhira?" Tanya bagas.

Putra tersenyum, "iya. Tapi lebih tepatnya ke ayahnya Nadhira".

"Ayah lagi tugas ke luar kota. Minggu depan baru ia kembali kesini".

Putra diam sejenak, "apa mungkin pria ini kakak Nadhira" batin putra.

"Yasudah kalau begitu saya perlu ke kakaknya Nadhira".

Setelah mengucapkan itu, Bagas langsung mempersilahkan putra untuk masuk.

"Siapa?" Iqbal bertanya pada Bagas.

"Temennya Nadhira, katanya perlu sama kamu".

"Lo jangan pergi, disini aja" cegah Iqbal pada Bagas yang mau pergi dan meninggalkan ruang tamu.

Menuruti kemauan Iqbal, sekarang Bagas sudah duduk di sofa yang sama dengan Iqbal. Dan putra duduk tepat di depan mereka berdua.

"Ada perlu apa?" Tanya Iqbal dengan ramah.

lintasan cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang