Keesokan harinya, Liam sudah menyuruh mereka untuk berkumpul di kelas.
"Semua sudah disini, jadi mari kita bahas hasil brainstorming. Kita kumpulkan semua ide."
Liam kembali tampak seperti ketua kelas yang bisa diandalkan—sebenarnya sudah selalu begitu.
Diskusi berlangsung cukup panjang hari itu, Liam sama sekali tidak duduk dan terus berdiri di depan mengiring berlangsungnya diskusi. Apa ia tidak lelah menjadi ketua kelas untitled? Ia akan bilang ia siap berdiri 20 jam lagi untuk kelas untitled.
Akhirnya ditentukan, mereka akan mengaktifkan iklan pada website mereka. Kemudian membuat channel YouTube dan tiktok, membagi tugas akan kameramen, editor, penerjemah subtitle, content planner dan scriptwriter.
Mereka akan membuka kelas tutor bagi kelas reguler pada jam 6 hingga 8 malam di kelas dengan topik pelajaran yang sama 200 ribu perbulan untuk setiap anak, jika ingin request diluar jam itu, mereka harus membayar 30ribu per jam per anak.
Mereka juga membuka request jasa penerjemah, editing, desain grafis, sederhananya apapun yang bisa dikerjakan.
Mereka memutuskan untuk menggabungkan modal, membuat nama firma mereka sendiri. Nama firma itu berhubungan dengan harapan dan kesuksesan panjang, jadi mereka tidak sembarangan memikirkannya.
Firma Philadelphia Untitled.
Diusulkan oleh Amos, philadelphia berarti kasih persaudaraan. Mengharapkan mereka bersembilan untuk terus dekat dan saling mengasihi. philadelphia juga mengartikan bahwa meski untitled hanya bersembilan, mereka dapat terus melakukan kebenaran dan dilindungi oleh Tuhan.
Mereka juga mulai mendesain kartu nama Philadelphia Untitled.
Bagian yang cukup sulit selanjutnya adalah P, promosi.
Satu minggu selanjutnya mereka memberikan kartu nama dan banyak mengenalkan program mereka. Ada yang mendaftar karena percaya, juga ada yang karena penasaran, yang mendaftar ada dari kelas 10 dan 11, bahkan 12.
Bahkan beberapa guru meminta mereka menerjemahkan berbagai jurnal kedalam bahasa Indonesia.
Channel Youtube mereka bernama "Untitled Class" Mereka mulai menyiapkan content perkenalan, apa saja yang mau mereka video dan kapan mulai menguploadnya.
SIBUK.
Mereka tidak menyangka akan sesibuk ini. Detail dari pekerjaan mereka sangat rumit. Mulai dari siapa saja yang menjadi guru, bagaimana mereka menjadwal bimbel bagi kelas 10, 11, dan 12, bagaimana mereka menyiapkan materi—Mereka menggunakan modal sebanyak 2 juta untuk mendapat tutor bagaimana cara menjadi guru atau mengajar.
Mereka juga menggunakan seadanya hape flagship mereka untuk dijadikan kamera untuk mulai membantu syuting. Mengecek pencahayaan di kelas, juga melatih untuk menggerakkan kamera sekaligus berada di depannya. Lucas dan Liam belajar berbagai teknik editing, syuting, mengolah audio.
Ina, Peia, Sheva, Clio juga mulai belajar berbagai aplikasi illustrator serta cara memanage akun sosial media.
Tim yang terdiri dari sembilan orang itu juga masih harus mempertimbangkan waktu mereka untuk mempersiapkan ujian masuk kuliah. Semua anak di kelas untitled mendaftar universitas di luar negeri, kecuali Amos. Setiap orang mendaftar di lokasi yang berbeda-beda dengan peraturan yang berbeda-beda sehingga mengharuskan mereka untuk mencari informasi dari yang berpengalaman mendaftar dan berkonsultasi dengan guru.
Syuting pertama mereka adalah a day in untitled class –Sekolah Pendiri Roen. Kemudian dilanjutkan untitled class tour dengan perkenalan anak-anak untitled. Dilanjut dengan video a day with Liam. Mereka juga mengupload hasil video dokumenter yang selama ini selalu mereka buat dalam channel untitled. Mereka juga mengupload beberapa konten lain dalam berbagai sosial media.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Untitled Class: Tahun Kedua
Teen FictionDengan meninggalnya Jes, kelas untitled kini hanya tinggal sembilan orang saja. Masalahnya, anak-anak untitled mulai mengerti hak istimewa yang mereka dapatkan. Mereka bisa melakukan apa saja, dan anak untitled terlepas dari seluruh peraturan sekol...