27. Penasaran

1.1K 86 2
                                    

Jaemin dengan perlahan membuka matanya, ia melihat ke arah sekelilingnya. Aku di mana? Jaemin membatin ia berusaha bangun dari tidurnya, rasa mual di perut dan rasa getir di mulutnya masih terasa.

"Kau berbaring saja, sepertinya kondisimu masih kurang baik"

Jaemin menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, pria itu duduk di sofa samping tempat tidur Jaemin.

"Taeil Hyung?"

"Hm, kenapa?"

"Aku- kenapa aku bisa ada di sini?"

"Kau lupa? Kau pingsan saat di jalan"

Jaemin mengerjapkan matanya, ia menunjuk dirinya sendiri "a-aku pingsan?"

"Ya"

Waktu itu Taeil sedang membayar belanjaan nya di meja kasir, ia sedang membeli beberapa roti untuk ia makan. Sudah lama ia tak makan roti kesukaannya pikirnya.

Ia keluar dari toko roti, membuka bungkus roti dan ia memakan nya dengan sekali gigitan besar. Roti hangat itu membuatnya senang "aaah, rasanya nikmat. Sudah lama aku tak memakan roti ini"

Taeil hendak berjalan menuju mobilnya yang ia parkiran di tepi jalan tepat di depan toko roti tersebut, tapi sesaat ia seperti melihat seseorang yang ia kenal.

"Eh, bukan kah itu Jaemin?" Taeil mengernyitkan keningnya, kenapa ia terlihat nampak kacau? Apa dia mabuk?

Taeil berjalan ke arah Jaemin dan hendak memanggil Jaemin, tapi secara tiba-tiba ia pingsan "Jaemin!" Taeil berlari ke arah Jaemin tanpa ia secara refleks ia membuang roti yang baru ia makan segigit saja ke jalan , ia menopang kepala Jaemin dan mencoba untuk membangunkan Jaemin tapi sepertinya Jaemin sudah benar-benar kehilangan kesadaran nya.

Taeil pun memutuskan untuk membopong jamin dan membawanga ke rumah.

"Hup! Sialan, apa anak muda jaman sekarang semuanya berat-berat!?"

Taeil pun berjalan menuju mobilnya, dan ia memasukkan Jaemin ke dalam mobil. Ia memutuskan untuk membawa Jaemin pulang karena jaraknya tak begitu jauh daripada ke rumah sakit.

"Jadi begitu ceritanya" ucap Taeil

"Oh" Jaemin mendengarkan cerita Taeil saat ia bertemu Jaemin di jalan. Jaemin juga heran sendiri, ia memegangi kepalanya. Taeil yang melihat tingkah Jaemin yang nampak tidak baik-baik saja pun bertanya.

"Kau kenapa?" Tanya Taeil

"Apa? Ah tidak, tidak apa"

"Jangan bohong, aku ini dokter! Aku bisa dengan jelas melihat dari tingkahmu kalau kau ada sesuatu"

"Tapi, aku sungguh tidak apa Taeil Hyung hanya saja sedikit pusing"

"Ya aku tau itu tapi aku menanyakan hal yang lain. Katakan dengan jujur padaku, kau kenapa, Kalau tidak aku akan menjadikan mu kelinci percobaan ku!" Ucap Taeil bercanda, tapi ia sedikit gemas. Mengerti dengan ucapan Taeil Jaemin sedikit gelagapan.

"A-aku..."

"Apa karena Jeno?" Tebak Taeil, dan gotcha! Jaemin menunduk terdiam, jawabannya tepat sasaran. Pasti Jaemin sudah melihat berita mengenai pertunangan itu pikirnya

"Hei, dengar. Apa kau suka Jeno?"

"Apa? Tidak! Tentu aja tidak"

"Benarkah? Tapi kenapa kau diam saja? Bukankah itu berarti memang karena Jeno?"

"Itu..."

"Sudahlah, aku tau itu karenanya" Jaemin mengangkat wajahnya menatap ke arah Taeil

"Kau melihat berita di tv? Tentang pertunangan keluarga Jung kan? Ya itu Jeno yang sudah bertunangan" Jaemin terdiam mendengar ucapan Taeil barusan "aku dengar mereka akan segera melangsungkan pernikahan, entah tahun depan,  bulan depan  Atau bahkan di watu dekat ini" Taeil kembali berucap.

Mate - NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang