1. Takdir yang Kami Tentukan

4 0 0
                                    

"Hey, Fauzan."

"Ya?"

"Aku selalu penasaran akan isi hatimu, apakah aku ada disana?"

Lelaki itu terkekeh kecil sembari mengagumi keindahan pemandangan didepannya.

"Desi, kau selalu bertanya soal yang sama kepadaku, memangnya kenapa?"

Sementara gadis yang duduk disampingnya tersebut hanya mengembungkan pipinya.

"Hei, aku hanya ingin mengetahui apakah aku memiliki bagian di hatimu!"

Lantas lelaki itu tertawa puas mendengar ucapan gadis cantik yang kini seolah merajuk akibat tak senang pertanyaannya.

"Tentu saja, Desi. Kau selalu punya bagian terbesar di hatiku."

Dengan ucapan hangat itu, mata sang gadis berbinar dan ekspresi wajahnya berubah secara singkat.

"Benarkah?"

"Kapan memang aku pernah berbohong kepadamu?"

Gadis itu terdiam dan tertawa kecil kemudian menyandarkan kepala mungilnya ke pundak pria itu sembari tersenyum.

"Fauzan, aku tak tahu seberapa besar ruangan kosong yang kau sediakan untukku didalam sana. Tapi kau memiliki bagian terbesar di hatiku."

Lelaki itu menoleh sejenak dan menautkan pandangannya, menatap dalam kearah gadis yang kini bersender di pundaknya itu.

"Kau akan tetap memberikan bagian terbesar hatimu untukku? Bahkan jika suatu saat nanti kita ditakdirkan untuk berpisah?"

"Ya, kau akan tetap menjadi orang yang memegang bagian terbesar hatiku."

"Dengar, Fauzan! Meski suatu saat nanti kita ditakdirkan untuk berpisah, percaya atau tidak, kita pasti akan dipertemukan kembali, walau hanya dalam sebuah alur mimpi."

Lelaki itu tertegun, lidahnya seolah membeku oleh ucapan gadis yang kini menatapnya dengan senyum tulus, yang membuat dirinya merasa tenang berada dekat dengannya.

"Ya! Aku percaya itu!"

"Desi......"

Fate of Nostrallion

Tik
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tik
.
.
.
.
.
.
.
.
Zrasssshhhh

Terdengar rintikan hujan yang semakin deras di malam yang sunyi, satu satunya hal yang dapat terlihat dari berbagai sisi kota ialah sebuah kobaran api raksasa yang membelah kegelapan langit malam.

Beberapa distrik disekitar lokasi kebakaran mengalami padam listrik untuk mencegah terjadinya konsleting listrik yang memicu kebakaran baru di lokasi yang berbeda.

"Cepat!! Nyalakan selangnya!!"

"Arahkan ke titik krusial api!!"

"Arah angin mengarah ke barat, dinginkan daerah sekitar arah angin pergi!!"

"Uaaaaghhhh!!!"

Beberapa truk pemadam kini mengelilingi daerah terdampak kebakaran. Satu persatu unit melakukan tugas mereka dengan menyemprotkan air dari tangki mobil mereka kearah bangunan tua yang terbakar itu.

Fate of NostrallionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang