"Huh?" Aji menoleh ke kanan dan kiri, berusaha mencari posisi dimana hantu tersebut. Namun tanpa ia sadari, Kanthi telah berada di belakangnya, siap menebaskan sabitnya.
"AJI!!"
Fate of Nostrallion
Crassshh
Tebasan Kanthi sukses melukai punggungnya, meninggalkan goresan lurus yang membekas disana.
"Arkh!!"
Terdengar kuda yang Aji tunggangi kini memekik, mengangkat kedua kaki depannya. Kanthi sendiri tak berhenti disana berusaha mendaratkan serangan kedua, namun tangannya terkena serangan peluru magnet dari Eba.
Berkat itu, beberapa material seperti besi pun mulai menyerang tangannya akibat tarikan gaya magnet yang terjadi.
"Cukup merepotkan ya...." Bisik Kanthi. Rizal pun hanya tersenyum melihat pemandangan dihadapannya sebelum sebuah cakram besi milik Danang kembali melesat kearahnya.
Sekali lagi ia menepis serangan itu dengan tongkat Hutten, menatap datar kearah sosok Danang yang kini berdiri tak jauh dari posisi Eba.
"Black Swan! Incar dia! Percuma jika kau melukai makhluk itu." Perintah Danang sembari menunjuk kearah Rizal.
"Tapi bagaimana? Serangan kita terhadapnya hanya akan berbalik pada kita?" Tandas Eba yang menatap kearah Danang. "Aku tahu, tapi pastinya kita punya cara untuk mendaratkan serangan kepadanya."
Keduanya pun melesat, meninggalkan Kanthi yang kini terjebak oleh beberapa barang magnetik yang menempel padanya.
Sementara Aji sibuk menyembuhkan luka yang ada di punggungnya. Ia sekarang hanya mampu menatap pertempuran yang terjadi dihadapannya.
"Tch, sedikit lagi..." Rintihnya.
Terlihat Eba sibuk menembaki Rizal dari berbagai sisi, dan berujung seluruh serangan itu ditepis olehnya.
"Heh lucu...." Ejek Rizal yang tersenyum sinis, ia pun menodongkan tongkatnya kearah Eba yang kini berdiri di sebuah tiang yang tak jauh darinya.
"Kau tahu, kau lah alasan mengapa sebuah video game memiliki bagian tutorial, dan itu tak bisa di skip." Dan setelahnya ia melemparkan Hutten tepat kearah Eba, membuatnya terpaksa melompat dari posisinya.
Danang pun mencari kesempatan untuk menyerang titik lemah Rizal. Setelah ia berada pada titik butanya, ia melemparkan Kazutomoe yang melesat kearah punggungnya.
Crasssss
Serangan itu sukses melukai bagian belakang milik Rizal, membuatnya jatuh bertekuk lutut ke lantai. Kesempatan itu dimanfaatkan Eba. Segera ia melompat, mengarahkan Guxodia kearah Rizal yang tak berdaya.
"North Magnet: Shot!"
Guxodia bagian kanan melesatkan sebuah peluru berbentuk jarum merah yang segera menancap pada dada kiri Rizal.
"Urkh...." Rizal sendiri memuntahkan darah dari mulutnya, namun ia mendongak, mengetahui bahwa serangan Eba tak selesai sampai disana.
"South Magnet: Shot!"
Dan sebuah peluru berbentuk jarum biru kini melesat, menancap pada dada kanannya. Kedua peluru itupun bereaksi dimana terjadi gaya tarik-menarik diantaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate of Nostrallion
FantasyKalau berbicara tentang takdir, baik manusia maupun roh tak dapat menjawabnya. Sebuah misteri alam yang selalu dipertanyakan oleh semua kalangan. Fauzan merupakan salah satunya. Masa lalunya yang kelam saat hidup di desa terpencil pulau Paradisio me...