35

1.1K 78 37
                                    

Buka puasa telah dilaksanakan saat ini para bapak-bapak dan satu pemuda tengah berjalan menuju masjid. Deva yang paling muda diantara yang lain malah memeluk tubuh sang ayah dari belakang. Sang ayah tersenyum saja melihat kelakuan menggemaskan sang anak.

"Anak lu sayang banget sama lu ya, Ri," ujar Wiwit.

"Iya manja juga sama gua," ujar Fahri.

"Gua kadang heran sama tindakan lu," ujar Putra.

"Heran kenapa?" tanya Fahri.

"Cara lu didik anak malah kayak cara didik anak cewek tahu," ujar Santo.

"Gua setuju sih akan ucapan Santo. Masa anak cowok disuruh beres-beres rumah kayak anak cewek aja," ujar Ridho.

"Membereskan rumah bukan pekerjaan seorang wanita saja kawan. Ayolah pemikiran kalian kuno tahu," ujar Fahri jengah.

"Ucapan Fahri benar. Aku saja mendidik kedua putraku begitu. Setiap akhir pekan mereka pasti membantu istriku membereskan rumah bersamaku," ujar Danel.

"Aku dilarang beres-beres rumah oleh istriku. Katanya aku tidak membantu malah membuat rumah semakin kotor," ujar Ali.

"Dan itu diturunkan kepada putra bungsumu yang selalu saja merusak barang," ujar Fahri.

"Dev kau sudah punya pacar belum?" tanya Wiwit.

"Belum," jawab Deva.

"Tidak punya tapi ada yang dia sukai," sahut Fahri.

"Papa diamlah!" kesal Deva.

"Lucu interaksi kalian," ujar Ali.

"Papa!" panggil Deva.

"Ada apa nak?" tanya Fahri.

"Bobo," ujar Deva.

"Salat taraweh dulu ya nanti baru bobo," ujar Fahri.

"Hm," gumam Deva.

Setelah itu keheningan saja suara burung hantu membuat kaget Ali. Ayah tiga anak itu memang sedikit penakut dibandingkan yang lain. Danel menepuk pundaknya agar tetap tenang.

"Ali dulu paling muda diantara kita semua tahunya nikah duluan dibandingkan kita semua," ujar Ridho.

"Bentar lagi juga Deva akan menikah muda kayak bapaknya," ujar Putra.

"Gua melarangnya," ujar Fahri.

"Lha aneh lu," komentar Wiwit.

"Biarin. Ini demi kebaikan Dev juga," ujar Fahri.

"Setiap orangtua memiliki cara tersendiri mendidik anaknya," ujar Danel.

"Bukannya membereskan rumah hanya tugas seorang wanita ya?" tanya Santo.

"Salah tahu. Kata ayahku kita sebagai pria juga harus bisa membereskan rumah aku saja dulu sering membantu bunda menyapu, dan mengepel kecuali memasak," ujar Ali.

"Menurut ayahku setiap anak memiliki hak yang sama. Kalau anak perempuan diwajibkan membersihkan rumah lantas anak laki-laki dijadikan raja begitu tidak adil namanya. Kadangkala itu yang membuat hubungan persaudaraan merenggang karena si anak perempuan merasakan pilih kasih oleh orangtuanya," ujar Danel.

"Pemikiran kalian cukup modern ya. Yah mungkin ini alasan bini gua sering marah apabila gua tidak bantu dia beres-beres rumah," ujar Ridho.

"Hm papa," gumam Deva.

"Anak lu kenapa sih?" heran Putra.

"Rewel dia mau tidur," ujar Fahri.

"Tinggal tidur padahal," ujar Putra.

Deva (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang