Happy Reading
Disebuah rumah yang yang besar dan juga mewah terlihat seorang remaja SMA yang sudah rapi dengan pakaian sekolah miliknya, remaja SMA itu yang tak lain adalah Christy. Setelah memastikan penampilan nya sudah rapi Christy segera keluar dari kamarnya, ia melangkahkan kakinya kekamar kakak sulungnya. Jarak dari kamar Christy ke kamar sang kakak tidak lah jauh hanya membutuhkan lima langkah saja ia sudah sampai di kamar sang kakak, Christy masuk ke kamar sang kakak tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Christy heran pasalnya kamar sang kakak masih saja gelap tak seperti biasanya, Christy menghidupkan lampu kamar sang kakak lalu ia melihat kakak nya masih tertidur lelap di atas kasur. Christy bingung sekaligus heran mengapa kakak nya itu masih saja tertidur padahal jam sudah menunjukkan pukul 06:30, apa kakak nya tak bekerja pikir Christy.
Tanpa berlama-lama lagi Christy membuka gorden yang ada di kamar sang kakak lalu ia menghampiri sang kakak yang masih betah di atas kasur. Ketika ingin membangunkan sang kakak Christy terkejut melihat muka pucat dari sang kakak dan badan nya juga panas. Dengan panik Christy membangunkan sang kakak.
"Ci bangun ci" ucap Christy membangunkan sang kakak atau biasa ia panggil Cici.
"Ci Shani ayo bangun ci" ucap Christy kali ini ia sambil menggoyangkan tubuh sang cici.
"Enghh" lenguh Shani lalu perlahan membuka matanya.
"Kenapa de" ucap Shani dengan suara parau nya.
"Cici sakit" ucap Christy.
"Nggak kok cici nggak sakit" balas Shani ia tak mau membuat Christy khawatir.
"Nggak cici sakit, ayo kita kerumah sakit" ucap Christy.
"Nggak dede cici nggak sakit kok" ucap Shani ia mencoba untuk duduk.
"Stt" desis Shani memegang kening nya.
"Tuh kan cici sakit wajah cici juga pucat dan badan cici juga panas" ucap Christy.
"Kamu mau berangkat ya de" ucap Shani mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Iya tadi aku mau berangkat sekarang nggak lagi" jawab Christy.
"Ayo ci kita ke rumah sakit" ucap Christy.
"Nggak de cici nggak sakit" bantah Shani.
"Ayo cici yang antar kamu ke sekolah tapi tunggu cici cuci muka dulu ya" ucap Shani lalu perlahan berdiri menuju kamar mandi. Christy hanya pasrah akan sifat keras kepala dari cici nya itu.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Shani keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sedikit fresh, Christy yang melihat sang cici sudah keluar kembali membuka suara.
"Ci aku diantar supir aja" ucap Christy.
"Loh kenapa cici udah siap nih tinggal berangkat aja" balas Shani.
"Nggak aku nggak mau cici yang ngantar cici lagi sakit" ucap Christy.
"Nggak de kamu tenang aja cici nggak sakit kok, ayo kita keruang makan pasti yang lain udah nungguin" ucap Shani lalu menggandeng tangan Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Sister's (End)
Teen Fiction"Kamu dan Christy udah buat papa dan mama pergi ninggalin kita semua untuk selama-lamanya" ucap Gracia. "Kalian berdua itu pembunuh aku benci sama kalian berdua" "Pergi dari kamar aku pergi" teriak Gracia mengusir Shani sambil mendorong tubuh Shani...