11

4.4K 418 10
                                    

Happy Reading

Shani dan Christy sama-sama mengidap penyakit, penyakit yang dapat menghilangkan nyawa mereka. Penyakit yang di akibat kan karena faktor keturunan, di mana dulu sang kakek dan nenek mereka memiliki penyakit yang sama.

Kakek dari keluarga papa mereka mengidap penyakit jantung dan nenek dari keluarga mama mereka mengidap penyakit ginjal. Mereka meninggal pun gara-gara penyakit yang di derita.

Sedari kecil Shani dan Christy sering merasakan yang amat luar biasa di tubuh mereka, hal itu tentu saja membuat kedua orang tua mereka khawatir dan kasihan. Mereka tak tega setipkali melihat ke dua putri mereka kesakitan.

Hanya kedua orang tua mereka lah yang mengetahui tentang penyakit itu, saudara-saudara mereka yang lain tak tau. Mereka tak pernah tau jika selama ini kakak sulung dan adik bontot mereka menahan rasa sakit. Orang tua mereka sepakat untuk tidak memberitahu Gracia, Chika dan Zee dan hal itu pun di setujui oleh Shani dan Christy, mereka tak mau membuat mereka khawatir.

_____

Shani memasuki rumah nya, rumah yang sudah satu minggu ia tinggalkan. Rumah yang menjadi saksi hidup nya dan ke empat adik nya, ia tidak tau apakah ia akan bertahan di rumah ini untuk waktu yang lama. Mengigat betapa tidak suka nya ketiga adik nya terhadap diri nya dan si bungsu.

Jika suatu saat dia keluar dari rumah ini, ia berharap jika kepergian nya dapat membuat ketiga saudari nya dapat memaafkan diri nya, meski pun sebenarnya ia tak bersalah.

Shani membuka kamar si bungsu, si bungsu yang menjadi alasan nya untuk bertahan sejauh ini. Jika tak ada Christy ia sudah memikirkan untuk pergi, bukan pergi untuk mengasingkan diri namun ia berpikiran untuk menyusul ke dua orang tua nya.

"Maafin cici ya sayang belum bisa buat keluarga kita kayak dulu lagi," ucap Shani pelan sembari mengelus rambut Christy yang saat ini tengah tertidur membelakangi diri nya.

"Maaf karena cici punya pikiran buat ninggalin kamu, maaf karena cici hampir saja buat kesalahan yang mungkin akan ngelukain hati kamu," lirih Shani ia mengigat akan tingkah bodoh yang hampir saja ia lakukan jika saja tak ada Desy yang mencegah dan menasehati diri nya.

"Egrhh." Lenguh Christy seperti nya ia tergangu dengan usapan di kepala nya, ia membalikkan badan nya menjadi menghadap Shani.

Shani tersenyum saat Christy membuka mata nya, pandangan nya tertuju pada kening Christy.

"Ini kenapa sayang," tanya Shani sembari mengelus kening Christy yang di tempeli plester.

"Hah!" Karena kesadaran nya yang belum sepenuh nya kembali, Christy hanya bengong menatap Shani.

"Ci Shani," kaget Christy saat kesadaran nya sudah terkumpul, ia langsung saja memeluk tubuh Shani, Shani hanya terkekeh melihat tingkah Christy.

"Cici sejak kapan ada di sini," tanya Christy yang masih setia memeluk tubuh Shani.

"Cici baru aja disini," jawab Shani ia memberikan sebuah kecupan di pucuk kepala Christy.

"Kening kamu kenapa sayang," tanya Shani lagi sembari melepas pelukan mereka, menyelipkan rambut Christy ke telinga gadis remaja itu sendiri.

"Kepentok meja ci," jawab Christy yang tentu nya ia berbohong.

"Kamu nggak bohongkan?" Tanya Shani memastikan.

"Nggak ci," jawab Christy cepat.

"Oh iya ci bukannya cici bilang pulangnya dua hari lagi?" Tanya Christy.

"Tadinya sih iya tapi berhubung pekerjaan cici cepat selesainya jadi cici mutusin biar lansung pulang," jawab Shani.

"Oh gitu ya ci," balas Christy yang di balas anggukan oleh Shani.

"Kamu mau nggak ikut cici malam ini?" Tanya Shani kepada Christy yang masih setia memandangi dirinya.

"Kemana ci," balas Christy.

"Nanti pasti kamu tau, cici mandi dulu ya kamu nggak mandi juga?" Tanya Shani lagi.

"Udah tadi ci aku tinggal ganti baju aja," balas Christy, Shani mengganguk mengerti lalu ia pun keluar dari kamar Christy menuju kamarnya.

_____

Malam ini Shani memutuskan untuk mengajak Christy ke basecamp tempat di mana Big Hook berkumpul. Shani memarkirkan mobil nya di parkiran yang khusus untuk diri nya. Sebelum keluar dari mobil Christy sempat bertanya.

"Ini tempat apa Ci," tanya Christy sembari melepas seatblet-nya.

"Ini tempat geng motor yang cici pimpin, kamu jangan berpikir buruk dulu ya. Geng motor ini namanya Big hook, geng motor ini tidak sama dengan geng motor pembuat onar lainnya." Jelas Shani.

"Ayo masuk biar kamu lebih tau tentang geng motor ini," ajak Shani sembari membuka pintu mobil-nya lalu ia keluar, Christy pun mengikuti Shani keluar. Christy berjalan di samping Shani memasuki basecamp itu.

"Malam semua," sapa Shani saat ia memasuki basecamp itu, semua orang yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya menoleh dan terkejut saat melihat siapa yang bersuara.

"Malam k-kak," ucap mereka kompak dengan gugup.

"Bagaimana kabar kalian?" Tanya Shani mendudukkan dirinya di sofa lalu menaikkan kaki kanan-nya ke atas kaki kiri-nya. Christy ikut duduk di samping Shani, ia sedikit canggung karena ia terus di tatap oleh beberapa orang di sana.

"Kami baik kak, kalau kakak kabar kakak bagaimana?" Tanya salah satu anggota geng motor itu, Gita.

"Sama seperti kalian, oh iya kenalin ini adik saya namanya Christy." Ucap Shani memperkenalkan Christy.

"Hay Christy," ucap mereka. Hanya ada delapan orang di basecamp itu dan mereka semua adalah anggota inti.

"Hay kakak-kakak," balas Christy tersenyum canggung. Satu persatu dari mereka memperkenalkan nama mereka kepada Christy.

"Kak soal adik kakak yang nggak sengaja kami pukul malam itu, kami minta maaf ya kak." Ucap Karin.

"Kali ini saya maafkan tapi lain kali jangan, jika memang dia dan geng-nya datang lagi buat nyerang kalian kasih tau aja saja secepat mungkin saya akan datang." Balas Shani.

"Iya kak."

"Maksud mereka siapa ci?" Tanya Christy yang kebingungan.

"Zee, dia juga bergabung dengan geng motor. Geng motor mereka sering buat onar."

"Hah!! Kak Zee juga anak geng motor." Kaget Christy.

"Iya dek, cici harap dia segera keluar dari geng-nya dan kalau dia mau dia bisa bergabung dengan geng motor cici," balas Shani.

Sekitar satu jam Shani dan Christy berada di basecamp akhir-nya ia memutuskan untuk pulang. Saat ini keduannya sudah berada di dalam mobil, Shani fokus menyetir sementara Christy sibuk memperhatikan keluar.

Tbc.

See you part selanjutnya.

Five Sister's (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang