5

4.6K 401 5
                                    

Happy Reading

Pagi hari di kediaman Natio terlihat ke lima bersaudara itu makan dengan tenang hanya ada suara sendok dan piring yang beradu, tidak seperti biasa nya saat ini terlihat Shani yang seperti nya tak selera makan, di tambah kepalanya yang terasa nyeri. Tadi malam ia tak bisa tidur ia hanya melamun di balkon kamar nya, angin malam ia biarkan menerpa tubuh nya.

"Sshh" lirih Shani pelan namun tetap bisa di dengar saudara yang lain.

"Cici kenapa" ucap Christy bertanya saat dirinya melihat Shani yang sepertinya sedang kesakitan.

"Cici nggak pa-pa kok, kamu udah siap makan nya, kalau udah ayok kita berangkat" ucap Shani mencoba mengalihkan perhatian Christy.

"Aku udah kok ci tapi cici yang belum siap, makanan cici belum cici sentuh sama sekali" jawab Christy.

"Nggak cici udah kok ayo kita berangkat" ucap Shani menggeser kursi nya lalu memakai blazer yang ia taruh di atas kursi.

"Iya ayo ci" ucap Christy ia juga melakukan hal yang sama dengan Shani tapi bedanya ia tak memakai blazer.

Christy hendak berpamitan ke pada kakak-kakak nya yang lain, ia menyodorkan tangannya bermaksud menyalim mereka.

"Ci Gre aku mau pamit" ucap Christy menyodorkan tangannya tapi Gracia hanya melirik sekilas lalu kembali memakan makanannya, Christy berpindah menyodorkan tangannya ke arah Zee namun Zee juga bersikap sama dengan Gracia. Christy menghela nafas lalu menyodorkan tangannya ke arah Chika.

"Kak Chika aku pamit" ucap nya lagi.

"Lo nggak lihat gue lagi makan, nggak usah pamit langsung aja pergi sana, ganggu gue aja lo" ucap Chika kesal.

Christy menarik tangan nya lalu menatap Shani yang juga menatap nya, Shani mengangguk kan kepalanya seolah berkata nggak pa-pa nanti di coba lagi, Christy tentu mengerti dengan maksud dari Shani.

"Cici sama adek berangkat ya kalian kalau mau pergi hati-hati ya di jalan jangan ngebut bawa mobil dan motor nya" ucap Shani ke pada ketiga adik nya, namun apakah mereka peduli, tidak mereka tak peduli sama sekali. Akhirnya Shani memutuskan untuk segera pergi meninggalkan ketiga adik nya.

______

Saat ini Shani tengah berada di perusahaan nya lebih tepat nya di ruangan nya, ia di sibukkan dengan segala berkas-berkas yang menumpuk. Selama bekerja Shani mencoba untuk fokus karena pusing di kepalan nya makin lama makin terasa.

"Kok makin sakit ya" guman Shani memijit pelipis nya, Shani menelpon sekretaris nya agar datang ke ruangannya dan tak berselang lama Jinan sekretaris nya pun datang dan langsung masuk ke ruangannya.

"Kenapa Shan, kenapa lo manggil gue" ucap Jinan, Jinan berkata seperti itu hanya jika cuman mereka berdua saja.

"Gue bisa minta tolong nggak, tolong lo jemput Christy soalnya gue nggak bisa kepala gue pusing banget" ucap Shani.

"Bisa gue bisa kok jemput Christy tapi lo nggak pa-pa kan" tanya Jinan.

"Gue nggak pa-pa palingan bentar lagi pusingnya hilang" ucap Shani.

"Maaf ya ngerepotin lo" ucap Shani.

"Sans aja kali kek ke siapa aja lo" ucap Jinan.

Five Sister's (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang