Happy Reading
Hari minggu di kediaman Natio terlihat semuanya berkumpul di ruang keluarga kecuali si sulung yang saat ini masih berada di Kalimantan. Gracia, Chika dan Zee sibuk dengan ponsel nya masing-masing sedangkan Christy hanya memandangi ketiga kakak nya secara bergantian.
"Ci Gre, Ka Chika, Ka Zee kalian mau minum nggak, kalau mau biar aku buat" tanya Christy berusaha mengalihkan kegiatan ke tiga kakak nya.
"Nggak"
"Nggak sudi gue minum minuman buatan lo" bukan Gracia maupun Zee yang mengatakan itu melainkan Chika.
"Satu lagi nggak usah ajak kita buat ngomong atau ngobrol sama lo, eneng gue denger suara lo" lanjut Chika, semua perkataan yang keluar dari mulut Chika membuat hati Christy sakit. "Sebenci itu kah mereka terhadap diri nya"
"Chik, Zee cici ke teras ya" ucap Gracia tanpa memperdulikan Christy.
"Ngapain ci" tanya Zee.
"Gito ada di luar cici mau nyamperin dia" jawab Zee.
"Hmm, awas aja kalau kalian sampai macam-macam" ucap Zee.
"Satu macam aja kok" ucap Gracia terkekeh lalu pergi dari sana.
"Kamu kenapa nggak suka sama kak Gito Zee" tanya Chika.
"Feling aku kak Gito itu nggak suka beneran sama ci Gre, aku yakin kak Gito hanya ingin manfaatin ci Gre" jawab Zee.
"Kan itu masih feling kamu Zee"
"Feling aku nggak pernah salah kak"
"Trus kalau aku sama Aran gimana"
"Kalau soal hubungan kakak aku nggak tau kak"
Christy hanya menjadi pendengar di antara mereka, di dalam hati nya Christy mengiakan kalau perkataan Zee tentang Gito itu memang benar. Karena merasa haus Christy memutuskan untuk membuat minuman untuk diri nya, dan tak lama kemudian ia kembali ke tempat kakak-kakak nya sembari membawa sebuah gelas berisikan minuman milik nya.
Byur
Ntah bagaiman bisa air di dalam gelas yang Christy pegang tadi bisa tumpah, air itu mengenai Chika dan juga Zee yang sibuk dengan ponsel mereka, alhasil ponsel mereka basah.
"Lo punya mata nggak sih" marah Chika sembari mendorong tubuh Christy hingga anak itu terjatuh.
"Maaf kak aku nggak sengaja sini aku bersihin" ucap Christy ia berdiri lalu mengambil tisu dari atas meja.
"Nggak usah, jangan coba-coba nyentuh gue" ucap Chika lalu pergi dari sana menuju kamar nya.
"Kak Zee aku bersihin ya" ucap Christy mencoba membersihkan baju Zee, namun Zee menepis kasar tangan Christy bukan cuman itu ia mendorong tubuh Christy dengan kuat yang membuat Christy terjatuh. Kening Christy terbentur dengan sudut meja yang membuat kening nya berdarah.
"Awsh" rintih Christy, tanpa memperdulikan Christy yang kesakitan karena ulah nya Zee langsung pergi begitu saja.
"Ya ampun non Christy kenapa" ucap bi Sumi panik melihat Christy yang memegangi keningnya.
"Non kening nya berdarah non" ucap bi Sumi lagi.
"Tunggu disini ya non bibi ambil p3k dulu" ucap bi Sumi lalu ia pergi mengambil kotak p3k yang berada di dekat dapur.
"Sini non" ucap bi Sumi, ia membersihkan darah Christy terlebih dahulu lalu mengobati nya, bi Sumi juga menaruh plester di kening Christy.
"Makasih ya bi" ucap Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Sister's (End)
Teen Fiction"Kamu dan Christy udah buat papa dan mama pergi ninggalin kita semua untuk selama-lamanya" ucap Gracia. "Kalian berdua itu pembunuh aku benci sama kalian berdua" "Pergi dari kamar aku pergi" teriak Gracia mengusir Shani sambil mendorong tubuh Shani...