Happy Reading
Setelah sampai di rumahnya Shani kembali pamit pergi kepada Christy. Shani mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Cengkraman di stri mobilnya menandakan ia sedang menahan amarah sekarang.
Shani memarkirkan mobilnya di depan sebuah club malam. Ia pun segara masuk ke dalam club itu mencari keberadaan kedua adik nya yang tak lain adalah Gracia dan Chika. Shani mendapat kabar dari orang suruhannya jika kedua adiknya itu sedang berada di club malam, bukan itu yang membuat dirinya marah melainkan Gracia dan Chika yang tak pergi sendiri keduanya pergi bersama pacar-pacar mereka.
Shani tak mempermasalahkan jika mereka pergi ketempat ini dengan pacar-pacar mereka jika saja mereka bisa menjaga diri. Namun kenyataan nya tidak kedua adiknya di jebak, di jebak pacar mereka masing-masing.
"Cari di setiap kamar yang ada di club ini. Jangan sampai adik saya kenapa-napa." Perintah Shani kepada beberapa anak buahnya, ia pun ikut mencari keberadaan adiknya.
Flashback
Tinggal sedikit lagi jarak menuju rumah nya Shani tiba-tiba mendapat sebuah kabar dari anak buahnya jika Gracia dan Chika sedang berada di sebuah club malam. Anak buahnya mengabari jika kedua adiknya di jebak oleh Gito dan Aran yang tak lain adalah pacar adik-adiknya.
Shani tak memberitahu kepada Christy takut jika sang adik ikut khawatir.
.
.
.Brak
"Brengsek."
Shani mendobrak kasar pintu itu dan memperlihatkan Gracia yang sedang di lecehkan oleh Gito. Shani memukul punggung Gito dengan kuat membuat pria itu terjatuh, sementara Gracia ia masih dalam pengaruh obat perangsang.
"Sialan lo jangan pernah Lo deketin adek gue lagi kalau Lo masih mau hidup lebih lama lagi." Ucap Shani dengan tegas kepada Gito.
"Urus dia beri dia pelajaran yang setimpal tapi jangan sampai kalian membunuhnya, cukup lumpuhkan saja." Perintah Shani kepada anak buahnya. Ia pun segera menutupi tubuh bagian atas Gracia yang berhasil di sentuh oleh Gito, lalu ia mengangkat tubuh Gracia menuju mobilnya.
"Ahh panas." Racau Gracia.
Sesampai nya di parkiran Shani sudah melihat Chika bersama anak buahnya, adiknya yang satu itu pun sama keduanya sama-sama merasakan panas di seluruh tubuh mereka.
"Apa dia berhasil menyentuh tubuh adik saya." Tanya Shani dengan dingin kepada anak buahnya.
"Tidak bos kami berhasil menghentikan pria itu sebelum ia berhasil membuka baju nona Chika." Jawab bodyguard Shani.
"Beri dia pelajaran yang setimpal dengan perbuatannya tapi jangan sampai kalian membunuhnya cukup lumpuhkan saja." Balas Shani.
"Baik bos".
Shani pun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi, selama perjalanan ia mendengar racau dari kedua adiknya.
"Ini yang Cici takut kan Gre, Chik." Ucap Shani pelan.
Dengan buru-buru Shani mengangkat tubuh Gracia kedalam rumah mereka, tujuannya kali ini adalah kamar mandi. Tapi sebelum itu ia memanggil Zee dan Christy untuk membantunya membawa Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Sister's (End)
Teen Fiction"Kamu dan Christy udah buat papa dan mama pergi ninggalin kita semua untuk selama-lamanya" ucap Gracia. "Kalian berdua itu pembunuh aku benci sama kalian berdua" "Pergi dari kamar aku pergi" teriak Gracia mengusir Shani sambil mendorong tubuh Shani...