PLAKK
" Brengsek!!! Kalian berdua tega ya nglakuin ini ke gue." Marah Jisoo menatap tajam dua insan di depannya.
" Jis ini nggak seperti yang kamu lihat. Kamu salah paham." Ucap Taehyung berusaha memeluk Jisoo namun gadis itu terus menolak.
" Salah paham? Gue lihat pakek mata kepala gue sendiri kalau kalian berdua lagi ciuman. Kalian berdua nikmatin semuanya." Terang Jisoo penuh amarah.
" Ren lo tega ya khianatin sahabat sendiri." Ucap Jisoo pada sahabat baiknya Irene.
" Gue tega? Lo yang tega jis. Gue lebih dulu suka sama Taehyung tapi kenapa lo yang harus pacaran sama dia hah? Gue nyesel gue nyesel ngenalin lo sama Taehyung waktu itu. Lagian Taehyung nggak bahagia pacaran sama lo. Mau tau kenapa? Lo nggak bisa kasih apa yang dia mau. Lo terlalu naif buat Taehyung." Ucap Irene keras.
" IRENE!!" Bentak Taehyung.
" Kenapa? Aku salah? Kamu sendiri yang bilang ke aku kalau Jisoo terlalu naif. Dia nggak mau diajak berhubungan lebih intim sesuai keinginan kamu. Pada akhirnya kamu lari ke aku buat nuntasin keinginan kamu." Emosi Irene.
Jisoo menutup mulut tidak percaya ternyata kekasihnya seperti itu. " Jisoo apa yang dibilang Irene itu nggak bener. Kamu dengerin aku ya sayang." Ucap Taehyung.
" Gue gak peduli. Lo udah nyakitin perasaan gue hyung. Mulai sekarang gue mau kita putus. Makasih buat tiga tahunnya." Ucap Jisoo menepis kasar tangan Taehyung lalu pergi dari rumah Taehyung menggenggam tangan Jisoo kekasihnya.
Hati Jisoo begitu sakit, niat hati dia pingin nganterin makanan ke rumah Taehyung karena Jisoo tau Taehyung lagi sendirian di rumah, tapi Jisoo malah dikejutkan dengan kekasihnya yang sedang berciuman panas dengan sahabatnya sendiri.
Disinilah Jisoo sekarang. Ia berada di club malam untuk melampiaskan segala kekesalannya. Jisoo terus mengisi gelasnya dan tanpa henti meneguk nimumannya. Kepala Jisoo mulai pusing saking banyaknya dia minum.
" Arrghh brengsek kenapa gue bisa pacaran sama cowo pengkhianat kaya Taehyung sih." Erang Jisoo yang sudah mabuk berat. Jisoo berjalan ke luar club dengan gontai. Ia terus bergumam sambil menetekan air mata. Sesakit itu hati Jisoo dikhianatin pacar dan sahabatnya sendiri.
Tanpa sadar Jisoo sudah berjalan di tengah jalan. Ia bahkan tak tau ada mobil yang sedang melaju kencang ke arahnya.
" AWASSS!!" Teriak orang - orang yang lihat Jisoo jalan ke tengah tanpa lihat kanan kiri.
Tin tin tin
Ciitttttt
Untung saja mobil itu bisa ngerem tepat waktu. Kurang 5 cm saja Jisoo pasti sudah tertabrak. Pemilik mobil itu buru - buru turun dengan ekspresi panik.
" APA KAMU GILA?? INI JALAN RAYA KENAPA KAMU BERDIRI DI TENGAH JALAN KAYA GINI? MAU MATI?" Marah Pemilik mobil itu. Jisoo membalikkan badannya dan membuat pemilik mobil itu terdiam.
" KENAPA LO NGGAK TABRAK AJA GUE HAH? GUE MUAK SAMA SEMUANYA." Seru Jisoo menarik kerah kemeja pria itu.
" Hiksss nggak ada yang sayang dan peduli lagi sama gue hikss." Tangis Jisoo yang sudah terduduk di jalan. Hati pria itu seakan teriris melihat tangisan pilu Jisoo.
" Dimana rumah kamu? Saya antarkan kamu pulang." Ucap pria itu lembut berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Jisoo.
" Gue hikss gak mau pulang hikss." Jawabnya menyembunyikan wajahnya.
Pria tampan itu tampak bingung sekarang. Apa yang harus dia lakuin sekarang? Akhirnya pria itu menggedong Jisoo ke mobilnya. Jisoo sudah memberontak tapi pria itu terlalu kuat.
" ASTAGA PAPA DIA SIAPA?" Tanya Minji melihat papanya yang gendong perempuan pingsan.
" Bisa kamu bukain kamar tamunya sayang? Papa mau baringin dia dulu." Ucap Taeyong itu meminta tolong pada putri sulungnya.
Minji mengangguk dan segera membukakan pintu kamar tamu. Perlahan Taeyong membaringkan Jisoo lalu menyelimuti gadis itu.
" Pa? Siapa kakak cantik ini?" Tanya Minji super kepo.
" Papa juga gak tau sayang. Papa ketemu dia di jalan tadi." Jelasnya pada sang putri.
" Kayanya dia lagi banyak masalah deh soalnya dia mabuk dan nangis tadi." Lanjutnya.
" Astaga kasihan banget. Pa aku mau gantiin baju kakanya papa bisa keluar sebentar nggak?" Tanya Minji.
" Kamu bisa?" Tanya Taeyong diangguki Minji. Taeyongpun akhirnya menuggu di luar kamar.
" Pa hp kakanya bunyi terus aku nggak berani angkat." Ucap Minji setelah menggatikan baju Jisoo.
Taeyong mengambil alih hp Jisoo dari tangan Minji. " Kayanya dia habis putus cinta deh." Ucap Taeyong setelah membuka hp Jisoo. Ada puluhal telfon dan ratusan chat dari Taehyung.
" Kok ada sih cowok yang bikin kakak cantik ini nangis padahal dia kan cantik, seksi lagi." Ucap Minji membuat mata Taeyong melebar.
" Heh?"
" Kan aku udah lihat tadi pah." Ucap Minji dan Taeyong menepuk jidatnya.
Hai - hai... sebelumnya aku minta maaf ya. Aku terpaksa rombak ulang alur ceritanya. Karena alur yang kemarin aku lagi buntu banget nggak ada ide. Semoga kalian suka alur barunya ya. Semangat vote guys🤍
Nanti sebagai gantinya aku kasih double up ya. Maaf banget sebelumnya dan terimkasih banyak buat votenya kemarin😉