Jisoo dan keempat sahabatnya sedang berdoa sambil bergandengan tangan. Pengumaman kelulusan akan diumumkan sebentar lagi dan itu membuat jantung mereka berdebar tak karuan.
" Huh gue deg - degan asli." Ucap Rose yang kini sudah memeluk Lisa dari samping.
" Sama gue juga deg - degan banget." Ucap Irene yang mengeratkan genggamannya pada tangan Jisoo.
" WOI - WOI PENGUMUMAN KELULUSAN UDAH DITEMPEL DIMADING OIII." Teriak salah satu teman sekelas Jisoo. Kelas mendadak jadi heboh. Separuh dari mereka berlari keluar buat lihat penguman kelulusan dan sisanya? Ada yang nangis karena takut nggak lulus, ada yang santai ngegame, dan ada juga yang pingsan saking degdegannya.
" YEAYYYY!!!" Sorak Jisoo, Irene, Lisa, Rose, dan Jennie saat membaca papan pengumuman yang secara tertulis mengumumkan kalau mereka berlima lulus. Kelimanya berpelukan ala teletabis dan berlonjak - lonjak.
" Huhuhu akhirnya kita lulus juga!!" Seru Jennie yang super bahagia.
" Gue seneng tapi sedih juga karena sebentar lagi kita pisahan." Ucap Lisa yang sudah berderai air mata.
" Huhuhu iya lagian kenapa sih lis lo pakek acara kuliah di luar negri?" Tangis Rose yang langsung ditoyor Lisa
" Heh!! Lo juga kuliah di luar negri ya! Kita satu kampus!!" Ucap Lisa
" Udah kalian kenapa jadi berantem sih? Mending sekarang kita balik dan ngabarin orang rumah." Ucap Jisoo diangguki semuanya.
Hari ini adalah hari di mana Jisoo akan di wisuda. Jika teman - teman yang lain didampingi orang tua, Jisoo hanya ditemani Taeyong dan dua anaknya. Jisoo sedih karena orang tuanya tidak bisa hadir karena alasan pekerjaan.
Saat yang ditunggu, nama Jisoo dipanggil untuk maju ke depan menerima ijazah kelulusannya. Banyak yang menyoraki namanya dan bertepuk tangan untuknya. Setelah menghadap dosen, Jisoo berbalik menghadap kursi tamu undangan dan betapa terkejutnya melihat orang yang bebarti dalam hidupnya.
Apa Jisoo bermimpi? Orang yang selama lima tahun terakhir ia tunggu kedatangannya hari ini datang diacara wisudanya. Perasaan Jisoo campur aduk, ditatapnya pria berjas hitam yang menampilkan senyum indahnya dan melambaikan tangan padanya. Taeyong, Jisoo yakin Taeyong pasti sudah merencanakan semua ini.
Setelah prosesi acara selesai semua siswa dan tamu undangan diperbolehkan mengambil sesi dokumentasi tak terkecuali Jisoo.
" Mami..." Jisoo menangis melihat Yoona berlari ke arahnya lalu memeluknya erat.
" Hikss...maafin mami sayang selama ini kurang perhatian ke kamu hiksss...mami adalah ibu terburuk, mami meninggalkan kamu sendiri hanya untuk pekerjaan. Mami sadar bukan karir yang menjadi sumber kebahagiaan mami tapi kamu sayang...maafin mami hiksss." Yoona menangis seseunggukan begitu menyesal atas perilakunya terhadap putri tunggalnya itu.
" Mami jangan minta maaf, Jisoo tau mami kerja juga buat mengehidupi Jisoo. Jisoo bisa terima itu..." Jisoo membalas pelukan Yoona dengan erat.
" Nggak sayang, sudah cukup selama ini kamu kesepian. Mami janji habis ini kita akan selalu sama - sama." Balas Yoona yang enggan melepas pelukannya dari Jisoo.
Junho menangis haru melihat pemandangan di depannya. Direngkuhnya dua wanita tersayangnya itu. " Maafin papa juga ya sayang. Papa akuin kesalahan papa dan papa janji setelah ini kami tidak akan membiarkan kamu sendiri lagi." Ucap Junho
Taeyong merangkul kedua anaknya yang ikut menangis melihat calon ibunya sedang menangis bahagia dipelukan orang tersayangnya.
Setelah puas berpelukan mereka bertiga melakukan sesi dokumentasi. Jisoo menghampiri Taeyong dan memeluknya erat. " Aku tau ini pasti kerjaan om kan? Om yang udah buat papa dan mami balil ke aku lagi kan?" Tanya Jisoo menangis dipelukan Taeyong. Sungguh Jisoo tak pernah merasa sebahagia ini
" Aku nggak nglakuin apapun sayang. Mereka sendiri yang sadar kalau kamu lebih berharga dari segalanya." Ucap Taeyong. Benar, sebenarnya Taeyong lah yang menghubungi orangtua Jisoo. Ia menceritakan segala keluh kesah Jisoo yang pernah diucapkan padannya dan ia teruskan ke Junho dan Yoona. Taeyong sendiri tidak tega jika melihat Jisoo yang selalu sedih karena merindukan orang tuanya.
" Hiksss makasih banyak om..." Ucap Jisoo semakin meneluspkan wajahnya ke dada bidang Taeyong.
" Kamu nggak perlu berterimakasih." Ucap Taeyong mengecup puncak Jisoo dengan sayang. Minji dan David ikut memeluk Jisoo dan Taeyong mereka bahagia melihat orang yang mereka sayang bahagia.
Cup
Jisoo mengecup bibir Taeyong
" Pokoknya besok om harus nikahin aku!!!" Ucap Jisoo" HAHH??!!"
Makin gak jelas aja huhuhu😭
Jangan lupa vote dan komennya🥰