Jisoo udah ketar - ketir nggak karuan ada di kamar milik Taeyong. Saat bel pulang sekolah Taeyong langsung menyeretnya agar ikut dengannya pulang. Selama diperjalanan Taeyong juga hanya diam sambil sesekali melirik Jisoo tajam. Jisoo sendiri nggak berani noleh karena wajah Taeyong nyeremin kalo marah.
" Gadis nakal." Setelah hampir satu jam diam akhirnya Taeyong buka suara. Jisoo yang dikatain gadis nakal cuma bisa nunduk dan gak berani natap Taeyong.
" Tatap mata saya Kim Jisoo." Suara datar Taeyong membuat Jisoo ciut. Suasana kamar Taeyong yang sedikit gelap ditambah hawa dingin ruangan membuat Jisoo ketar - ketir. Dia takut diapa - apain.
" Tatap mata saya!!!" Tegas Taeyong dan Jisoo perlahan menatap Taeyong yang berdiri di depannya.
" Apa yang kamu lakukan? Setelah kamu membawa saya terbang tinggi ke langit dengan sikap manismu, kamu menghilang tanpa kabar dan tadi? Kamu berpelukan dengan pria lain? Apa yang kamu mau Kim Jisoo? Kamu berkhianat?" Tanya Taeyong menatap Jisoo bagaikan elang.
" Berkhianat? Kita nggak ada hubungan apa - apa. Om Taeyong itu cuma orang asing dalam hidup aku. Jadi nggak usah merasa sok paling tersakiti. Dan ya om tanya kan apa yang aku mau? Yang aku mau- OM TAEYONG PERGI DALAM KEHIDUPAN AKU." Beban Jisoo seakan menghilang. Ia puas dengan ucapannya.
Taeyong mendekati Jisoo dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Jisoo. " Kamu menyuruh saya pergi? Tidak akan pernah baby." Bisik Taeyong tepat di depan wajah Jisoo.
Jisoo mendorong Taeyong sampai bapak dua anak itu mundur beberapa langkah.
" OM TAEYONG ITU CUM- MMPHHH." Taeyong membukam bibir Jisoo dengan bibir tipisnya.Jisoo memukul dada Taeyong kuat karena Taeyong terkesan menuntut. Jisoo sampai terpojokan ke tembok karena ulah nakal Taeyong.
" Hmphhhh..." Taeyong melepas ciumannya saat Jisoo mulai kehabisan napas.
" Saya mencintai kamu Kim Jisoo saya mencintai kamu!!!" Seru Taeyong mencengkram kedua pundak Jisoo.
" Kenapa harus aku hikss? Banyak cewek hikss diluaran sana yang lebih baik hikss dari aku hiksss..." Ucap Jisoo yang sudah menangis.
Hati Taeyong begitu terluka melihat gadisnya yang menangis. Ia mendekat pada Jisoo dan memeluknya erat.
" Kamu gadis baik dan kamu pantas untuk bahagia. Saya begitu tulus mencintai kamu. Saya janji tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti kamu. Saya datang dalam kehidupan kamu untuk membuat kamu bahagia bukan untuk membuatmu menderita." Ucap Taeyong yang matanya sudah berkaca - kaca.
Ia melonggarkan pelukannya dengan Jisoo. Taeyong mengambil tangan kanan Jisoo dan meletakkannya di dada sebelah kirinya.
" Kamu bisa merasakan kan? Jantung saya berdetak lebih kencang jika berada di dekat kamu. Saya tidak berbohong tentang perasaan saya." Ucap Taeyong
Jisoo yang bisa rasain jantung Taeyong berpacu dengan cepat terkejut. Bagaimana lelaki yang sudah pernah menikah dan memiliki anak bisa jatuh cinta padanya.
" Om ini beneran?" Tanya Jisoo memastikan dan Taeyong mengangguk.
Entah angin dari mana Jisoo tiba - tiba membuka kemeja Taeyong dan menurunkan kemejanya sampai ke dada. " Om lagi nggak pakek alat percepat jantungkan yang nut nut itu?" Tanya Jisoo polos yang membuat Taeyong terkekeh gemash.
" Ini asli Kim Jisoo apa perlu kamu menempelkan telingamu ke dada saya supaya kamu percaya?" Tanya Taeyong.
" Nggak usah makasih. Btw om aku hargain perasaan om Taeyong ke aku tapi apa ini nggak terlalu cepat? Kita aja belum kenal lama." Tanya Jisoo
" Sejak pertama kali saya melihat kamu saya sudah jatuh hati dan saya meyakinkan hati saya kalo kamu memang tambatan hati saya." Ucap Taeyong serius.
Baru kali ini Jisoo nemuin orang kaya Taeyong. Dari gaya bicaranya waktu ngungkapin perasaan ke dia, Taeyong kelihatan serius dan lembut. Kata - kata yang diucap juga punya arti yang mendalam.
" Ah tapi om Jisoo belum pingin nikah. Jisoo masih mau kuliah dan ngejar impian Jisoo jadi wanita karir." Ucap Jisoo
" Saya tidak terburu - buru untuk menikahi kamu tapi-" Taeyong mengeluarkan sesuatu dari sakunya lalu memakaikannya ke leher Jisoo.
" Cincin ini bertuliskan nama saya dan saya juga akan memakainya berinisalkan nama kamu." Ucap Taeyong sambil memegang cincin yang ia jadikan liontin dikalung yang baru saja ia kenakan ke Jisoo.
" Anggap saja ini simbol hubungan kita." Tambah Taeyong.
" Om Taeyong ngegas banget sih heran. Aku aja masih puber gini udah diikat sama hubungan aja." Ceplos Jisoo
" Iya kamu masih puber makannya sifat kamu masih labil suka nemplok cowo sana - sini." Canda Taeyong yang membuat Jisoo geram. Berakhirlah mereka main kejar - kejaran di kamar.
BRUKK
Jisoo terjatuh tepat di atas badan Taeyong. Taeyong menguncinya lalu berbisik. " Kamu tetap mendapat hukuman dari saya karena kamu memeluk pria lain selain saya."
" Hukuman apa?"
" Hari ini kamu tidur dengan saya." Bisik Taeyong.
" OM TAEYONG MESUMM!!!" Teriak Jisoo buru - buru kabur. Sementara Taeyong sudah tertawa sambil gulung - gulung di atas kasur.
Spesial double up😉
Huhuhu part ini nggak jelas banget😭 Menurut kalian alurnya kecepatan nggak kalo Taeyong udah ngikat Jisoo sekarang? Huaaa aku lagi bimbang nih mau lanjutin cerita ini atau nggak. Takut kalo ceritanya terkesan aneh. Gimana menurut kalian? Kasih saran dong🙏
Jangan lupa vote dan komen sebanyak - banyak ya🤍