Joshua menurunkan Jisoo dari gendongannya lalu menatap Jisoo sambil membisikkan sesuatu. " Jis bukannya dia dekoleptor yang ngejar - ngejar lo di sekolah waktu itu? Kenapa dia kesini? Bawa anak lagi, utang lo belum lunas ya? Anjir lah jis malu - maluin anak miliader kaya lo ngutang." Bisik Joshua
" Shttt..." Jisoo mengunci mulut Joshua
Jisoo ngunci mulut Joshua nggak nyelow udah kaya mau dipelintir aja itu mulutnya. Jisoo menarik Joshua dan menyeretnya ke kamar tamu yang ada di sebelah ruang tengah. " Lo tunggu sini jangan keluar. Nanti gue jelasin semuanya." Ucap Jisoo lalu mengunci pintu kamar.
" Hissh udah kaya macan aja gue dikurung kaya gini. Ngomongin macan kok gue jadi kangen sama Hoshi ya? Et tapi sebenarnya tuh bapak - bapak siapa sih suka banget gangguin Jisoo. Lagian utang Jisoo berapa sampek nunggak dan di kejar - kejar sama tuh dekoleptor." Gumam Joshua.
" Mommy itu tadi siapa?" Tanya David saat Jisoo kembali
" Itu--"
" David Minji kalian siapin dulu kuenya di dapur ya. Papa mau ngomong dulu sama mom Jisoo." Ucap Taeyong diangguki dua anaknya.
Taeyong menarik pergelangan tangan Jisoo dan membawanya ke taman belakang rumah Jisoo.
" Siapa pria tadi?" Tanya Taeyong dingin. Urat - urat dilehernya terlihat jelas, pria itu sedang berada di fase cemburunya.
" Temen aku emang kenapa?" Tanya Jisoo santai walau sebenarnya jantungnya udah kaya mau copot saking takutnya.
" Saya nggak suka. Lancang sekali dia menggendong kamu yang jelas - jelas sudah menjadi milik saya. Saya cemburu Kim Jisoo." Ucap Taeyong.
" Cemburu? Posesif banget sih jadi orang. Kemarin aja om Taeyong makan malam sama keluarga Jennie aku fine - fine aja kok. Jangan dipikir aku nggak tau ya om kalau om Taeyong ikut family time sama Jennie seharian penuh sampek om Taeyong aja nggak ngasih kabar ke aku." Jisoo tau kabar tentang Taeyong yang ikut family time sama keluarga Jennie itu dari status Minji.
" Kamu tau dari mana? Lagi pula saya hanya ikut dengan mereka, saya tidak berdekatan dengan Jennie. Daddy Jennie itu sahabat lama saya." Ucap Taeyong.
" Nggak perlu tau juga dari mana aku tau." Ucap Jisoo ketus membalikkan badannya enggan menatap Taeyong.
Taeyong menghela nafas dan mengusap wajahnya kasar. Taeyong mendekat ke arah Jisoo lalu memeluknya dari belakang. Jisoo sudah memberontak tapi tenaga Taeyong lebih besar.
" Saya minta maaf ya kalau saya nggak bilang ke kamu soal saya yang family time sama keluarga Jennie. Saya nggak ada niatan macem - macem baby. Maafkan saya ya." Taeyong memeluk Jisoo erat.
Jisoo akui dia sudah mulai jatuh cinta pada Taeyong tapi seperti ada sesuatu yang mengganjal, membuat Jisoo belum bisa menerima Taeyong seutuhnya.
" Aku gak marah om tapi aku cuma mau ngelurusin hubungan kita. Kalo om emang udah punya ikatan hubungan sama aku seharusnya-" Jisoo hendak melanjutkan katanya tapi lagi - lagi ia teringat dengan perkataan Jennie. Ia tak mau kejadian Irene terulang lagi.