Kurang satu langkah lagi Jisoo akan menginjakan kakinya di bangku perkuliahan. Hari ini akan memulai ujian sekolahnya. Tentunya Jisoo sudah belajar dan mempersiapkan semuanya dengan matang.
Masalah tentang Irene dan Mingyu, mereka sepakat akan membicarakannya setelah ujian selesai. Jisoo sudah memastika perihal kabar kehamilan dan keguguran Irene kemarin tidak akan ada satupun warga sekolah yang tau.
Bel dimulainya ujian telah berbunyi semua siswa sudah diperbolehkan mengerjakan soal ujian mereka. Di jaman sekarang jarang sekali yang murni ujian dengan jerih payah mereka sendiri pasti ada saja yang mencontek.
Seperti contoh Mingyu yang tengah berusaha meminta jawaban pada Jisoo yang kebetulan duduk di sampingnya.
" Psshtt pshttt."
" Apaan sih? Berisik anjir ganggu konsentrasi gue." Kesal Jisoo karena Mingyu terus menganggunya.
" Ayolah jis 30 nomer." Ucap Mingyu memelas.
" Ya kalau mau nyontek tuh tau diri juga soal ujian ada 50 dan lo tanya 30 nomer? Otak lo ngapain aja bego." Heran Jisoo
" Abisnya gue lupa nggak belajar kemarin." Ucap Jisoo
" Salah sendiri pakek acara night date sama Irene sampek jam 2 pagi. Kapokan lo? Ya kalau Irene dia udah nyicil belajar nah lo? Udah tau besok ujian malah nggak belajar." Omel Jisoo
" Jisoo Mingyu kerjakan sendiri!!" Pak Haechul memberi peringatan.
" Mampus..." Jisoo menyeringai menatap wajah kesal Mingyu.
" Gimana tadi ujian kamu?" Tanya Taeyong yang siang ini datang ke rumah Jisoo.
" Lancar kok om. Lagian om ngapain ke sini? Ini kan masih jam kerja." Tanya Jisoo yang rambutnya lagi dimainin sama Taeyong.
" Saya sengaja kok dateng ke sini soalnya saya kangen sama kamu. Saya juga tadi bawain makanan kesukaan kamu. Saya masak sendiri loh." Ucap Taeyong mengecup kening Jisoo.
" Oiya om nanti malem bisa ketemuan nggak?" Tanya Jisoo
" Of cours baby, di mana?" Tanya Taeyong
" Di taman kota ya, kita berangkat sendiri - sendiri dan om jangan bawa Minji sama David." Ucap Jisoo
" Ada masalah apa baby? Sepertinya serius sekali." Tanya Taeyong
" Ada lah nanti om juga tau." Ucap Jisoo
" Baiklah kalau itu mau kamu. Oiya di mana Mingyu dan Irene? Dari tadi mereka kelihatan?" Tanya Taeyong melihat kondisi rumah Jisoo yang sepi.
" Mereka lagi belanja bulanan." Jawab Jisoo lalu mereka melanjutkan obrolan mereka.
" Apa yang mau bicarakan baby?" Tanya Taeyong saat mereka sudah sampai di taman kota dan duduk di salah satu kursi panjang di sana. Jisoo memilih spot yang sepi supaya pembicaraan mereka tidak di dengar siapa - siapa.
" Jennie suka sama om." Ucap Jisoo membuat Taeyong menatapnya serius.
" Apa maksud kamu? Jennie menyukai saya? Bagaimana bisa?" Tanya Taeyong
" Ya bisalah kan Jennie manusia." Ucap Jisoo. " Bukan itu maksud saya baby...maksud saya bagaimana bisa Jennie menyukai saya?" Tanya Taeyong
" Ya aku gak tau gimana dia bisa suka sama om. Tapi intinya dia suka om bahkan dia udah suka sama om sebelum aku kenal sama om." Ucap Jisoo
" Lalu alur pembicaraan kita?"
" Apa om suka sama Jennie? Kalau om tau ada orang yang suka sama om lebih dulu sebelum om sama pasangan yang sekarang, om bakal pilih siapa?" Tanya Jisoo
" Apa saya harus menjawab pertanyaan itu? Bukankah kamu sudah tau jawabannya baby?"
" Aku serius dan aku mau jawaban itu keluar dari mulut om Taeyong." Ucap Jisoo.
Taeyong menangkup wajah Jisoo dan mendekatkan wajahnya. " Saya Lee Taeyong menyatakan kalau saya sangat amat mencintai Kim Jisoo. Tidak ada wanita yang mampu menggantikan posisi kamu di hati saya. Walau kamu bukan yang pertama tapi kamu sekarang jadi yang utama dalam kehidupan saya. Saya berjanji akan selalu melindungi dan membahagiakan kamu sekuat tenaga dan semampu saya." Ucap Taeyong
" Om..." Jisoo tersentuh dengan pernyataan Taeyong. Taeyong tersenyum lalu mencium bibir hati Jisoo dan menyalurkan rasa cinta mereka. Ini adalah kali pertama Jisoo mau membalas ciuman Taeyong dan hal itu jelas membuat Taeyong senang.
Taeyong menyudahi ciumannya saat Jisoo memukul dadanya tanda ia sudah kehabisan nafas. " Om aku mau jujur sama om." Ucap Jisoo
" Jujur kenapa baby?"
" Aku udah mulai ada perasaan sama om Taeyong. Aku nggak tau kapan perasaan itu muncul. Tapi yang jelas aku juga cinta sama om Taeyong. Aku sudah meyakinkan diri aku sendiri dan memastikan kalau aku memang sudah jatuh hati sama om. Maaf kalau terlalu lama membuat om menunggu." Ucap Jisoo yang pipinya sudah bersemu merah.
Taeyong tidak dapat menyembunyikan rasa bahagiannya. Ia berdiri lalu menggendong Jisoo sambil berputar - putar. " Terimakasih - terimakasih kamu sudah mau membalas perasaan saya." Taeyong benar - benar bahagia. Jisoo tersenyum lalu ia menempelkan bibirnya dengan bibir Taeyong. Jisoo memulai duluan dan Taeyong dibuat terkejut sekaligus senang dengan aksi Jisoo ini.
Taeyong membalas ciuman Jisoo dengan lembut. Jangan lupakan posisi Jisoo yang masih berada di gendongan Taeyong.
Selesai puas dengan ciuman cinta, Jisoo dan Taeyong melepas ciuman mereka.
" Om kalau aku minta sesuatu om bakal turutin nggak?" Tanya Jisoo" Tentu saja baby, apa yang kamu inginkan?" Tanya Taeyong
" Aku mau om bicara nonformal dan aku mau..." Taeyong menunggu kelanjutan perkataan Jisoo.
" Aku mau om tinggal di rumahku mulai besok." Ucap Jisoo membuat Taeyong syok.
" HAH?!! TINGGAL BARENG?!!" Bukan - bukan Taeyong yang teriak barusan. Tapi Mingyu dan Irene yang kebetulan juga ada di sana dan mereka juga menyaksikan adegan ciuman Taeyong dan Jisoo sampai akhir.
Kaki Jisoo udah lemes aja. Ternyata mereka nggak berdua ternyata ada dua makhluk tak diundang yang sedari tadi mengawasi mereka. Rasanya Jisoo mau menghilang sekarang juga.
Hai jangan lupa vote dan komennya ya🤍
Habis ini ceritanya akan lebih fokus ke Taeyong sama Jisoonya ya😉