" Kata Minji bibir kamu bengkak? Sini coba saya lihat." Ucap Taeyong setelah ia diperbolehkan masuk oleh Jisoo.
Jisoo udah pingin nahan Taeyong waktu dagunya ditarik lembut sama om - om dua anak itu.
" Ini sakit?" Tanya Taeyong mengamati bibir hati Jisoo.
" Nggak om ini aman kok nggak sakit juga." Ucap Jisoo karena jantungnya udah mau lompat karena wajah Taeyong deket banget sama bibirnya.
" Ini bukan luka karena tidak sengaja. Pasti ini luka karena paksaan. Kelihatan banget dari robeknya walau cuma kecil." Ucap Taeyong.
" Ini beneran nggak sengaja om."
" Ini pasti ulah mantan pacar kamu kan? Saya bisa bedain mana yang luka tidak sengaja kegigit dan luka karena paksaan." Ucap Taeyong.
" Om tau pasti karena dulu udah pro kan sama mamanya Minji? Pasti om nyiumnya kasar ya?" Tanya Jisoo yang jidatnya langsung ditoyor pakek telunjuk Taeyong.
" Jangan sembarangan ya kamu. Sudah - sudah sini saya obatin luka kamu biar tidak tambah bengkak." Ucap Taeyong mengeluarkan saleb dari plastik.
" Eitsss aku bisa sendiri om." Ucap Jisoo menahan tangan Taeyong yang udah mau nyentuh bibirnya.
CUP
Jisoo membelalakan matanya saat Taeyong mencium bibirnya sekilas.
" HUAAA OM TAEYONG MESUM BANGET SIH!!" Seru Jisoo yang jadi takut.
" Bukankah saya sudah pernah bilang? Kalau saya tidak suka dibantah. See? Kamu tau kan hukumannya apa?" Tanya Taeyong dengan seringaian diwajahnya.
" Diam dulu ya baby ini tidak akan sakit." Ucap Taeyong menarik tengkuk Jisoo lembut lalu mengoleskan saleb ke bibir Jisoo perlahan.
Jisoo pingin banget teriak. Seumur - umur baru kali ini dia deket sama om - om. Jisoo kepikiran gimana kalau jangan - jangan Taeyong suka sama dia? Masa iya Jisoo sama om - om?
" Sakit?" Tanya Taeyong dan Jisoo menggeleng.
" Sudah selesai dan ini sebagai pemanis." Ucap Taeyong lalu mengecup bibir ranum Jisoo lagi sekilas.
Jisoo pingin kabur sekarang juga. Tolong siapapun tolongin Jisoo.
" Om kenapasih kok main cium seenaknya? Emang om kira aku cewek apaan?" Kesal Jisoo karena Taeyong mencimnya lagi.
" Kamu milik saya. Mulai sekarang dan seterusnya." Ucap Taeyong serius menatap mata Jisoo tajam.
" Hah? Tunggu - tunggu maksudnya apa nih kok om tiba - tiba ngomong aku ini milik om? Om gila ya? Lagian ya om kalo sampek istri sama anak - anak om tau kelakuan om kaya gini gimana? Bisa - bisa istri om ngelabrak aku dan nuduh aku pelakor." Tanya Jisoo bertubi - tubi.
" Saya sudah bercerai dengan istri saya sejak usia David masih dua tahun. Jadi kamu tidak usah takut dilabrak karena saya tidak punya istri." Ucap Taeyong santai.
Jisoo kaget mendengar Taeyong yang ternyata sudah bercerai. Pantes waktu dia ada di rumah Taeyong dia nggak lihat istri Taeyong sama sekali.
" Ya kalau om udah cerai dan mau cari pendamping baru ya cari yang seumuran aja sama om. Yang cantik, dewasa, keibuan, dan pinter jaga anak." Ucap Jisoo
" Saya maunya kamu." Ucap Taeyong singkat padat dan jelas.
" Kenapa harus aku? Umur kita beda jauh om bahkan aku cuma lebih tua dua tahun dari Minji." Tanya Jisoo.
" Apa saya memikirkan itu? Kalau seandainya saya emang takdir kamu bagaimana? Apa kamu akan menolak?" Tanya Taeyong.
" Ya kita kan nggak tau tapi kal-"
CUP
" Sushtt banyak bicara akan membuatmu lelah baby. Kamu milik saya dan saya akan buktikan ke kamu kalau saya bisa bikin kamu jatuh cinta ke saya." Ucap Taeyong.
Jisoo jadi merinding sendiri disko. Pingin Jisoo dorong Taeyong sampek duda itu tersungkur tapi dia takut kalau Taeyong malah makin menjadi.
Masalahnya sama Taehyung aja belum selesai ini malah ada tambah masalah baru sama om - om. Gimana cara Jisoo ngatasinnya? Siapapun tolongin Jisoo.
" Loh, Jisoo? Om Taeyong?" Jisoo dan Taeyong kompak menoleh.
" Jennie?" Tanya Taeyong
" Loh om Taeyong kok ada di rumah Jisoo? Kalian saling kenal?" Tanya Jennie
" Jen lo kenal sama om Taeyong?" Tanya Jisoo
" Kenalah, om Taeyong itu sahabat baik papa gue dan om Taeyong juga sering kok main ke rumah gue." Ucap Jennie sambil senyum - senyum ke Taeyong.
" Ohh..." Jisoo ber oh ria
" Sekarang giliran lo yang jawab. Lo kok bisa kenal sama om Taeyong?" Tanya Jennie kepo
" Om Tae-"
" Saya partner bisnis papanya Jisoo." Jawab Taeyong memotong perkataan Jisoo.
" Ohhh gitu. Terus om kesini ngapain? Kan papanya Jisoo tinggal di luar negri." Tanya Jennie
" Saya kesini mau meminta alamat papanya Jisoo yang ada di luar negri. Kebetulan saya tadi dateng ke kantornya dan kantornya sudah tutup. Jadi saya kesini buat tanya sama anaknya." Alasan Taeyong.
" Ohhh..."
" Eh jen lo ada perlu apa ke rumah gue malem - malem?" Tanya Jisoo cepat.
" Tadinya gue mau ngajakin lo ke c-" Jisoo buru - buru membekap mulut Jennie sebelum Jennie keceplosan.
" Mau ngajakin kemana? Jisoo, kok mulut Jennie kamu bekap?" Tanya Taeyong memasang wajah curiga.
" Ohh itu ada kotoran dimulut Jennie." Balas Jisoo cepat
" Jangan ngomongin club kalo ada om Taeyong gue takut diaduin bokap gue." Bisik Jisoo dan Jennie akhirnya paham.
" Eh itu om aku mau ngajak Jisoo makan malem diluar ya kan jis? Kita udah janjian." Jawab Jennie. Taeyong menyepitkan matanya curiga.
" Beneran? Tapi dandan kamu kok-"
" Jennie kan stylenya emang gini om selalu wah. Dia aja ke minimarket dandanannya udah kaya mau ke acara fashion week." Ucap Jisoo. Jennie menatap Jisoo sinis bisa - bisanya Jisoo ngomong kaya gitu.
" Yasudah kalau gitu om permisi dulu ya. Makasih ya Jisoo alamatnya." Pamit Taeyong.
" Iya om hati - hati yaaaa..." Bukan Jisoo tapi Jennie yang menjawab
Saat Taeyong sudah agak jauh dia balik badan dan memberi kode kepada Jisoo yang juga masih menatapnya.
" Jangan nakal baby." Ucapnya tanpa suara lalu diikuti gerakan mencium.
Jisoo pingin kabur aja sekarang
Haii - haiii semangat votenya ya🤍
Komen sebanyak - banyaknya😉