Prolog

332 29 1
                                    

Sugawara koushi, gadis pemilik surai abu-abu dengan manik hazel yang cantik. Kini tengah bermalas-malasan dikasurnya yang cukup empuk.

Sugawara bekerja disebuah toko kue milik kenalannya. Tapi saat ini ia sedang tidak bekerja karena tokonya tutup untuk sementara waktu.

Saat tengah bermanja dengan kasurnya, tiba-tiba ponsel Sugawara berdering, nama "Semii" tertera dalam panggilan ponsel Sugawara, ia pun mengangkat teleponnya.

"HALOO BEBEB SUGA KUU YANG CANTIKK" Baru saja meletakkan ponsel ditelinga ya, suara semi menggelegar dengan sangat jelas ditelinga Sugawara.

"Bicara yang kalem semi!" Tutur Sugawara

"Hehe iya mangap deh, lu kenapa sug, kok kek ga semangat idup"  Kata Semi dari seberang sana.

Semi ini teman Sugawara saat SMP, mereka berpisah saat lulus karena mereka akan memasuki SMA yang berbeda, lalu mereka bertemu kembali saat Sugawara pindah ke Tokyo.

"Lah tu tau, kamu malah bikin telinga aku mau copot nih" setelah suara semi sudah dikondisikan, Sugawara kembali meletakkan ponselnya ditelinganya

"Waduh, daripada bersedih hati mari kita ngepet sayy, kamu jaga diri yaa aku jaga lilin" gurau Semi

"Kamu aja sih yang jaga diri, lagian siang-siang gini mana ada yang ngepet sem, ppft" Sugawara membalas gurauan dari Semi itu sambil terkekeh

"Hahahah, gitu dongg jangan suram tuh muka wkwk, baiklah buat mengubah mood nyonya Sugawara hari ini ayo kita shoppingg!"

Aduh Semi, asal kau kau Sugawara sedang malas ngapa-ngapain hari ini.

"Gak bi-"

"OKE, GW OTW KE RUMAH LU" belum sempat Sugawara menyelesaikan omongannya, sudah dulu dipotong oleh Semi eita dan langsung ditutup panggilannya begitu saja oleh Semi.

Masalah uang sebenarnya Sugawara masih banyak uang ditabungannya. Tapi Sugawara emang benar-benar malas saja.

Sugawara hanya bisa menghela nafas melihat tingkah Semi yang suka seenaknya, tapi mental Sugawara sudah cukup kuat untuk itu, kalo nggak mana mungkin Sugawara masih berteman dengan Semi sampai sekarang. Dan tingkah Semi yang seperti itu justru membuat Sugawara terhibur, walau kadang bikin naik darah.

***

30 menit berlalu, akhirnya Semi eita kini sedang berada didepan pintu apartemen Sugawara.

Sugawara tinggal disebuah apartemen sederhana, tidak terlalu kecil, dan tidak terlalu besar juga.

*Tok tok tok

Semi mulai mengetuk-ketuk pintu apartemen Sugawara "PERMISI PUNTEN PAKET!"

"Sebentarr" terdengar balasan dari sang pemilik apartemen dan langsung membuka pintunya.

"Tinggal masuk aja, kan kamu tau nomor sandi pintunya semii" ucap Sugawara terheran dengan tingkah Semi, bukannya langsung masuk ia malah berteriak yang takutnya menganggu tetangga apartemen Sugawara.

Semi mulai memasuki apartemen Sugawara karena gak baik berdiri dipintu "Baik ibu Sugawaraa, maap deh hehe" balas semi sambil cengengesan.

Semi memandangi penampilan Sugawara dari atas sampai ke bawah "Rapi-rapi amat lu sug, kek bakal ada yang ngelirik lu aja"

Sugawara mengenakan kemeja berwarna putih dengan rok selutut berwarna krem, dan Sugawara tidak lupa membawa tas selempang kecilnya.

"Dih, siapa tau nanti ketemu jodoh Sem" balas Sugawara tak terima dengan perkataan semi.

Hello, Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang