Pagi hari yang cerah disebuah kantor perusahaan ternama di Tokyo. Semua pekerja disana sangat giat dan sangat bekerja keras, terutama Iwaizumi yang seorang pekerja baru disana.
"Kak Iwa, istirahat!" Panggil seseorang pada Iwaizumi yang baru saja selesai mengerjakan tugas bagiannya
"Iya otw!" Balas Iwaizumi. Ia sudah terhitung tiga hari semenjak ia mulai bekerja disini.
"Udah nungguin dari tadi?" Tanya Iwa
"Engga kok, aku juga baru selesai" balas teman kerja Iwaizumi yang lebih muda satu tahun darinya.
"Iwaizumi Hajime?" seseorang tiba-tiba datang menghentikan langkah Iwaizumi, dan dibalas ekspresi wajah yang bertanya-tanya.
"Pak bos mencarimu"
"Tapi kita kan mau istirahat." Bukan iwa yang menjawab tapi anak yang sedari tadi bersamanya.
Iwaizumi menghela nafas, fakta bahwa perusahaan tempat ia bekerja adalah perusahaan turun temurun milik keluarga Oikawa, dan parahnya Iwa baru mengetahui itu setelah ia diterima kerja disini.
"Yahaba kau duluan saja, aku akan menyusul nanti" Kata Iwa pada gadis yang bersamanya yaitu Shigeru Yahaba.
"Baiklah, hati-hati"
Iwaizumi terkekeh "aku ini bukannya mau masuk ke kandang macan yaa" lalu dibalas dengan kekehan juga dari Yahaba.
Setelah meninggalkan Yahaba, Iwa langsung menuju ke ruang kerja milik CEO muda perusahaan ini.
Sampailah Iwa didepan pintu ruangan kerja milik Oikawa Tooru.
Tok tok tok
"Masuklah" mendengar sautan dari dalam, Iwaizumi segera memasuki ruangan itu.
"Ada apa Oikawa Tooru?"
Yang ditanya hanya tersenyum lalu menyuguhi sebuah paperbag ditangannya "Bawa ini Iwa-chan, bukankah Iwa-chan suka ini?"
"Apa itu?" Tanya Iwa yang hanya memandangi paperbag tersebut.
"Soto spesial buat Iwa-chan." Ucap Oikawa sambil nyengir.
Iwaizumi menyipit ke arah paperbag yang masih terpajang di tangan Oikawa.
"Maaf Pak, saya tidak bisa menerimanya." Jawaban itu sedikit membuat Oikawa mendengus karena tidak suka cara bisa Iwaizumi yang sangat Formal.
"Kenapa?"
"Saya sudah memesan makanan di kantin kantor." Jawab iwaizumi asal yang padahal ia belum memesannya.
"Kalau begitu bawa saja dan makan sama teman-teman, Iwa-chann." Pinta Oikawa sekali lagi namun dibalas gelengan oleh Iwaizumi.
"Kalau tidak ada hal PENTING lagi yang mau disampaikan, saya izin undur diri Pak." Ucap Iwaizumi yang sengaja menekan kata 'Penting' karena ingin segera mengakhiri ini semua.
Oikawa menghela nafas "Baiklah Iwa-chan, kamu boleh pergi."
Mendengar itu wajah Iwaizumi menjadi sedikit lebih cerah dan Oikawa tentu langsung mengetahui itu, ia tampak tidak suka dengan perlaku Iwaizumi saat itu, ia lebih suka jika Iwaizumi yang bersikap ketus namun mau berada dalam sisinya.
Setelah keluar dari ruangan horor itu, Iwaizumi pun bergegas menuju kantin yang berada di lantai 2 sedangkan kantor Oikawa yang baru saja Iwaizumi datangi itu ada di lantai 3.
Iwaizumi mulai berjalan menuruni tangga, tapi ketika kakinya menyentuh anak tangga terakhir, ia terkejut dengan kehadiran seorang wanita dengan pakaian formal yang terlihat cukup ketat di hadapan Iwaizumi secara tiba-tiba.
"Oh, halo." Sapanya dengan tersenyum. Tidak, bukan senyuman ramah tapi senyum remeh.
Iwaizumi melihat malas pada wanita dihadapannya ini. Padahal ia sudah berusaha untuk tidak berurusan dengannya, bukan karena Iwaizumi takut, tapi ia malas menghadapi wanita ular sepertinya.
"Habis menemui bos kesayangan ya?"
"Bukan urusanmu." Jawab ketus Iwaizumi lalu ingin mulai beranjak pergi dari sana namun seakan tidak ingin melihat Iwaizumi tenang sedikit pun, wanita itu menggenggam pergelangan tangan Iwaizumi dengan cukup kuat guna menghentikan langkah Iwaizumi.
"Heh, jangan belagu ya. Ingat statusmu, Iwaizumi Hajime."
"Tentu akan kusimpan baik-baik perkataanmu itu, Frellia Amora-san." Balas Iwa dengan senyuman bak seorang antagonis, sambil menepis tangan Frellia yang masih menggenggam lengannya.
Iwaizumi ingin bodoamat dan akan mulai beranjak pergi dari sana lagi, namun seorang Frei yang masih ditempatnya sepertinya masih belum puas mengganggu Iwaizumi.
"Sepertinya kau sangat puas bersenang-senang dengan Oikawa-san, sampai merasa seperti sudah menjadi Istrinya saja."
"Jaga ucapanmu."
"Loh kenapa? Aku kan bicara yang seadanya. Kalau tidak ku tegur, mungkin saja kan kau bertindak lebih jauh untuk menggoda Oikawa-san."
Mendengar itu Iwaizumi kehabisan kesabaran, ia mencengkram kerah baju Frellia tapi masih dengan batas kesabarannya untuk tidak memukul wanita di hadapannya ini.
"Apa?? Sudah mulai berani pada atasanmu??"
Iwaizumi tau jika ia bertindak lebih jauh dengan memukul Frellia, ia yang akan difitnah bertindak semena-mena pada atasannya. Iwaizumi hanya ingin bekerja dengan tenang tapi kenapa tidak bisa??
"Aku selalu sadar kalau kau itu atasanku, tapi kau juga harus sadar karena kau masih berada dibawah naungan orang yang sama denganku, jadi kukira kaulah yang harus lebih memerhatikan sikapmu itu."
"Berbicara omong kosong tanpa tau kebenarannya, sepertinya itu khas dari dirimu ya." Lanjut Iwaizumi yang kemudian ia menurunkan tangannya dari kerah baju Frellia.
Kali ini Iwaizumi benar-benar beranjak pergi dari sana, meninggalkan Frellia sendirian yang masih menggerutu kesal.
"Kau pikir itu keren? Awas saja kau Iwaizumi." Ucapnya tapi tidak sampai pada telinga Iwaizumi karena ia sudah meninggalkan tempat itu.
----------------
Haii heheh..
Maaf up lama banget
Aku kena writerblock berbulan-bulan😔 (malah curhat)
Mohon dimaklumi remaja jompo yang satu ini ya kakak-kakak...
Jangan lupa dipencet tombol ⭐ <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Mr. CEO
Lãng mạnCerita tentang para Captain Squad yang menjadi CEO muda. Juga mengisahkan mereka dalam menemukan takdir cintanya. Pertemuan pertama yang berkesan dihati Kesepakatan yang terjadi untuk perlindungan diri Aksi penyelamatan yang heroik Cinta pada pendan...