Chapter 15

141 21 0
                                    

Hawa dingin rasanya menyelimuti tubuh Akaashi yang sedikit membuat dirinya merasa kaku di tempat ia berada saat ini, tepat di depannya seorang wanita paruh baya dengan rambut belang putih dan hitam.

Hanya ada suara hembusan nafas dan detikan jarum jam yang menggema di ruangan tersebut.

Wanita itu tengah sibuk membaca sebuah dokumen dan sesekali melirik ke arah Akaashi dengan tatapan tajam. Tentu saja Akaashi sangat berusaha keras untuk bersikap sewajarnya dihadapan wanita paruh baya itu.

"Akaashi Keiji." Panggil wanita itu pada Akaashi.

"Haik."

Suasana hening itu datang sekali lagi.

"Keponakan saya yang sudah dewasa itu, bukankah masih sedikit lugu?" Tanya nya tiba-tiba yang membuat Akaashi memasang ekspresi bertanya.

"Maksud nyonya, Bokuto-san?"

"Siapa lagi yang saya maksud selain dia?"

Mental Akaashi benar-benar diuji kala itu, padahal sebelum itu ia melihat wanita tersebut bersikap sangat berbeda dengan yang saat ini.

Sekitar setengah jam yang lalu Bokuto yang mengajak Akaashi ke tempat ini, lalu mengenalkannya pada wanita paruh baya tersebut yang diketahui adalah bibi Bokuto, kakak dari Ibu Bokuto. Namanya adalah Takihiro Ayane.

Ayane sendiri adalah pemilik dari salah satu toko butik terbesar di Tokyo. Oleh karena itu, Bokuto menginginkan Bibi nya untuk menjadi mentor Akaashi, dan Bokuto merasa jika Bibinya itu pasti akan takjub dengan bakat Akaashi ini.

Tepat beberapa saat yang lalu...

"Kou-kun, tumben datang kemari?? Bibi sangat rindu pada keponakan Bibi ini~" Ayane menghamburkan dirinya memeluk Bokuto.

Di sisi lain terlihat wajah Bokuto sudah berubah menjadi kemerahan "B-bibi, sudah dulu!"

Bukan apa, tapi ia merasa malu karena ada Akaashi di sampingnya saat ini. Ia tidak ingin kehilangan sifat cool nya dihadapan sang pujaan hati.

[Aelah, sejak kapan Bokbok cool coba?]

"Ekhem, Kouta ingin memperkenalkan seseorang pada Bibi." Ucap Bokuto yang membuat Ayane menghentikan aktivitasnya sebelum ini.

"Perkenalkan, saya Akaashi Keiji." Ucap Akaashi memperkenalkan diri dengan senyuman hangatnya.

Tapi bukannya dibalas dengan ramah tamah, Akaashi justru dihujani tatapan intimidasi dari Ayane.

"Apa? Kenapa? Mau apa kau?"

"Bibi! Jangan begitu, Arghase jadi merasa tidak nyaman." Ujar Bokuto.

Ayane tampak menghela nafas lalu segera mengalihkan pandangannya pada Bokuto.

"Apa ini Kou-kun? Bukannya datang menemui mama mu, kenapa malah menemui Bibi? Apa Bibi berhak untuk menilai calonmu?" Tanya Ayane yang kemudian mengalihkan pandangannya pada Akaashi kembali.

Pertanyaan itu membuat kedua muda-mudi itu gelagapan, tampaknya Bibi Bokuto telah salah paham pada mereka.

"B-bukan seperti itu! Kouta mengajak seseorang yang akan membuat bibi terpukau karena kemampuannya. Jadi bibi harus baik-baik terhadapnya yaa."

Ayane mengangkat satu alisnya keheranan melihat tingkah sang ponakannya itu "Apa keuntungannya bagiku?"

"Bibi sendiri yang akan mengetahuinya nanti." Ucap Bokuto dengan senyumannya yang memperlihatkan deretan giginya.

Hello, Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang