Chapter 5

170 27 6
                                    

Saat malam sudah cukup larut, Sugawara telah selesai bersih-bersih disebuah toko roti tempat ia bekerja, dan bersiap untuk pulang ke apartemennya.

'Shin's Bakery' Nama toko roti tersebut yang terdapat didepan tokonya.

"Suga" Panggil seorang gadis bersurai putih panjang yang ujungnya hitam.

Sugawara yang baru selesai mengenakan jaketnya menoleh pada seseorang yang memanggilnya. "Oh Kita, ada apa?"

"Ibu menyuruhku memberikan ini padamu" Seseorang bernama Kita Shinsuke itu menyerahkan bungkusan yang berisi roti isi daging kepada Sugawara.

"Eh? Gak usah repot-repot deh Kit." tolak Sugawara.

"Gak papa, ini mumpung masih hangat" Kata Kita.

Sugawara tersenyum lalu menerima bungkusan itu. "Makasih ya Kita, kalau gitu aku pamit duluan. Bilangin makasih juga sama Tante."

"Iya, hati-hati dijalan"

Sugawara berjalan keluar dan sempat melambaikan tangannya kepada Kita. Ia berjalan menuju sepedanya yang terparkir disamping toko roti itu.

Sugawara dan kita sudah berteman sejak saat Sugawara pindah ke Tokyo. Saat itu ada sesuatu hal yang terjadi, yang membuat Sugawara dan Kita berteman sampai sekarang.

Kita yang menawarkan Sugawara untuk bekerja ditoko roti milik ibunya pada saat Sugawara kesusahan mencari pekerjaan. Karena itu Sugawara menjadi cukup dekat dengan keluarga Kita.

Sugawara mengendarai sepedanya dengan cukup laju. Udara dingin menembus jaket tebal yang Sugawara kenakan.

Cklitt

Sepeda Sugawara berhenti didepan mesin minuman kaleng, ia ingin membeli sup kacang merah dimesin minuman kaleng ditepi jalan.

Sugawara duduk dibangku yang tersedia disamping mesin itu lalu menikmati sup kacang merahnya.

Suasana jalanan disitu cukup sepi, hanya bersama lampu jalanan yang menerangi jalan.

"Dasar mencari satu orang saja tidak becus!"

Terdengar suara dua orang pria dari samping tapi jarak yang cukup jauh namun masih bisa terdengar ditelinga Sugawara, sampai membuat dirinya tidak sengaja mengintip kedua orang itu.

"M- maaf bos!"

"Cepat cari dia lagi! Jangan menghadap kepadaku jika kau tidak mendapat informasi apapun."

"Baikk!" Ucap si anak buah dengan pose hormat lalu meninggalkan bosnya disana.

Sugawara tidak bisa melihat jelas orang yang sepertinya adalah seorang bos preman itu. Tapi saat Sugawara hendak menyelesaikan kegiatan mengintipnya, bos dari preman tadi menoleh tapi bukan melihat pada Sugawara. Dan Sugawara bisa melihat dengan jelas wajah orang itu.

Sugawara terkejut bukan main, karena ia sangat mengenali wajah orang itu. Sugawara cukup panik dan ingin langsung pergi dari sana, tapi suara langkah kaki orang itu sepertinya berjalan mendekat ke arahnya.

"Apa yang dia lakukan disini??"

Tanpa pikir panjang Sugawara menutupi wajahnya dengan tudung jaket yang ia kenakan.

Orang tadi berhenti didepan mesin minuman kaleng tepat disamping Sugawara dan sepertinya dia hanya ingin membeli minuman kaleng saja.

Sugawara sedikit bernafas lega karena ternyata ia tidak ketahuan, dan Sugawara harus tetap membuat dirinya tenang jangan sampai membuat curiga orang itu.

Namun bukannya pergi dari dari sana, orang itu malah duduk disamping Sugawara sambil menikmati minumannya dan juga merokok.

Sugawara yang sedari tadi menunduk sambil memegangi kaleng sup nya sangat menahan diri untuk tetap tenang. "Sial. bagaimana ini??"

Hello, Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang