001

1.5K 69 2
                                    

BAGIAN SATU.

BAGIAN SATU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

"Arga kamu pulang kemana hari ini?" tanya Alea yang sedang bermain ayunan gantung yang di buatkan oleh almarhum papah nya dulu, yang terletak di taman belakang rumah sederhana gadis itu.

Arga mengedikan bahu acuh. "Gue ada urusan nanti malem."

Alea memicing mata curiga. "Kamu mau balap balap liar itu lagi ya? Engga ada faedah nya ngapain juga sih mau ikutan."

"Menurut lo, tapi menurut gue itu berfaedah."

Berfaedah buat hilangin stres gue.

"Aku jadi penasaran, boleh ikut -"

"Enggak." Tukas Arga tajam.

"Aku belum selesai ngomong nya Arga! Aku juga penasaran sama dunia kamu."

"Kenapa lo penasaran sama dunia gue?"

"Karena kamu sahabat aku lah! Salah emang nya? Kamu aja udah tau semua tentang dunia aku bahkan perihal sekecil semut aku juga kamu udah tau Arga." ucap Alea.

"Sahabat enggak berhak tau dunia gue."

Alea merotasi mata malas. "Pelit banget sih."

"Udah mau magrib masuk sana, gue sekalian mau pamit pulang sama ibu." Arga menarik tangan Alea menyuruh gadis itu berhenti bermain ayunan.

"Oke ayo masuk!"

Alea masuk ke dalam rumah mencari-cari keberadaan ibu ternyata sedang mendekor kue pesanan customer di dapur belakang, toko kue ibu Alea ada di depan sedangkan rumah mereka berada dibelakang toko kue milik ibu nya.

"Kenapa sayang?" Anindia beralih fokus sebentar.

"Arga mau pamit pulang bu, udah malem." ucap Alea.

Anindia mengangguk. "Maaf ya Arga tangan ibu kotor banget nih kena cream kue, kamu pulang nya hati hati ya udah malem gini jalanan depan suka sepi banget, inget jangan ngebut."

Alea meledek Arga. "Kalo enggak ngebut bukan Arga namanya Bu."

Arga meraup wajah Alea. "Sok tau, kalo ibu yang nyuruh gue dengerin."

"Ihh kok kamu pilih kasih?" Wajah gadis itu cemberut lucu, Anindia hanya menggeleng kepala tidak heran akan keributan mereka berdua.

"Arga pamit pulang ya Bu, semangat dekor kue nya simpan baik baik nanti di makan Alea." Setelah itu Arga langsung kabur keluar.

Alea melototkan mata gadis itu berlari siap menerkam kepala Arga hidup hidup.

"Jangan lari-lari Alea sayang!" Peringat Anindia.

Setibanya di depan rumah Alea menatap Arga sengit. "Emang nya kamu pikir aku tikus apa suka curi kue diem diem hah?"

"Bawel, gue mau pulang." Gemas Arga menyentil dahi Alea.

ARGANTA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang