PROLOG.

3K 120 2
                                    

16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16.30

"ARGA TUNGGUIN AKU!" Alea berlari mengejar langkah kaki besar cowok yang sengaja tidak mendengar panggilan nya sedari tadi, Arga memang menyebalkan.

"Aku mau pulang bareng kamu hehe." Cengir gadis itu menatap Arga penuh permohonan.

"Kenapa enggak pulang bareng cowok kesayangan lo?" Sarkas Arga.

"Kak Marvel kenal aku aja enggak, gimana mau pulang bareng? Masi dalam tahap mendekati belum official, yang ada dia takut aku kejar minta anterin pulang."

"Lo kira gue gak takut di kejar minta anterin pulang?"

Alea melayangkan tatapan sinis. "Kamu kan temen aku, masa sih masih takut? Emang nya aku monster."

"Terus?" Alis Arganta menekuk tajam.

"Kamu mau aku semaleman sendiri di sekolah yang serem ini? Kalo ada hantu hantu jahat yang mengerubungi aku gimana?"

"Urusan sama gue apa?"

Alea menjatuhkan bibir sebal. "Sumpah ya ngobrol sama kamu tuh kaya ngobrol sama tembok! Nguras tenaga emosi jiwa dan raga!"

"Ngerepotin terus." Arga menarik tangan Alea cukup kasar agar gadis itu mengikuti langkah kaki menuju parkiran sekolah, senyuman tersungging di bibir Alea.

"Nah gitu dong! Sayang Argaaaaaaaaaaa."

Hari ini terasa sangat menyenangkan untuk Alea, karena mendapatkan sedikit interaksi dengan seseorang yang ia kagumi sejak lama.

Pagi tadi Alea terlambat datang ke sekolah karena angkot yang biasa ia naiki jebol karena kelebihan penumpang? Salah abang angkot nya! Terlalu maruk menerima penumpang, sudah tau angkot tua tidak bisa menerima muatan besar masih saja di terima kan Alea jadi terlambat!

Eits eits eits tapi karena keterlambatan itu Alea bisa bertemu dengan kak Marvel, karena hari ini Marvel menjaga gerbang depan. Alhasil Alea bisa melihat Marvel dari jarak dekat, selama ini hanya dari kejauhan saja.

Alea mau pingsan di tempat karena ketampanan seorang Marvel Sanggala, meskipun interaksi dia dan kak Marvel sebatas ketua OSIS yang menghukum siswi tetapi Alea senang.

Begini percakapan mereka tadi pagi...

"Kenapa terlambat?"

ASTAGA SUARA LEMBUT KAK MARVEL MASUK KE GENDANG TELINGA AKU.

Alea menunduk. "Maaf kak angkot nya jebrot, eh jebol." Aduh Alea bego kalau sudah salting.

"Jadi aku jalan kaki dari simpang sebelum lampu merah sampai ke sekolah, capek banget kak kaki aku mau patah seribu rasa nya. Tapi aku gapapa! kuat kok, makanya telat deh." Allea berusaha menjelaskan panjang lebar agar dirinya tidak di cap buruk oleh Marvel karena kurang disiplin tidak mematuhi aturan yang sudah Marvel tetapkan sebagai ketua OSIS.

"Oke."

Marvel beralih bertanya pada murid terlambat yang lain, ya Tuhan hati Alea full tergores karena dingin nya sikap Marvel Sanggala.

Huft tetapi tidak apa apa! Namanya juga awalan pasti sulit, kita liat akhirnya nanti!

"Kalian semua tetap mendapat hukuman untuk nama yang baru pertama di daftar terlambat hukuman kalian membersihan sampah lapangan rumput."

"Alea Natazharies."

HUAAA NAMA AKU DI SEBUT KAK MARVEL.

Pipi gadis itu memerah salting sendiri nama nya di sebut oleh crush tercinta.

"Nama yang saya sebutkan tadi membersihkan sampah di lapangan rumput, dan untuk nama yang sudah sering terdaftar di buku terlambat kalian juga membersihkan sampah di lapangan rumput dan membersihkan toilet atas dan bawah, sekian tidak ada bantahan." ucap Marvel tegas lalu pergi begitu saja, memberikan perintah anak Osis lain nya menjaga anak anak yang menjalankan hukuman.

"Agak nyebelin tapi gapapa tetep ganteng."

Flashback off!

"Gila lo?" Arganta menyentil tangan Alea, gadis di samping nya itu dari tadi senyum senyum sendiri, ngeri kemasukan setan jin iblis kan?

Alea menatap Arganta sengit cowok itu menggangu lamunan bahagia diri nya saja. "Apa sih aku lagi bahagia ini kamu jangan menggangu."

"Gue ga ganggu, lo gangguin kehidupan gue."

"Oh kamu merasa aku ganggu kehidupan kamu kah? apakah aku perlu menjauhi diri mu ini wahai tuan Arganta Erlangga?"

Arganta berdecak. "Cewek gila."

"Argaaa akuu belum makan." Alea menatap Arganta seperti anak kucing jalanan yang sedang kelaparan tidak di beri makan satu tahun.

Arganta menatap Alea datar menekuk alis lagi. "Urusan sama gue?"

Alea menggeleng memberikan senyuman menyedihkan, gadis itu membuang wajah menatap jendela mobil jalanan sore ini sangat sejuk Alea suka langit menuju senja, indah sekali.

"Iya beli makanan jangan ngambek."

Alea tersenyum lalu menatap Arganta lagi.

"Sayangg Argaaaaaaaaaa."

•••••

@mamaw🦋

Alea Natazharies🌬️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alea Natazharies🌬️

""Terkadang ketika aku menutup mata, aku tidak bisa melihat."

ARGANTA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang