049

183 25 15
                                    

"Ada beberapa hal yang tidak dapat ku ubah meski aku berusaha keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada beberapa hal yang tidak dapat ku ubah meski aku berusaha keras.
Memang sudah seharusnya berhenti jangan di paksa terus berjalan."

© Arganta

•••••


"Arga dimana?" Kata pertama yang terucap dari mulut Aruna usai keluar dari ruangan Biantara. Perempuan itu menatap gugup ke arah Abian.

Marvel buang muka, malas meladeni.

Abian menggelengkan kepala kecil. "Arga udah saya kasih informasi yang sebenarnya, nggak ada kebohongan disini. Mungkin dia belum siap ketemu anda."

Aruna meneguk ludah kasar. "Kalau begitu tolong beri tahu saya alamat dimana Arga tinggal. Saya perlu tahu keberadaan anak saya, harus bertemu sekarang."

Marvel refleks menoleh. "Mau ngapain?"

"Ada banyak hal yang harus saya selesaikan. Anak saya sudah menanggung beban berat selama belasan tahun... dan penyebabnya saya sendiri..." Ujar Aruna menunduk.

"Bisa tau diri juga," Sahut Marvel melirih kecil, bahkan enggan menatap.

Abian berpikir panjang demi kebaikan keluarga mereka, mungkin dengan bertemunya Arga dan Aruna bisa merubah sedikit permasalahan rumit ini.

"Arga tinggal di apartemen Green Place, Jalan Martapura lantai 5 nomer 110 J."

"Kalo dia nggak ada disana bearti ada dirumah Alea."

Abian memberikan alamat secara lengkap tanpa takut, ia sudah siap menanggung resiko Arga menghajarnya habis-habisan. Karena tindakan ini menjadi jalan satu-satunya milik Abian.

Selesai menyimpan semua alamat yang Abian berikan Aruna langsung beranjak pergi meninggalkan rumah sakit.

"Kenapa lo kasih alamat Arga?" tanya Marvel.

"Udah waktunya Arga berdamai sama keadaan, nyokap dia udah ada disini. Nggak mungkin kan keluarga kita hidup dengan permasalahan yang nggak ada ujung nya?"

"Orang yang kalian bilang menjadi masalah utama udah ada disini, sekarang biarin dia tanggung jawab buat beresin semua. Jangan kasih makan ego terus, kasih sedikit ruang untuk memaafkan."

Menjadi penengah diantara banyaknya rasa emosional orang-orang juga ada capeknya. Abian rela menyamping kan ego demi memikirkan kondisi keluarga nya.

"Lo," Abian menunjuk Marvel. "Stop ganggu Alea, kehidupan Arga makin rumit karena tingkah gila lo, udah jelas Alea milih Arga. Lo seharusnya sadar lebih awal Vel, sikap lo itu cuma ngebuat Alea muak."

Marvel bersedekap dada. "Mereka bukan urusan gue lagi." Ketusnya lalu pergi meninggalkan Abian.

"Segila apa pun cara gue buat dapetin Alea balik, rasanya percuma. Sama aja ngehabisin banyak waktu buat hal bodoh."

ARGANTA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang