025

747 38 3
                                    

BAGIAN DUA PULUH LIMA.

BAGIAN DUA PULUH LIMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★彡🧸♡˚🍪。⋆౨ৎ

Marvel meringis perih ia meraba area sekitar wajah yang terluka dan memar biru-biru. "Arsenio sialan." Akibat ulah Arsenio kini luka di wajah nya tidak jadi sembuh, malah semakin bertambah.

Pintu kamar Marvel terbuka, Kanaya datang sembari tersenyum kecil. "Mau ke rumah sakit? Mamah takut kamu kenapa-kenapa." Lirih nya khawatir.

"Resiko nya gede Mah, Marvel gak mau papah nyakitin kita lagi dan terutama mamah yang selalu jadi pelampiasan papah."

Kanaya menghembus napas kasar. "Papah lagi di kantor atau gak mamah bisa panggil dokter buat ke rumah sekarang?" Ia benar-benar khawatir dengan kondisi anak nya.

Marvel menggelengkan kepala menolak. "Mata-mata papah banyak, Marvel udah gak terlalu rasain sakit kok mah. Jangan khawatir anak cowok mamah kuat!"

Kanaya menahan air mata agar tidak tumpah membasahi pipi. "Mamah kompres lagi nanti biar gak infeksi, kamu lanjut istirahat aja ya."

"Bibi lagi masak untuk makan siang nanti mamah anterin ke kamar, pokok nya Marvel gak boleh banyak gerak dulu."

Marvel mengangguk patuh paham akan kekhawatiran mamah nya.

Kanaya keluar dari kamar Marvel memberi waktu sang anak beristirahat.

"Gue benci keadaan dimana mamah gak ngerasain bahagia setitik pun."

"Biantara Nanggala."

Benar, Biantara Nanggala adalah manusia pertama yang ingin Marvel musnahkan dari permukaan bumi. Tidak perduli jika status pria itu adalah papah nya, bahkan pada kenyataan Biantara tidak memperlakukan Marvel layak nya seorang anak.

Terlalu banyak memendam dendam dalam hati nya membuat Marvel menghalalkan segala cara demi kebahagiaan, terutama untuk mamah nya.

Bayangkan saja pulang ke rumah dengan keadaan bonyok habis di hajar Arsenio tanpa tau penyebab Marvel semakin di salah kan dengan papah nya.

"Di cap sebagai anak berandal."

"Anak tidak tahu diri."

"Kamu kira bakalan keren muka bonyok kaya gitu Marvel? Mau ikut-ikutan seperti Arga?!"

"Kamu tugas nya berperan jadi anak yang baik! Anak pintar! Ketua osis kebanggaan! Unggul olimpiade! Juara umum! Dan tidak bermasalah dengan siapa pun Marvel!" Teriak Biantara emosi dengan urat leher yang tegang.

"Tapi semakin hari saya lihat kamu makin gak beraturan ya, atau kamu sengaja ingin menantang saya supaya beri hukuman terus? Udah gak sayang dengan mamah kamu?"

"Udah benci sama mamah kamu karena sadar dia gak berguna dalam kehidupan? Baru sadar juga kalau sebenarnya saya pengaruh besar dalam kehidupan kamu?"

ARGANTA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang