016

682 47 1
                                    

BAGIAN ENAM BELAS.

BAGIAN ENAM BELAS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🤍🖤🧚

HAPPY READING.

•••••

Pulang sekolah kali ini Alea tidak bersama Arga gadis itu meninggalkan sekolah lebih cepat, Alea berjalan kaki menelusuri tepi jalanan raya tidak perduli dengan jarak rumah yang jauh.

Hati Alea mendung seperti cuaca sore ini, pikiran nya di penuhi oleh Arga secara terus-menerus. Mata Alea kosong berjalan lurus tidak perduli kaki yang sakit karena berjalan jauh.

"Lo pergi jauh dari kehidupan gue Alea."

"Lo pergi jauh dari kehidupan gue Alea."

"Lo pergi jauh dari kehidupan gue Alea."

Air mata Alea kembali lolos membasahi pipi, kenapa Arga sangat jahat? Alea siap mendengar masalah Arga, apakah harus dengan cara Alea menjauh yang Arga ingin kan?

"Udah bosen kali Arga temenan sama aku."

"Atau Arga punya pacar? Makanya tiba-tiba minta aku jauh dari dia?" Alea menghembus napas kasar.

"Arga engga mungkin jahat, dia pasti cerita sama aku kalau punya pacar tapi selama ini dia gak pernah deket sama cewek."

"Kak Marvel bonyok banget tadi ..." Alea melirih. "Arga gak mungkin rela habisin energi buat berantem sama kak Marvel kalau masalah nya kecil, pasti ada masalah lain bukan cuma sekedar melanggar peraturan atau masalah aku kemarin."

"Arga marah banget," Alea menunduk ia menendang bebatuan kecil. "Aku engga tau masalah Arga sama kak Marvel, apa aku terlalu nyudutin Arga tadi?"

Alea memukul kepala nya. "Alea bodoh banget sih Arga lagi emosi malah to the point belain kak Marvel, tapi aku engga tega liat kak Marvel luka parah karna berantem sama Arga."

"Ihh gak tau pusing!" Alea mengacak rambut kasar, ia melangkah lebar agar cepat sampai ke rumah lalu bercerita pada Anindia, ibu nya.

Arga sakit hati Alea karena kamu berpihak pada Marvel, kenapa kamu tidak berpihak kepada Arga juga? Sayang sekali bibir Arga terlalu kelu menceritakan segala hal yang ia rasakan, cowok itu lebih memilih memendam.

Berada di posisi Alea juga bingung, tanpa sebab Arga meminta Alea pergi jauh dari kehidupan nya secara tiba-tiba? Sikap Arga hanya berhasil membuat tanda tanya (?) Dalam pikiran Alea, tidak ada kepastian.

ARGANTA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang