039

365 33 19
                                    

Waw~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waw~

Hai kembali lagi✋

Happy reading ❤️

Menikmati waktu lebih banyak sendiri akhir-akhir ini membuat Alea tidak semangat, ia menyadari Arga menjaga jarak kepadanya. Tidak mau di ganggu, sikap judes, ketus dan tatapan tajam Alea rasakan.

Terasa sangat canggung dan asing.

"Alea kenapa sayang?" Anindia menyadari wajah kusut sang anak kali ini sedikit berbeda.

"Alea lagi nggak enak badan?"

"Alea lagi halangan bu, bawaan nya lemes terus. Sama lagi kepikiran Arga..." Lirihnya.

"Kenapa Arga? Ah iya, ibu baru sadar Arga jarang ke rumah belakang ini, ada apa? Alea boleh cerita ke ibu."

"Alea sadar sama kesalahan yang ngebuat Arga menjauh, tapi Alea pusing gimana cara jelasinnya. Entah nanti penjelasan Alea basi didengar." Sungguh frustasi.

Anindia mengusap lembut punggung Alea. "Nggak ada penjelasan yang terdengar basi selagi itu kebenaran untuk kenyataan, Arga lebih tersiksa kalau terus berperang dengan pikiran buruk dia tentang kamu tanpa ada penjelasan dari sisi mana pun."

"Ego Arga yang menang, Alea mau Arga selamanya diem terus? Dan kalian yang awalnya deket banget jadi menjauh?"

Anindia tersenyum kecil atas drama anak remaja ini, sebuah kesalahpahaman kecil berakhir menjadi masalah besar karena ego tinggi yang menghambat perbaikan.

"Jelasin semua kebenaran ke Arga, kalo Alea diem terus sampai kapan pun Arga bakalan terus berpikir kalau apa yang dia pikirkan tentang kamu itu benar nyatanya selama ini, mau kaya gitu?"

"Nggak mau, tapi rasanya canggung banget. Alea takut buat ngobrol ke Arga nya."

"Alea yakin dulu sama diri sendiri kalau kesalahan yang terjadi cuman salah paham, dan pemikiran Arga tentang Alea itu salah. Tapi kalo penjelasan kamu bohong, dan cuma mau mastiin Arga untuk selalu baik ke Alea, sama aja Alea nyakitin Arga dua kali, manusia juga bisa cape dengan rasa kecewa." Tatapan teduh Anindia selalu menenangkan gundah gulana hati Alea.

Penjelasan lembut dan terarah itu selalu Alea butuhkan dari sosok ibu nya, bagaikan kapal tanpa nahkoda kehidupan Alea tanpa Anindia akan hilang arah.

"Cuma salah paham bu, tapi salah Alea juga. Oke, aku bakal jelasin semuanya, entah Arga mau dengar atau nggak setelah itu, bukan urusan Alea lagi kah?"

ARGANTA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang