Prolog

281 33 2
                                    

WARNING ⚠️ 18+ dan 21+

Cerita ini terdapat sebuah adegan kekerasan berdarah-darah, umpatan, dan lain-lain. NO PORNOGRAFI!

SISTEM BERANTAI adalah sebuah cerita fiksi yang ditulis berdasarkan imajinasi author.

Jika ada yang tidak menyukai, silakan keluar dari sekarang sebelum kalian benar-benar tidak bisa keluar dari sini.

—SISTEM BERANTAI—

Anak bodoh adalah julukan yang selalu diberikan kepada seorang laki-laki bernama Shailendra Rafardhan Sagitarius. Aksinya menjadi seorang pelajar sangat begitu buruk di mata sekolah. Pasalnya, Shailendra kerap kali melakukan tauran, bolos, merokok, dan mabuk-mabukan. Ia melakukan itu sebagai bentuk kekecewaannya pada orang tuanya yang selalu membanding-bandingkannya dengan kembarannya, Halendra Ardhan Sagitarius.

Bagi kedua orang tuanya, Halendra tak pernah ada cacat sedikit pun. Ia selalu mengagung-agungkan nama Halendra pada orang-orang. Berbeda dengan Shailendra yang tak pernah benar di mata orang tuanya. Seperti sekarang ini, mereka begitu kecewa melihat nilai-nilai yang diperoleh oleh Shailendra.

“Dasar manusia bodoh! Kamu itu bisanya apa sebagai manusia?! Kalau punya otak itu digunain. Contoh kakak kamu, dia selalu mendapatkan nilai sempurna!” hardik Rafa, sang ayah.

“Malu Mama punya anak kayak kamu, Endra. Kalau tahu kamu akan jadi anak bodoh seperti ini, lebih baik kakak kamu tidak memiliki kembaran seperti kamu. Kalian begitu bertolak belakang!” cerca Melani yang begitu menyulutkan kekecewaannya.

“Udah, ngomelnya? Udah?!” tanya Shailendra. Napasnya begitu tak beraturan, menahan emosi yang begitu menyesakan. “Shailendra juga nggak milih buat dilahirin, Ma! Shailendra kayak gini karena Mama sama Papa. Sekali aja, Ma, Pa, kalian dukung Endra agar bisa lebih baik. Bukannya malah nuntut Endra supaya bisa sama persis kayak Andra!”

“Setidaknya kamu contoh kakak kamu. Dia nggak pernah tauran, merokok, apalagi mabuk-mabukan. Tapi, kamu? Lihat diri kamu, Endra! Kamu itu urakan!” bentak Rafa. “Papa udah putusin, kalau kelas 12 ini kamu akan Papa pindahkan ke Geneva Memorial School.”

“Enggak bisa gitu dong, Pa! GMS itu sekolah pembuangan,” sela Shailendra tidak terima.

“Justru sekolah itu cocok buat kamu,” jawab Rafa tak ingin ada bantahan. “Papa akan urus berkas-berkas pemindahan kamu. Dan kamu harus siap-siap.”

Setelah mengetakan itu, Rafa dan Melani gegas pergi meninggalkan Shailendra yang tengah meraung kesal. Shailendra benar-benar tak terima dengan keputusan sebelah pihak itu. Ini begitu tidak adil untuk dirinya.

“Ndra,” panggil Halendra.

Shailendra menoleh. “Puas lo sekarang, hah?!”

“Ndra, gue—”

“Gue nggak mau dengerin satu kata patahpun dari mulut sialan lo itu!” potong Shailendra dengan cepat. “Selamat, lo berhasil nyingkirin gue!” ucapnya dan langsung berlalu pergi.

Babak pertama di mulai. Shailendra akan mengarungi kehidupan barunya di sekolah pembuangan. Andai ia bisa bertukar peran, mungkin ia yang akan menjebloskan Halendra untuk masuk ke Geneva Memorial School.

Thanks For Reading!

Tinggalkan kesan pertama kalian di sini!

SISTEM BERANTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang