10. Kode Perintah

103 16 0
                                    

Hallo, apa kabar?

Aku bakal lanjutin cerita ini lagi, ya. Maaf sudah lama menunggu.

Sebelum lanjut, tolong tinggalkan bintang dan komentarnya⭐📝

Follow akun author untuk mendapatkan notif cerita SISTEM BERANTAI Ocha_Amsy16

Happy Reading!

Busur panah yang melesit dengan cepat hampir saja merenggut sebuah nyawa jika saja tidak buru-buru untuk lari menghindar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Busur panah yang melesit dengan cepat hampir saja merenggut sebuah nyawa jika saja tidak buru-buru untuk lari menghindar. Mereka kini sedang diintai. Nyawanya tidak aman. Bisa saja hitungan detik mereka mati tanpa aba-aba. Mulai detik ini, masing-masing dari mereka harus mempersiapkan diri untuk menyelamatkan nyawa masing-masing. Mereka tidak bisa bergerak gegabah. Setiap langkah yang mereka ambil harus penuh perhitungan.

“Su-sumpah, tadi bikin nyawa gue setengah melayang,” kata Bon-bon dengan bibir gemetar. Ia masih sangat syok. Beruntung ia masih bisa selamat.

“Gue nggak habis pikir, dikira kita hewan targetan apa sampe mau di panah? Kita manusia coy, manusia!” seru Gionino menggebu-gebu.

“Ya, kita memang manusia, tapi kita manusia targetan, Gionino!” Suara lantang milik Aileen langsung membuat mereka semua menoleh ke arahnya. Wajah cewek itu masih terlihat tenang, tapi ketenangannya terlihat mematikan. “Kita udah mengabaikan peringatan. Jadi, apa perlu misi ini tetap dilanjutkan?”

Hening menguasai suasana. Pertanyaan Aileen mampu membuat hati dan pikiran berperang. Jika mereka tetap kekeh melanjutkan misi ini, maka nyawa yang akan jadi taruhan. Namun, mereka sendiri dilanda penasaran mengenai dalang dibalik kematian David sendiri. Semua ini penuh misteri dan tanda tanya. Mereka harus memecahkan kepingan puzel yang sulit mereka kumpulkan. Baru sekali mereka mengambil langkah, tapi justru mereka harus mendapatkan sebuah kejutan misteri yang membuat setengah nyawa mereka hampir melayang.

Mereka bisa saja abai dan memilih memikirkan nasib mereka sendiri. Namun, ini soal manusiawi. Salah satu teman mereka meninggal tanpa sebuah keadilan. Kasus kematiannya saja kini di tutup rapat. Semuanya bungkam, tak mau berkomentar mengenai meninggalnya David. Bahkan, pihak polisi pun patut untuk dipertanyakan tentang tugasnya. Apa mereka di suap? Zaman sekarang, uang bisa membeli segalanya. Termasuk hukum.

“Kita lanjutin misi ini,” ucap Shailendra mantap. Bon-bon menoleh, matanya sudah berkaca-kaca. Ia terharu dengan kepedulian Shailendra pada kasus temannya.

“Lo yakin? Nyawa lo sendiri yang jadi taruhannya,” tanya Zhafer memastikan.

Shailendra mengangguk. “Gue yakin 100%. Karena gue sendiri penasaran dibalik sistem yang sudah sekolah ini buat.”

“Gue juga milih lanjut! Gue nggak akan mundur sama sekali,” sahut Bon-bon pantang menyerah.

“Emmm, gue ....” Gionino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia masih dilanda bingung sekaligus takut. “Gimana, ya? Gue ngikutin suara terbanyak aja deh.”

SISTEM BERANTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang