Cerita ini tidak bermaksud untuk menyindir siapapun.
Maaf bila ada kesalahan dalam penulisan,Cerita ini murni dari imajinasiku sendiri.
Sebelum membaca,boleh untuk follow akun ini agar dapat notif disaat Aku buat cerita baru lagi.
Tolong jangan tulis kembali cerita ini!
Selamat membaca^^
~~oOo~~
"Hanan pulang." sahut Hanan sembari melihat Rumah nya yang tampak kosong itu.
Ia tidak peduli mau Rumah Kosong apa Ramai, yang penting dirinya bisa beristirahat di kamar nya dengan damai, saat Hanan ingin menaik Anak tangga Ia tidak sengaja berpas-pas an dengan Mamah.
"Mah, Ayah dimana?" tanya Hanan, Mamah berhenti sejenak untuk menjawab pertanyaan Hanan.
"Keluar Kota untuk beberapa Hari kedepan, tumben Kamu nanya Ayah, Biasanya gasuka ada Ayah?" celetuk Mamah tanpa melirik Hanan sedikit pun.
"Gapapa, Hanan salah ya nanya gitu doang?"
"Menurutmu? Sudahlah Buang-buang waktu saja." Mamah kembali menuruni Anak tangga, Hanan berdecak kesal sambil menatap sinis punggung Mamah.
Hanan pun masuk ke dalam kamar nya untuk istirahat.
~~oOo~~
"Mah, Hanan udah pulang?" tanya Angkasa saat melihat Sang Mamah yang mulai memasuki kamar nya dengan sebuah nampan di tangannya.
Mamah menaruh nampan tersebut di Meja lalu duduk di ujung kasur Angkasa, Mamah mengelus surai coklat Anaknya.
"Bahas Hanan terus, gak bosan nak?" Angkasa menggeleng kecil.
"Angkasa anak pertama di keluarga ini, jadi Angkasa ada hak untuk menanyai keadaan Hanan kan?"
Mamah terdiam, benar. Setiap Kakak pasti akan menanyakan keadaan Adiknya sebagai rasa kasih sayangnya.
"Sudah, kita makan dulu ya sekarang. Setelah itu nanti kamu minum obat ya." Mamah membantu Angkasa untuk duduk di kasurnya.
"Gimana, masakan mamah enak?" tanya Mamah tersenyum simpul, Angkasa mengangguk.
"Enak! Angkasa paling suka dengan masakan mamah, paling the best deh pokoknya." Mamah tertawa kecil melihat cara berbicara Angkasa yang seperti Anak kecil yang sedang berbahagia.
Walaupun Anak sudah mulai Tua atau sudah Remaja, mau bagaimanapun Orang Tua akan memandang Anak nya seperti Anak kecil.
"Habis minum obat, kamu langsung tidur ya nak ...." peringat Mamah sembari membereskan bekas makan Angkasa.
"Iya mah, makasih ya makanannya." Angkasa menampilkan senyumannya, Mamah sangat senang dengan perilaku Angkasa yang sopan dan lembut kepada dirinya.
Hari mulai menjelang malam, Angkasa sudah terbangun dari tidurnya Ia langsung turun kebawah untuk menemani Mamah yang sedang memasak makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Brother✔️ (Revisi)
Fanfiction"Kak Angkasa terus, Hanannya kapan mah?" "Dek..kamu nggak boleh kayak begitu sama Kakak Kamu..." 0:35 ━❍──────── 4:39 "Lo perebut semuanya, Gue benci Lo!" "Maaf, Kakak nggak bermaksud..." Ini adalah kisah Lelaki yang membenci k...