26. Ending

831 29 5
                                    

Cerita ini tidak bermaksud untuk menyindir siapapun.

Maaf bila ada kesalahan dalam penulisan,Cerita ini murni dari imajinasiku sendiri.

Sebelum membaca,boleh untuk follow akun ini agar dapat notif disaat Aku buat cerita baru lagi.

Tolong jangan tulis kembali cerita ini!

Selamat membaca^^





~~oOo~~


Kalo membaca Eps ini disarankan sambil mendengar lagu Kamu dan Kenangan by Maudy Ayunda🤫🤫🤫



"Tenang Kak, Hanan pasti akan baik-baik saja kok...." Chris berusaha menyemangati Angkasa yang sedari tadi hanya menangis di depan Ruangan ICU.

"Tapi kenapa harus Dia, ini semua salah Ku sampai Mamah dan Ayah nekat menusuk Anaknya sendiri." balas Angkasa dengan isakan kecilnya.

"Sayang, maafin Mamah!" Mamah datang dengan Air Mata yang terus menurun, ia takut Angkasa membenci Dirinya.

"Angkasa udah maafin Mamah, tapi Mamah dan Ayah kenapa setega itu?" tanya Angkasa sangat kecewa, Mamah dan Ayah yang mendengar isakan dari Sang Anak semakin merasa bersalah.

"M-mamah terbawa Emosi Nak....maafin Mamah dan Ayah...." ucap Mamah penuh berharap kepada Anaknya.

Pintu terbuka ICU terbuka, Dokter keluar lalu membuka Maskernya.

"Pasien tidak merespons dan Saya pun sudah memberi obat agar Sadar, tetapi Ia tetap tidak merespons sama sekali, Pasien dinyatakan Koma."

Angkasa berdiri lalu bertanya kepada Dokter. "Tetapi Dia baik-baik saja kan Dok?"

"Ya, Dia Baik-baik saja. Beruntung Pasien dibawa tepat waktu, Jika tidak ini akan membuat nyawanya berbahaya." jelas Dokter, Angkasa menghela napasnya lega, tidak apa Koma yang penting Hanan baik-baik saja.

"Jika ingin menjenguk Pasien diharapkan Satu persatu masuknya dan jangan lupa untuk mencuci tangan serta memakai Masker."

"Baiklah, terimakasih Dokter."

Dokter pun pergi, Mamah mengelus Bahu Angkasa.

"Kamu duluan Nak."

Angkasa membalasnya dengan anggukan Kecil, ia tidak lupa untuk mencuci tangan dan juga memakai masker.

"Halo Adek..." Angkasa duduk di sebelah ranjang Pasien, Ia menggenggam tangan Hanan yang terasa dingin.

"Sepertinya Kamu butuh istirahat yaa sampai Koma begini...." tambah Angkasa tersenyum kecil.

"Kakak akan menunggu Mu sampai bangun nanti, jangan lama-lama ya..." Angkasa memeluk tubuh Hanan.

Setelah itu Angkasa keluar dari Ruangan ICU, Mamah langsung memeluk tubuh Angkasa yang mulai melemas.

"Maafin Mamah Nak...." Mamah terus saja mengatakan Kata-kata Maaf, Angkasa merasa tidak enak mendengarnya.

"Mamah tidak usah minta Maaf, ini semua sudah menjadi takdir Tuhan."

Best Brother✔️ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang