" Tidak ada perjalanan yang sia-sia "
━━━━━
" Selamat kepada Aaria Omarosa Jantaka... "
" ... "
" Selamat kepada Jalila Manggala... "
" ... "
" Selamat kepada Jenar Biantara... "
" ... "
" Selamat kepada Lady Olesia Kantata... "
" ... "
" Selamat kepada Rome Williams Sumardji... "
" ... "
━━━━━
Beberapa waktu sebelumnya...
Setelah pengumuman yang sudah terjadi satu bulan yang lalu, saat ini kelas dua belas yang terpilih, sedang dalam proses pengisian data pokok, untuk menetapkan UKT serta untuk pengisian data diri untuk pihak kampus sendiri. Perjalanan mereka terkesan cepat, tetapi tentu saja memberikan sebuah rasa yang istimewa serta mendebarkan bagi mereka semua.
Seperti kelima sahabat, yang saat ini tengah dengan pusing mengisi data pokok mereka. Walaupun pada kenyataannya, mereka tidak perlu mengisi banyak hal, karena mereka memilih UKT tertinggi. Aaria yang memang diterima dengan jurusan yang dia pilih tentu saja, mau tidak mau orang tuanya harus tetap membiayai sampai akhir seperti janji mereka.
Walaupun demikian, mami dari Jalila tetap membuka tangan selebar-lebarnya untuk Aaria, jika dia meminta pertolongannya untuk menghidupi selama berkuliah. Tentu saja, tidak ada yang masalah, karena memang hubungan mereka sangat erat sekali. Pada awalnya, Aaria ingin mengisi dari awal sampai akhir terkait penetapan UKT.
Tetapi sadar setelah Lady berkata, " Lo mau nipu juga gak bakal bisa Ria! Kita semua gak punya rumah yang cocok buat difoto dan dijadikan bukti palsu kalau hidup mu serba kekurangan. Kita gak mungkin juga foto rumah orang sembarangan, jadi daripada susah-susah, lebih baik langsung milih yang paling timggi aja. "
Dan oleh karena itu, mau tidak mau Aaria harus memilih yang paling tinggi. Yang walaupun, sebenarnya tidak masalah juga karena pihak kakek neneknya dari sang mama dan papa juga bisa mencukupi segala kebutuhannya itu. Tetapi Aaria tetaplah Aaria, yang merasa tidak nyaman akan hal tersebut.
" Seharusnya Gue ikut kata Papa dan Mama Gue buat masuk kedokteran, biar kalau ada biaya apapun gak merasa aneh kayak gini. Tapi kalau masuk kedokteran pun, Gue juga gak tahu masih bisa bertahan apa engga. Masa nanti ganti motto hidup jadi hidup bosan mati segan, kan gak lucu juga sih. "
" Kayak Lo semiskin itu? Padahal Gue yakin tabungan Lo cukup banyak, keluarga Kakek dan Nenek Lo juga sukarela menghidupi selama Lo kuliah. Bahkan Maminya Jalila juga tidak masalah terkait, beliau harus membayar biaya pendidikan Lo. Lo punya kita semua Aaria, jadi jangan khawatir! " Tenang Lady kepada Aaria yang memang sepertinya masih merasa sangat terbebani.
" Udah berhenti membahas yang sudah kita bahas sebelumnya. Sekarang Gue mau tanya, kalian tahu agenda selanjutnya setelah ujian sekolah berakhir? " Tanya Jalila menghentikan perbincangan yang sepertinya sudah terjadi sebelum-sebelulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK SEKOLAH [ COMPLETE ]
Teen Fiction━━━━━ Pada kenyataannya, menjadi siswi kelas dua belas semester akhir yang di mana, masa-masa krusial dalam menetapkan masa depan. Adalah hal yang sangat lelah, dan juga meributkan. Ditambah, banyak sekali drama, kejadian, yang terkadang benar-benar...